28 Battle for love (2)

339 44 8
                                    

Angin berhembus agak kencang membuat suhu di Daegu menjadi lebih dingin dari biasanya. Junmyeon dapat merasakan sekujur tubuhnya merinding disko sekeluarnya ia dari dalam mobil yang telah terparkir di depan sebuah rumah sederhana gadisnya.

Ah jadi ini rumah milik gadisnya, tempat joohyun menghabiskan masa kecilnya dan kini tumbuh menjadi seorang wanita cantik yang dingin di luar namun penuh kehangatan dalamnya.

Senyuman pun merekah pada wajah junmyeon memandang rumah itu lalu melirik ke arah gadis yang sedang sibuk dengan tas koper miliknya.

Baru saja tangan junmyeon ingin mengambil alih tas koper itu, tiba-tiba tangan sunghoon telah mendahului pergerakannya.

Joohyun pun mengernyitkan dahinya ketika sunghoon meraih tas kopernya.
Tanpa berkata apa-apa, sunghoon tersenyum singkat pada gadis itu lalu melangkah memasuki rumah gadis itu bersama dengan ibu dan adiknya.

"Cih, dasar tukang sabotase." Dengus junmyeon kesal.

"Mari masuklah dan ayo makan malam bersama." Ajak ayah joohyun sambil menepuk bahu junmyeon dan melangkah masuk menuju rumahnya.

"Baik paman. Terima kasih." Ucap junmyeon dengan sopan lalu tersenyum ke arah gadisnya yang membalas senyum itu dengan hangat.

Drrt drrt...

Ponsel milik junmyeon bergetar, panggilan masuk dari ibunya dengan segera diangkatnya.

"Ne, eomma?"

"Junmyeon-ah, kau di mana?"

"Aku sedang di Daegu bersama joohyun. Ada apa?"

"Aigooo nak, apa kau membawa obatmu?"

"Astaga, aku lupa membawanya. Sudah, eomma jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja."

"tetap saja ibu khawatir nak. Kamu baru saja dua minggu pulih dari kecelakaan itu. Bagaimana jika trauma mu kambuh?"

"Tenang saja eomma. Aku yakin aku akan baik2 saja. Aku mungkin akan pulang malam ini."

Joohyun yang sedari tadi menguping, memandang prianya khawatir. Ia dapat mendengar samar2 suara ibu junmyeon yang khawatir. Ada perasaan tak enak hati.

Sesaat setelah junmyeon menutup telponnya, joohyun pun membuka suara.

"Kau yakin baik2 saja? Ibumu mengkhawatirkanmu."

"Eoh. Tak apa. Aku baik2 saja dan setelah makan malam aku akan pulang ke seoul dengan kereta terakhir."

"Ha? Kau yakin?"

Junmyeon mengangguk lalu ia menyipitkan matanya dengan tatapan jahil
"Kenapa memangnya? Apa kau mau aku menginap di rumahmu?"

"Ani..yo.. siapa.. yang.. apa maksudmu..cih..yang benar saja.." dengan gelagapan dan wajahnya yang merah padam.

"Aigooo... kau menggemaskan sekali jika salah tingkah begini." Sahut junmyeon sambil mengacak-acak rambut gadis itu.

"Aish... molla." Dengus joohyun lalu mempercepat langkahnya masuk dengan wajah tersipu malu sementara junmyeon terkekeh puas.

Setibanya junmyeon di dalam, ia takjub dengan interior rumah sederhana itu yang terasa hangat dan sangat nyaman. Di ruang tamu pun mereka memiliki perapian yang estetis dan mampu menambah kehangatan di tengah musim dingin.

 Di ruang tamu pun mereka memiliki perapian yang estetis dan mampu menambah kehangatan di tengah musim dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
my introvert girlWhere stories live. Discover now