02 That Day

1K 90 0
                                    

Degup jantung junmyeon masih berpacu dengan ekspresi wajahnya yang melongo padahal bayangan joohyun sudah menghilang dari kantin. Ia merasa baru saja melihat dewi yang menurut kebanyakan orang itu adalah fiktif, namun sekarang junmyeon percaya bahwa Dewi itu sungguh nyata. Buktinya ia tersihir oleh kecantikannya.

"Hyung, kau sedang melihat apa sih?" chanyeol melambaikan tangannya persis depan wajah junmyeon berharap lambaian tangannya itu berhasil menarik perhatiannya, namun tetap saja tidak mempan malah sekarang junmyeon seperti orang gila karena cengar cengir sendiri. Akhirnya Chanyeol terpaksa menepuk pipi junmyeon, awalnya pelan namun karena masih kurang ampuh, ia pun menepuknya cukup keras.

PLAK!
" yaaa!!!! sakit chanyeol" teriaknya sambil memegang pipi kanannya yang terlanjur merah.

"habis hyung tidak merespon ya sudah terpaksa aku sedikit menamparmu agar tersadar dari lamunanmu itu. Lagipula, kau ini melihat apa sih sampai seperti orang gila? cengar cengir sendiri" balas chanyeol sambil terkekeh.

"aku baru saja melihat seorang dewi, dia sangat cantik hingga aku tak bisa berhenti memandangnya. huffff... siapa ya namanya, aku sungguh penasaran"

"seorang dewi? apakah benar dia secantik itu? aku malah tak melihatnya." ucap chanyeol dengan mata yang terbelalak sambil memandang sekitarnya.

"dia sudah pergi, tapi aku akan berusaha untuk menemukannya lagi dan saat itu aku akan mendekatinya." ucap junmyeon dengan mantap dan penuh tekad.

Lalu junmyeon bangkit berdiri dan selesai membersihkan makan siangnya ia pun bergegas menuju ke ruang latihan karena sesi latihan menari akan segera dimulai, meski hati kecilnya masih ingin mencari sang dewi yang berhasil memikat hatinya. Namun ia sadar bahwa beberapa langkah lagi ia akan debut jadi ia harus profesional karena ini merupakan cita2nya.

aku percaya pada takdir jika memang kamu adalah takdirku maka kita pasti bertemu lagi.
####

joohyun sudah selesai dengan makan siangnya di sisi lain kantin S.M karena tempat tadi sungguh penuh. Ia merasakan sesuatu yang aneh karena semenjak berada di kantin tadi tiba2 jantungnya berdegup tidak normal. Sesekali ia memegang dadanya sambil menghirup nafas dalam2 untuk memastikan degupan jantungnya sudah kembali normal. Seulgi yang melihatnya pun heran.

"Ada apa joohyun-ssi? apa kamu sakit?" tanyanya sambil mengunyah

"aku tidak tau seulgi kenapa jantungku tiba2 berdegup kencang semenjak di kantin tadi"

"apa karena banyak yang memuji kecantikanmu hingga kamu menjadi gugup dan membuat jantungmu seperti itu." ujar seulgi dengan mulutnya yang masih sibuk mengunyah.

"ya mungkin saja. ya sudah tidak usah dipikirkan." ucap joohyun lalu melanjutkan makan siangnya.

drrrt drrtt....

"yoboeseyo omma. aku sedang makan siang sekarang, setelah itu ada latihan menari gabungan bersama seluruh trainee" ucap joohyun dengan wajahnya yang berseri seri. Ini merupakan panggilan telpon yang kedua hari ini dari ibunya. Semenjak joohyun meninggalkan daegu untuk mengejar impiannya, ibunya sangat mengkhawatirkan dirinya apakah ia makan dengan baik, tidur dengan baik dan bisa bergaul dengan baik. Meskipun dipenuhi dengan kekhawatiran, ibu joohyun juga percaya akan putri sulungnya ini yang bisa menjaga diri, kuat dan cukup mandiri.

###

"Joohyun, kamu masih harus latian hingga pukul 12 malam. Banyak sekali yang harus diperbaiki." Ucap trainer koreografi bernada dingin dengan ekspresi yang nampak tidak puas.

Joohyun yang terengah-engah selesai latihan dance hanya mengangguk pasrah padahal ia merasa sudah berusaha maksimal namun karena ia menghormati trainernya mau tidak mau suka tidak suka ya nurut saja. Beginilah nasib menjadi seorang idol.

my introvert girlDär berättelser lever. Upptäck nu