08 Take it slow

621 69 0
                                    

Rasanya terlalu mendadak. Aku belum siap untuk ini bahkan aku belum yakin akan perasaanku.

Malam itu joohyun tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya terusik akibat pesan itu. Tanpa ia sadari sinar matahari sudah mulai memasuki celah-celah tirai jendelanya. Waktu sudah menunjukkan pukul 6. Gadis itu terperanjat dari kasurnya setelah mengingat bahwa jam 7 pagi ini, mereka harus berkumpul untuk berangkat ke camp di busan. Kegiatan camp ini merupakan agenda rutin bagi para trainee seperti pelatihan dasar kepemimpinan dan sekaligus rekreasi.

Joohyun dengan cepat membersihkan diri dan membuat roti selai sebagai bekal sarapannya. Berdandan pun hanya seadanya yang penting bisa menutupi wajahnya yang lesu, tapi tetap saja kantung matanya tidak bisa ditutupi. Seulgi kini sedang menunggunya di lobi.

"Matamu kenapa ? Apa kau habis menangis?" Tanya seulgi

"Tidak apa-apa. Aku hanya kurang tidur. Ayo kita berangkat." Ucapnya sambil menarik lengan seulgi dan langsung bergegas menuju gedung S.M.

Para trainee termasuk junmyeon dan teman-temannya sudah berkumpul di depan gedung S.M untuk bersama-sama naik bus menuju busan. Semua trainee telah naik ke bus itu, tinggal junmyeon yang tersisa. Ia mengarahkan pandangannya ke sekitarannya seperti menanti kedatangan seseorang. Siapa lagi kalo bukan gadis itu.

"Hyung, naiklah. Kau sedang menunggu siapa sih?" Teriak chanyeol dari jendela.

"Aku menunggu seseorang."

Chanyeol hanya memutar bola matanya tanpa bertanya lebih lanjut karena dia sudah tau siapa orang yang dimaksud.

Trainer yang menjadi penanggungjawab kegiatan hari ini mulai melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 07.00.

"Junmyeon, naiklah. Kita akan berangkat."

"Sebentar pelatih, masih ada yang belum datang." Sahutnya dengan wajah yang resah namun berharap bisa melihat gadis itu.

"Tapi ini sudah pukul 07.00. Kita harus berangkat tepat waktu. Biarkan saja yang trainee yang tidak disiplin waktu."

Ucapan pelatih itu tidak digubrisnya. Ia pun meninggalkan pelatih itu dan berlari menuju dorm trainee wanita yang jaraknya hanya 1 km dari gedung S.M. Setelah berlari sejauh 100 m, langkah kakinya menjadi lambat ketika ia melihat dari kejauhan sosok yang ia tunggu mulai tampak. Meski terengah-engah namun senyum lega nampak pada wajah junmyeon. Tidak lama raut mukanya menjadi khawatir karena melihat seulgi sedang membopong joohyun yang berjalan tertatih sambil memegang lengan dan lututnya. Ia pun bergegas menghampiri kedua gadis itu.

"Joohyun, apa yang terjadi padamu? Bagaimana kau bisa terluka seperti ini?" Ujarnya dengan nada khawatir.

"Saat kami dalam perjalanan ke gedung S.M ada seorang pengendara motor yang nyaris menabrak joohyun. Untungnya aku melihat lalu menariknya dengan cepat meski tetap saja lengan dan lututnya masih terkena hantaman." Jelas seulgi.

Junmyeon menatap iba gadis itu. Rasanya lemas melihat gadis itu terluka. "Sebaiknya kita ke rumah sakit untuk mengobati lukanya."

"Tidak perlu ini hanya luka biasa tidak parah. Aku masih bisa mengikuti camp." Ujar joohyun dengan tegas. Ia sungguh tidak ingin melewatkan kegiatan camp ini yang menurutnya sangat penting untuk trainee baru seperti dirinya.

"Seulgi, Ayo kita akan sampai sebentar lagi."ucapnya sambil menarik lengan seulgi dan mereka pun melangkahkan kakinya melewati pria itu.

"Bagaimana kau bisa mengikuti kegiatan camp jika terluka seperti ini? Bagaimana jika lukamu tambah parah?" Balas junmyeon dengan ekspresinya kesal tapi khawatir.

my introvert girlWhere stories live. Discover now