10 Jealous

782 67 3
                                    

Sesampainya di kamar hotel, seulgi menyambutnya dengan senyum lebar apalagi melihat temannya diantar oleh senior favoritnya, Kim Junmyeon-.

"Annyeong Seulgi, kami sudah selesai berobat. Ini kutitipkan tuan putri daegu padamu." Ucap junmyeon sementara joohyun hanya menghela nafasnya, sepertinya ia mulai terbiasa dengan cara junmyeon menggodanya. Mau ditanggapi malas justru nanti junmyeon malah menjadi-jadi.

Seulgi yang mendengarnya tertawa kecil "Wah sejak kapan kalian dekat? Aku tidak menyangka." Ujarnya sambil memandang kedua orang itu.

Junmyeon melirik joohyun lalu tersenyum tersipu
"Sejak ia memanggil namaku, Kim junmyeon"

Joohyun reflek menoleh ke arahnya dengan matanya membulat.

"Omoo.. jadi kalian seumuran?" Sahut seulgi terkejut.

"Jadi selama ini kau tidak tau?" Balas junmyeon dengan ekspresinya yang juga terkejut.

Seulgi menggelengkan kepalanya.
"Joohyun unnie, tidak memberitahuku. Jadi aku memanggil namanya. Kupikir ia lebih muda karena wajah dan postur tubuhnya. Unnie, mianhae."

"Tidak apa2 seulgi-ssi. Ini bukan salahmu, lagipula aku tidak keberatan jika dipanggil nama."

"Tidak-tidak. Mulai sekarang aku akan memanggilmu unnie. Jadilah unnieku karena aku tidak punya unnie di keluargaku." Ucap seulgi sembari memeluk joohyun.

Pemandangan yang begitu hangat dan menggugah hati. Joohyun dengan senang hati memeluk seulgi dan saat itu ia berjanji dalam hatinya untuk memperlakukan seulgi seperti adik kandungnya sendiri.

Perjuangan mereka menjadi seorang idol pun masih panjang, dengan kebersamaan yang mereka rajut, ini tentu akan menjadi suatu semangat dan dukungan bagi keduanya di kala menghadapi kesulitan.
Junmyeon yang sedari tadi menyimak akhirnya memecah suasana haru itu.

"Baiklah aku pamit duluan ya. Sampai jumpa pukul 7 nanti. Bye." Ucapnya yang dibalas anggukan oleh mereka.

###
Hari pertama kegiatan para trainee di busan dibuka dengan gala dinner di balai hotel bintang lima tersebut. Seulgi sedang sibuk berdandan dengan gaun hitamnya yang elegan. sementara joohyun hanya memandang dongsaengnya ini. Seulgi sadar jika gadis itu melihatnya dari pantulan cermin lalu membuka suaranya. 

"unnie, kau tidak mau pergi?" tanya seulgi sambil memasang anting.

"Sebenarnya aku ingin pergi, tapi aku tidak membawa dress lagipula tidak nyaman dengan keadaanku sekarang."

"Kau bisa meminjam baju dressku unnie. Aku membawa satu lagi dan mengenai keadaanmu aku rasa tidak masalah jika kau menggunakan kursi roda, lagipula kita hanya makan malam saja."

Joohyun hanya menghela nafasnya berat. Rasanya ingin, tapi tidak mau merepotkan seulgi yang harus mendorong kursi rodanya dan menemaninya. Ia hanya diam dan menimbang-nimbang apakah harus pergi.

"Ayolah unnie. aku tidak ingin sendirian di sana. ya ya ya?" bujuk seulgi sambil memegang tangan joohyun.

"tapi aku tidak mau merepotkanmu dengan keadaanku yang seperti ini."

"sssttss.. jangan berbicara seperti itu unnie. kau unnieku aku tentu tidak merasa repot. Jangan merasa sungkan denganku. aku akan sedih jika kau masih menganggapku orang asing." ujar seulgi agak cemberut.

Melihat seulgi yang memelas seperti itu membuat dirinya tidak tega untuk menolak, akhirnya ia pun mau untuk pergi ke dinner bersamanya. Seulgi mengeluarkan dress hitam miliknya untuk dikenakan joohyun. Melihat dress hitam milik seulgi yang off shoulder membuat gadis itu mengernyitkan dahinya. Selain introvert, gadis ini sungguh konservatif. Ia tidak suka mengenakan baju yang minim dan menggumbar auratnya. Apalagi sekarang ia baru berusia 18 tahun, sangat canggung rasanya menggunakan gaun yang tidak sesuai umurnya.

my introvert girlWhere stories live. Discover now