07 Close to me

710 71 7
                                    

Aku memang takut untuk memulai suatu hubungan bukan karena aku tidak mau hanya saja aku merasa takut jika kehilangan orang itu ketika kami sudah terlalu dekat.

Kalimat itu terngiang di pikiran pria yang sedang menatap gadis yang sedang makan dengan tenang. Kini ia paham mengapa gadis ini tertutup karena hatinya terlalu lembut untuk disakiti atau dikhianati sehingga lebih baik baginya untuk tidak banyak berkenalan dengan orang. Ini juga yang membuat junmyeon makin ingin menjadi orang terdekatnya yang selalu melindungi dan tidak akan menyakitinya.

Joohyun sadar bahwa sedari tadi pria yang ada di hadapannya memperhatikannya lalu ia pun memandangnya.

"Apa ada yang aneh denganku?"

"Iya kamu memang aneh."

"Ha? Aneh bagaimana?"

"Karena kamu membuatku menjadi orang aneh setiap aku ada di dekatmu."

"Ciihhh, lalu kenapa kau mau jadi temanku?" Ucapnya agak kesal.

"Karena......."

Dering hp junmyeon menyela ucapannya. Panggilan itu berasal dari trainernya, Yunho. Mereka bercakap-cakap dengan nada serius selama beberapa menit sementara gadis itu sibuk dengan makanannya.
Selesai melakukan percakapannya di ponsel, raut muka junmyeon berubah menjadi agak serius. Hal ini membuat joohyun agak segan untuk melanjutkan perbincangan mereka yang tertunda sehingga ia memilih untuk diam.

Junmyeon yang menyadari bahwa gadis itu terdiam lalu mulai membuka suaranya.

"Aku harus segera kembali ke S.M karena ada urusan. Tidak apa-apa kan?" Sahutnya yang dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Terima kasih atas jamuannya, jun....myeon." ucap gadis itu agak terbata-bata menyebut nama pria itu.

Junmyeon yang sedang meneguk segelas air pun tersedak karena terkejut mendengar gadis itu menyebut namanya. Melihatnya tersedak membuat joohyun kaget dan langsung memberikan tissue kepadanya karena wajah juga bajunya terkena air.

"Kau tidak apa-apa?" Ujar gadis itu dengan raut khawatir melihat pria itu kini terbatuk-batuk.

"Apa tadi kau bilang?" Dengan muka sumringah.

"Kau tidak apa-apa?" Ulang gadis itu

"Bukan itu. Kalimat sebelumnya. Terima kasih...." Balas junmyeon memancing gadis itu untuk mengulangi perkataannya dengan harapan ia bisa mendengar namanya disebut.

"Kim Junmyeon-." Ucap gadis itu dengan penekanan tiap suku kata.

Junmyeon senang bukan main. Ia mengatupkan kedua tangannya dengan ekspresinya yang menunjukkan dirinya seperti menang lotre.

"Sebegitu senangnya kah? Kau tidak lihat orang-orang sekitar kita memperhatikanmu daritadi." Bisik joohyun dengan aksen daegu tanpa disadarinya terucap. Maklum jika keadaan membuatnya panik dan terdesak aksennya keluar dengan alami belum lagi sebenarnya dia agak malu dengan tingkah junmyeon yang agak berlebihan.

Junmyeon pun terkekeh masih dengan senyum jahilnya "hmm.. sepertinya Tuan Putri daegu mulai panik."

"Aishh.... Jangan menggodaku." Sahut gadis itu dengan tatapan kesalnya.

"Oke oke..mianhae.. Ayo kita pergi sekarang." Bujuknya masih dengan terkekeh.

Junmyeon sangat menikmati makan malam bersama gadis ini. Senyum sumringah tak lepas dari wajahnya selama perjalanan balik sepertinya ia sudah lupa dengan urusannya di kantor S.M. Di sampingnya, joohyun masih mendecak sebal karena sikap junmyeon yang menurutnya kekanak-kanakan walau sebenarnya ia merasa senang karena ini pertama kalinya ia tidak merasa kesepian saat makan malam semenjak pindah ke Seoul ditambah makanan yang disantapnya enak.

my introvert girlWhere stories live. Discover now