my introvert girl

25 If only

Dalam perjalanan pulang, sunghoon menitihkan air matanya mengingat kejadian kelam itu sudah sebulan berlalu semenjak kepergian gadisnya membuat dunianya serasa runtuh. Setiap malam ia selalu bermimpi kejadian itu membuatnya benar-benar tak bisa hidup dengan tenang. Ditambah lagi pertemuan dengan joohyun yang mengingatkannya akan sosok gadis itu membuatnya makin sulit untuk move on atau bahkan memulai kehidupan barunya. 

"sunbae, lampu merah!" sahut joohyun membuyarkan lamunan sunghoon

Seketika itu juga sunghoon menginjak rem mendadak, beruntungnya mereka mengenakan sabuk pengaman namun keduanya sama2 terkejut terutama joohyun yang kini merasa jantungnya berdetak sangat cepat dan nafasnya menderu.

"kau tidak apa2 joohyun ssi?" ucap pria itu dengan khawatir.

"iya aku baik2 saja sunbae hanya saja aku masih shock." 

Joohyun cukup terkejut ketika melihat mata sunghoon yang sembab dan pipinya basah karena air mata. 

"sunbae, anda menangis lagi?"

Sunghoon langsung mengusap airmatanya lalu mengarahkan pandangannya ke depan.

"kau baru pertama kali melihat pria selemah ini bukan?" ucapnya sambil terkekeh. 

joohyun tidak menjawab, meski dalam hati ia setuju dengan pernyataan itu."sunbae pasti sangat mencintai gadis itu. aku rasa dia sangat bahagia bersama anda."

Mendengar itu, sunghoon tersenyum miring,"tidak, kau salah. dia tidak bahagia bersamaku. kalau saja dia bahagia bersamaku, tentu ia tidak akan pergi meninggalkanku selamanya."

"tapi anda adalah pria yang baik, aku tidak percaya jika ia tidak bahagia bersamamu."

Sunghoon tidak merespon pernyataan joohyun, ia melajukan mobilnya setelah lampu hijau menyala. Joohyun pun heran lagi dengan sikap dingin yang ditunjukkan oleh sunghoon. Sesampainya di daerah sungai geumhogang, sunghoon meminggirkan mobilnya ke sisi jalan.

"kenapa kita berhenti di sini sunbae?" tanya joohyun dengan kebingungan

"Kau percaya aku adalah pria yang baik?" ucap sunghoon sambil menatap dengan tatapan yang sulit dimengerti.