Kisah cinta seorang gadis introvert yang mempunyai ambisi menjadi seorang idol. Bagaimana kisahnya?
Berjuang untuk cinta dan cita-cita adalah kedua hal yang dihadapi mereka. Kadang membawa suka kadang ingin menyerah rasanya. Namun dengan keyakinan h...
Siang itu kantin padat merayap karena jam makan siang. Para trainee mendapatkan lunch box berisi makanan 4 sehat 5 sempurna. Semua trainee nampak lahap menyantap lunch box itu kecuali satu orang yang hanya menatap makanannya. Menu hari ini adalah ayam kari. Meskipun terlihat lezat dan lapar, joohyun tidak bisa memakannya karena alergi ayam yang dideritanya. Tiba-tiba sebuah kotak bekal disodorkan di hadapannya oleh seseorang yang suaranya familiar baginya.
"Ini makanlah bekalku."
Joohyun terkejut karena orang yang menawarkan bekalnya adalah Kim Junmyeon-.
"Ha?" Ucapnya dengan wajahnya yang bingung.
Lalu pria itu duduk di hadapannya sambil membukakan bekal makan siang itu dan mengambil lunch box milik gadis itu.
"Aku makan lunch box mu dan kau makan bekalku. Oke? Ayo makan mumpung bibimbapnya masih hangat." Ujar junmyeon sambil tersenyum.
Joohyun masih terkejut dan diam seribu bahasa. Ditambah ia heran bagaimana bisa pria ini tahu jika dirinya tidak bisa makan ayam. Lalu akhirnya ia membuka suaranya
"B-bagaimana kamu tahu bahwa aku tidak suka makan ayam?"
Junmyeon yang nyaris mendaratkan sendok ke mulutnya pun terhenti lalu menatap gadis itu.
"Karena aku memperhatikanmu. Kamu hanya menatap makananmu saja tanpa menyentuhnya di saat trainee lain sedang makan dengan lahap."
Junmyeon hanya beralasan saja karena faktanya dia tahu betul bahwa joohyun mempunyai alergi terhadap makanan ayam. Ya darimana lagi kalau bukan dari buku diary nya itu. Ia tidak bisa mengatakan dengan blak-blakan bahwa ia tahu beberapa informasi pribadi tentang joohyun melalui diary yang dibacanya. Ia masih belum siap dan tentu ia takut jika gadis itu membencinya. Tapi suatu saat ia berjanji akan memberitahunya di momen yang tepat, hanya saja untuk saat ini ia belum siap.
"Alasanmu tidak masuk akal. Aku tidak menyentuhnya bukan berarti aku tidak mau memakannya." Balas joohyun yang masih tidak puas dengan jawaban pria itu.
"Baiklah kalau begitu. Ini aku kembalikan makan siangmu." Lalu junmyeon menukar makan siang mereka.
Lalu joohyun menahan bekal itu. "Tunggu. Aku memang tidak bisa makan ayam. Aku punya alergi dan aku lapar" Ucapnya seperti anak kecil yang memelas.
Junmyeon terkekeh dengan tingkah si gadis ini. Ia seperti anak kecil yang merajuk. Satu hal yang membuatnya senang adalah gadis yang irit bicara ini meresponnya dengan kalimat yang cukup panjang.
"Ya sudah ini. Makanlah yang banyak. " Sahutnya dengan masih tersenyum.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Terima kasih, junmyeon sunbaenim" balasnya sambil menatap pria yang tersenyum kepadanya itu.
"Selamat makan bae joohyun."
Deg...
Joohyun merasakan sesuatu yang aneh pada jantungnya ketika pria itu menyebut namanya. Seketika itu juga pipinya merona. Apa yang terjadi pada dirinya. Sindrom apa ini. Kenapa rasanya mau meledak. Oh Tuhan. Di hadapannya pria ini sedang menikmati makan siangnya dan joohyun masih memandanginya sesekali melihat makanannya. Entah mengapa nafsu makannya hilang.
