"Ka... Kamu bisa ke markas sekarang?".
"Kenapa Ay? kamu gak apa-apa kan?" Juna sedikit panik.
"Na... cepat ...A... aku takut" cicit July.
"Kamu tenang dulu, cerita ada apa?"
"Kamu ce... cepat ke sini".
"Iya, aku nunggu kembalian. Coba sambil cerita, kamu buat aku panik".
"Bukan aku... Chaca!!! Cha! Stop! Cha!".
Seketika perasaan Juna sangat tidak tenang. "Pak kembaliannya ambil aja!" Juna langsung beranjak dari depan kios cilok.
Di pintu kantin, ia melihat Oji berjalan di depannya "Ji!! ikut gue sekarang!" titahnya.
Oji kaget, namun melihat raut wajah sahabatnya itu. Ia tidak bertanya dan memilih mengikuti langkah kaki Juna. Yang kini menuju ke markas.
💟
Tangis July pecah, ia langsung memeluk badan sahabatnya yang lemas.
"Cha... Ya Allah, lo jangan kayak gini" ucapnya. Sebisa mungkin July mencari sebuah kain.
Karena tidak mendapatkan kain, ia meraih tissue yang berada di atas meja. Ia ambil sebanyak-banyaknya dan menutupi area luka Echa. Namun itu percuma, darah dari pergelangan tangan Echa sangat lebar.
"Ay! Ay! Kamu di mana?!!" suara teriakkan Juna langsung terdengar di telinga July.
"Na! aku di kamar!" sahutnya.
Tidak lama pintu kamar terbuka, bisa July lihat wajah Juna yang panik kini makin panik bahkan terkesan pucat.
"Astaghfirullah!! Chaca!" teriak Juna, Juna langsung menghampiri dua gadis kesayangannya tersebut.
Ia meraih badan Echa dari pelukan July. Bisa ia lihat wajah Echa sangat kacau.
"Cha..." panggil Juna.
Echa membuka perlahan kedua matanya, ia bisa melihat wajah Juna dengan raut wajah sangat khawatir.
"Ha...Hai Na, Chaca mau... Ketemu Papa ...Mama dulu ya" ucapnya dan menutup kedua matanya.
"Na, mending sekarang kita cepat bawa ke rumah sakit. Lo siapin mobil, nanti biar gue gendong Echa. Tutupin lukanya pake kain" Oji memberikan kain ke July.
July dengan cepat menerima kain tersebut dan langsung ia lilitkan di pergelangan tangan Echa.
Oji langsung menggendong Echa, sedangkan July dan Juna mengikuti dari belakang. Mereka memilih lewat jalan rahasia, mereka tidak mau mengambil resiko, jika para guru dan murid tau dengan kejadian ini.
💟
"Kalian tahu, kemana Juna, Oji dan Recha? kok sudah 15 menit bel masuk mereka gak ada?" tanya Bu Sheila.
Semua murid saling pandang dan menggeleng bersama.
"Isa, kamu gak tau di mana 3 orang sahabat kamu?".
"Maaf, saya gak tahu Bu" jawab Isa.
Bu Sheila mendengus "Bilangin sahabat kamu, kalian sudah kelas 3. Jangan berulah macam-macam. Apalagi Recha, akhir-akhir ini banyak guru yang mengeluh tentang dia".
"I... iya Bu, nanti saya kasih tahu".
Meyshi dan Rico saling pandang, sedangkan Bima sedari tadi sibuk chatting dengan Bila.
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
