9.Cotton candy

78.5K 3.7K 46
                                    


Perempuan selalu benar

'hilih bingsit piyimpiin silili biniy'

____ Fathan sang lady killer ____

___________________________________

"Apa iya kalau kita laki-laki selalu salah?" Curhat Fathan dengan tampang lesu nya.

Mereka sedang duduk dibawah pohon dekat lapangan, sehabis olah raga dan saat ini guru mereka sedang ada keperluan lain. Hanya Lucifer, Fathan, Diego dan Dio mereka satu kelas kecuali Barga.

"Elonya aja yang terlalu lembek " jawab Diego membuat semua tertawa.

"Yee Lo gak ngerasain jadi gue , tadi malam cewek gue telfon katanya dia mimpi gue selingkuh. Dan anehnya gue yang kena sasaran padahal kan cuma mimpi njir" . Kesal Fathan mengingat kejadian tadi malam dimana ia harus mendengarkan Omelan pacarnya ditelfon membuat telinga nya panas.

"BHUAHAHAHAHA"mereka yang mendengar curahan hati Fathan pun tertawa.

"Itu tandanya cewek elo tau kalo elo itu playboy " tukas Cifer makin membuat muram ekspresi wajah Fathan.

"Haha anjir mah , cewek elo mimpi nya ajip bener". Lanjut Dio.

"Dengerin ya Than , elo sebaiknya jangan jadi playboy lagi deh "

"Kenapa ?" Kali ini Fathan dan Dio menjawab berbarengan.

Diego memasang ekspresi wajah seriusnya ,membuat Fathan dan Dio semakin penasaran . Sedangkan Cifer hanya melihat kekonyolan apa lagi yang akan dibuat oleh mereka.

"Nih ya masih mending kalo cewek elo yang dateng dimimpi elo. Itu tandanya cewek elo yang ngasih peringatan, bayangin misalnya Malaikat pencabut nyawa yang ngasih elo peringatan " jelas Diego membuat Fathan bergidik ngeri , Lucifer hanya terkekeh menggelengkan kepalanya sedangkan Dio sudah tertawa terbahak-bahak.

"Amit-amit jangan sampai jangan sampai, ngeri mah kalo yang dateng kembaran Lucifer" ucap Fathan membuat Cifer mendelik.

Bel pergantian jam berbunyi, datanglah kelas lain yang akan melaksanakan pelajaran olahraga.

"Eh Cif pacar elo tuh " tutur Dio melihat Gianira melakukan pemanasan dengan teman-teman nya.

Lucifer memandang kearah yang ditunjuk Dio , tampak di pengelihatannya Gianira yang wajahnya tertepa sinar matahari. Membuat kedua pipinya merah merona bagai Cotton candy.

Dan apa-apaan rambutnya yang di ikat kuda menampilkan leher jenjangnya. Cifer tidak suka.

Guru olahraga dari kelas 11 pun datang membawa bola basket dibantu siswa laki-laki.

Rupanya mereka akan melakukan permainan bola basket, permainan kesukaan Cifer dan kawan-kawannya.

Dilihat dari bawah pohon ini mereka mengerti jika kelas itu melakukan pengambilan nilai, Pak Ridwan guru itu berteriak agak keras memanggil satu persatu anak lewat absen kelas.

Tibalah "Angela Gianira " dipanggil oleh Pak Ridwan.
Gianira menundukkan kepalanya malu, kenapa nama depannya harus ber awalan huruf A.

Ia mengambil bola basket kemudian berjalan menunju ring untuk memasukkan bola. Mengalihkan tatapannya sejenak Damn...

Ia melihat Lucifer dan teman-temannya dibawah pohon sedang melihat kearah nya.

Sial, itu sangat menambah kegugupannya. Prittt , bunyi peluit ditiup menandakan Gianira harus segera memasukkan bola ke dalam ring dengan waktu satu menit.

Bruk , bola pertama masuk kedalam ring kemudian jatuh mengenai tanah. Bola kedua gagal dimasukkan , menggelinding disekitar ring yang masih bisa ditangkap Gianira.

Lemparan ketiga malah terpantul dari tiang ring menuju ke arah selatan , dan bola itu berhenti ditangan Cifer.

Semua murid kelas 11 yang dilapangan menatap Gianira dan Cifer, apa yang akan mereka berdua lakukan.

Gianira berjalan ke arah Cifer untuk mengambil bola , sesampainya ia disana Gianira menjulurkan kedua tangannya untuk meminta bolanya kembali diiringi godaan oleh teman-temannya Cifer.

Tanpa berkata-kata Cifer memberikan bola ditangannya kepada Gianira. Ah sial wajah malu Gianira malah membuat ia ingin memeluk gadis itu.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Empat jam terakhir digunakan anggota Demon genk untuk bolos pelajaran. Mereka sedang berkumpul dimarkas.

"Gimana bajingan songong udah ketemu jejaknya?" Tanya Diego ke Barga.

"Udah sihh..." Jawab Barga penuh keraguan.

"Tapi...? " Lanjut Dio dengan tatapan mata selidiknya.

"Tapi terakhir kali si Calvin keliatan ada di pelabuhan kemaren , dia bawa paket mencurigakan" terang Barga membuat semua bertanya-tanya, barang apa?.

"Jangan-jangan itu narkoba" tebak Fathan. Apakah sebangsat itukah Calvin.

Tringgg. Bunyi ponsel milik Cifer berbunyi menampilkan notifikasi chat dari Vito .

"Vito kirimin gue foto sama lokasi keberadaan Calvin , sekarang Calvin ada digudang bekas penyimpanan tebu dekat SMA Alexis." Jelas Lucifer dengan tangan terkepal.

"Akhirnya! Penghianat ditemukan.. Kapan kita serbu dia? " Tanya Diego ke Cifer.

Cifer terdiam ia mengeluarkan pisau yang masih ada bekas darah dari saku jaketnya.
Pisau yang sama yang digunakan untuk membunuh Lazuardi. Secepatnya ia harus menuntaskan janjinya.

"Ntar setengah dua belas malem kita kumpul dan bunuh dia" tegas Cifer dengan dinginnya.

Musuh berat elo sebenarnya adalah sahabat/ teman elo sendiri , gunain semua usaha yang elo punya. Ingat semua didunia ini itu ada artinya.

Ucapan Lazuardi saat mereka selesai bertanding basket terngiang kembali dipikiran Cifer .

"Elo bener Zu , semua bakal ada artinya" lirih Cifer.

____________________________

Haiii jangan lupa untuk beri vote dan komen yaa :) . Kasih saran juga hehehe, akunya masih belajar jadi maaf ya kalo ini cerita jelek :( TT

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW INSTAGRAM:

@story.namecodes

LUCIFER. The Leader Of Demon Geng (TAMAT + DITERBITKAN).Where stories live. Discover now