Bertahan?

127 13 8
                                    

*Nanya bentar

Ada yang kangen saya update cerita ini?

***

2 minggu telah berlalu.

Saat ini Felicya maupun Fyndo masih bertahan dengan hubungan mereka masing-masing.

Hubungan mereka tidak begitu ada masalah, biasa-biasa saja.

Atau mungkin ... terlalu biasa?

"Fel! Kuping lu udah bener-bener berubah jadi tetelan ya?!"

Masih pagi, tapi Melody sudah membuat suasana kelas mulai panas.

"Apaan sih? Gak liat gue lagi ngapain?" Sekarang, Felicya juga lebih ke game dibanding bolos.

Bosen katanya.

Tapi sesekali masih suka bolos, dan itu pun gak kayak dulu yang baru banget nyampe sekolah, udah langsung cabut.

"Kay," yang mempunyai nama itu pun menoleh. "Apa?"

"Temen lo tuh."

Kayra menaikkan alisnya. "Terus lo apa? Babunya?" Melody refleks menampar lengan cewek itu.

Akhir-akhir ini ucapan Kayra jadi pedas, seperti Felicya. Ditambah, kekasihnya  itu sedang cuek padanya.

"Ngapa sih lo? Sensian amat akhir-akhir ini." Melody pun juga memperhatikan sikap Kayra yang mulai gak jelas.

Kayra berhenti menulis. "Gak tau, bawaannya pengen makan orang aja."

"Gue kan orang."

"Lu setan." Melody melotot mendengarnya.

Ia sangat yakin kalau Kayra sudah berguru dengan Felicya.

Jujur, Felicya awalnya juga sempat kaget. Namun, ia kembali tak peduli.

Pikirannya sedang kacau.

"Sejak kapan omongan lu jadi pedes gitu anjir?" tanya Melody penasaran.

Kayra menatap Melody sebal. "Sejak gue dicuekin!"

Melody menaikkan alis, bingung. Sementara Felicya spontan menoleh ke arah Kayra. Entah kenapa ia seperti paham akar masalah dari semua ini.

Melody langsung mendekat dan duduk di samping Kayra. "Dicuekin siapa? Oh, jangan-jangan.."

Kayra mengangguk lemah. "Apa coba alasannya? Kenapa pake cuekin gue segala? Gue kan gak ngapa-ngapain, Mel."

Melody menatap Kayra yang seperti sudah sangat bingung menghadapi pacarnya itu. Padahal baru dua minggu, udah begini aja.

"Lo gak coba tanya sama dia? Siapa tau dia punya alasan tersendiri. Cowok tuh kalo lagi kesel mukanya gak bakal bisa bohong."

Kayra menaikkan alis, tanda tak paham dengan ucapan Melody.

"Ajak dia ke game center." Kayra langsung menoleh ke arah Felicya yang mengucapkan kalimat itu.

"Game center? Emang dia demen mainan begituan?" tanya Melody.

Felicya hanya menautkan alisnya pertanda 'iya'. "Dia jago basket, ajak main aja di sana."

Kayra masih diam mendengar saran dari Felicya. Baru saja ia ingin bicara, tetapi Felicya langsung menaikkan alis.

"Apa? Lo lupa kalo gue sama dia itu musuh yang sempet akur?"

Kayra menelan ludah. Ia sejenak lupa kalau sahabatnya itu pernah dekat dengan pacarnya dulu.

Bad Girl In Love [END]Where stories live. Discover now