Beralih

162 15 1
                                    

Sebelumnya, saya mau mengucapkan maaf yang sudah sering saya ucapkan pada kalian :" sekolah saya membuat saya tidak sempat main hp seharian. Dan sepertinya saya akan lebih sering up, tapi tidak begitu panjang.

Dan satu lagi, chapter ini akan lebih banyak membahas Fyndo dan Kayra. Maap nih yang jadi shipper FelFyn :v

Terima kasih, selamat membaca 🍀

***

Semenjak pesan singkat dan sebuah postingan instagram tadi, Kayra masih tak bisa menghentikkan detak jantungnya yang berdebar kencang.

Kayra menampar pipi kiri dan kanannya bergantian. "Gue gak lagi mimpi kan?"

"Oke, enggak-" Kayra membetulkan posisi duduknya-"Berarti gue beneran ditembak Fyndo dong?! Ah anjir! Seneng banget gue!" histeris Kayra membanting-banting gulingnya.

Kayra kembali membaca pesan yang dikirimkan Fyndo padanya. Padahal ia sudah membaca pesan itu lebih dari dua puluh kali. Faktor hati sih.

Meski hanya pembicaraan sederhana, tetapi itu adalah awal dari kebahagiaan saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Meski hanya pembicaraan sederhana, tetapi itu adalah awal dari kebahagiaan saat ini.

"Udah nunggu lama ya, Kay?"

Kayra menoleh, kemudian berdiri dan tersenyum. "Gak lama kok gue di sini. Ada apa?"

Fyndo memegang lututnya. "Bentar ... Kasih gue waktu nafas dulu. Capek nih abis lari-lari." Kayra memang melihat banyaknya keringat yang diciptakan oleh Fyndo.

"Makanya duduk dulu sini." Kayra menepuk-nepuk kursi kayu di sebelahnya yang masih kosong.

"Gausah, gue masih ada urusan lain soalnya." Entah itu nyata atau dusta.

"Halah, sok sibuk, kudanil." Kayra mencibir.

Fyndo hanya nyengir saja.

"Yaudah sekarang lo mau ngomong apa sama gue, kayaknya penting banget." Kayra sungguh penasaran dengan apa yang akan dikatakan Fyndo.

Fyndo tampak berfikir. "Lo bangun dulu deh." Kayra pun nurut.

"Tangan?"

Kayra mengerutkan alis. "Hah? Tangan? Siapa?"

"Genderuwo. Ya kamu lah, beb. Siapa lagi?" Fyndo berkata gemas yang berhasil membuat Kayra senyum-senyum sendiri. 'Beb katanya?'

Kayra menjulurkan kedua tangannya. "Mau ngapain sih? Bikin penasaran aja."

Fyndo mengambil tangan Kayra dan menggenggamnya. "Tuh kan, gue jadi gugup. Lo sih," kesalnya.

"Lah? Kok Kayra?" sahut Kayra dengan kondisi jantung yang tidak stabil.

Kali ini Fyndo menatap bola mata Kayra begitu dalam, seperti ingin menelusuri lebih luas apa yang ada di dalam bola mata beriris coklat itu.

Bad Girl In Love [END]Where stories live. Discover now