31

2.1K 276 23
                                    

Dering ponsel mengalihkan perhatianku dari pesta bujang Sean Mckenzie. Kebetulan ponsel itu baru saja kudapat dari Bianca, sesuai dugaanku ponselku memang tertinggal di Havana. Segera aku mengeluarkan benda pipih itu dari saku celana kemudian melihat siapa yang menghubungiku di saat suasana hatiku sedang buruk.

Charlie calling....

Awalnya aku agak ragu untuk mengangkat panggilan itu, namun ketika aku tahu apa yang akan Charlie bahas denganku, aku pun mengangkatnya.

"Greena" suaranya yang lembut menyapa telingaku.

“Hai, Charlie”

"Kau tidak perlu melakukan itu" ucapnya. Ya, aku tahu apa maksud Charlie, ini adalah masalah uang tunjangan perceraian yang beberapa hari lalu aku kembalikan melalui rekeningnya.

"Itu uangmu, itu milikmu, aku harus mengembalikannya kepadamu" kataku, aku dapat mendengar hembusan nafas gusar Charlie di seberang sana. “Aku seharusnya minta maaf karena pernah mengambil hartamu dengan serakah lalu menjual beberapa asetmu dalam bentuk dolar, tapi percaya kepadaku aku belum pernah menggunakan uang itu”

"Greena, apa kau juga menjual perhiasan yang pernah aku berikan dulu?" tanya Charlie, aku dapat mendengar kesedihan di balik suaranya.

Sambil menggigit bibir bawahku aku pun berkata, "Ya"

Lagi-lagi Charlie menghembuskan nafas gusar, "Kenapa, Greena?"

"A-aku...kau tahu seperti um...rasanya agak aneh menyimpan perhiasan itu sementara kau telah mengkhianatiku dengan sangat buruk" kataku, mencoba untuk tidak menyinggungnya meski aku gagal.

"Ya aku paham, maaf" kata Charlie. Tiba-tiba sepasang lengan kekar memeluk pinggangku dari belakang, itu adalah Sergio, pria itu menyembunyikan wajahnya di bahuku namun aku tahu dia sedang mencuri dengar apa yang sedang aku bicarakan bersama mantan suamiku.

"Terima uang itu Charlie, aku tidak membutuhkan uang sebanyak itu" kataku.

"Dengar Greena....oh aku tidak tahu harus mengatakan apa, kau telah membantuku begitu banyak, terima kasih" ucapnya.

"Bukan apa-apa, itu milikmu" sahutku.

"Kau wanita terbaik yang pernah aku temui, terima kasih atas segalanya, semoga harimu menyenangkan. Selamat siang"

"Kau juga Charlie, selamat siang"

Panggilan terputus. Aku meletakkan ponselku di meja dapur lalu kembali menuangkan air ke dalam gelasku dan menegaknya. Sergio masih memelukku dan menyembunyikan wajahnya di bahuku, aku tidak tahu apa yang pria itu lakukan dan pikirkan. Mungkin ia masih ingin berusaha untuk membujukku agar membiarkan dia pergi ke pesta bujang Sean.

"Aku harus kembali ke apartemen" kataku.



— TBC —

Cerita lengkap Friends With Benefits sudah dapat kalian baca di KaryaKarsa seharga 62.500 rupiah. Cerita sudah lengkap dengan dua bonus chapternya ya!

Cara baca di KaryaKarsa :

1. Instal aplikasi KaryaKarsa di Google Playstore
2. Buat akun/daftar agar kamu bisa memberikan dukungan
3. Cari akun penulis di KaryaKarsa : Authorrere
4. Pilih karya/paket yang ingin kalian baca kemudian bayar dengan memilih salah satu dari metode pembayaran yang tersedia ( transfer bank, ovo, gopay, shopeepay, indomart, alfamart, pulsa, Dana, dll)

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apapun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Friends With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang