7

4.3K 450 34
                                    

Angin Mathew Beach menyapu kulitku saat aku turun dari jeep-ku lalu berjalan menghampiri  Jess, Christian, Sergio dan Jean yang manis yang sedang sibuk di halaman mereka bersama alat-alat masak dan pemanggang di sana. Jess menangkap kehadiranku, ia menghampiriku dengan mata yang berbinar, awalnya kupikir dia senang karena aku ada  di sini namun sialan tatapannya tertuju pada kantung makanan yang aku bawa, “Wow, apa yang kau bawa Green?” tanyanya.

Aku menyodorkan kantung makanan itu kepadanya dan berkata, “Aku mendapatkan beberapa makanan dari China Town”

Jess langsung meraihnya dan mengucapkan terima kasih, dia adalah penggila makanan Asia, khususnya aneka dim sum.

Aku bergabung bersama Sergio yang sedang bermain dengan Jean. Sergio tersenyum dan menyapaku, “Hello, Green!”

Aku mengambil duduk di sampingnya, “Hey you, kau masih mengurus resormu di sini?” tanyaku.

Dia mengangguk sambil bergumam, “Huum”

Aku beralih kepada Jean, bayi cantik itu berbaring di keranjang bayi yang berada di atas pangkuan Sergio. Aku mengusap pipinya sambil mengajaknya bicara, dia tersenyum dan senyumnya itu sangat mirip dengan Jess. Omong-omong soal Jess, wanita itu sudah pasti menempel pada Christian yang sedang sibuk membalik salmon di atas pemanggang. Aku menatap Jess dan Christian saat aku merasa seperti sedang diperhatikan, mereka terkesiap lalu langsung mengalihkan wajahnya dan kembali sibuk dengan salmon.

“Sial, apa-apaan itu tadi?”

Sergio terkekeh geli, “Mereka juga menatapku seperti itu saat aku bermain dengan Jean”

Oh, orang tua yang protektif!

Saat salmon sudah selesai, aku memutuskan untuk membantu Jess dan Christian menata piring di atas meja lalu kami duduk untuk mulai makan. Keranjang bayi Jean sudah diletakkan di salah satu kursi. Aku menatap salmon panggang setengah matang, asapnya yang wangi mengepul diudara, dagingnya berwarna merah muda dan juicy ketika Jess memotongnya dan meletakan daging ikan itu ke piringku.

“Thanks” kataku. Jess mengangguk dan terkekeh geli melihat aku yang sudah berliur karena salmonnya, “Well, selamat makan!”

Kami mulai makan, aku dan Sergio berulang kali mengerang nikmat saat mengunyah Salmon buatan Jess yang luar biasa enak. Saat kami sudah selesai makan aku berinisiatif untuk mencuci piring kotor di dalam rumah sementara yang lain masih duduk  di luar dengan perut yang penuh, uh mungkin hanya perutku yang terlalu penuh, entahlah.

Dibesarkan di Seatown membuat aku begitu menyukai seafood, persetan dengan kolesterol yang terpenting aku memakan makanan laut kapan pun yang aku mau. Saat tinggal di New York aku sedikit kesulitan menemukan restoran Seafood yang enak, ini soal kesegaran, aku hanya suka seafood yang segar dan baru turun dari kapal seperti yang ada di pasar pike karena rasanya akan lebih manis.

Setelah selesai mencuci piring aku kembali ke halaman. Jess, Christian, dan Sergio tampak sedang beradu mulut.

“Tidak, aku tidak bisa!” kata Sergio.

“Ayolah Sergio, hanya dalam satu minggu” Jess memelas.

Aku mengambil duduk di samping Sergio dan mereka agak terkejut dengan kehadiranku, “Ada masalah?” tanyaku.

Jess melirik Christian sesaat, Christian membalasnya dengan anggukan lalu Jess tersenyum kepadaku dan berkata, “Kau tahu ‘kan Green kalau aku, Sam, dan Bianca merencanakan bulan madu bersama?”

Aku mengernyit lalu dengan ragu mengangguk, Sergio yang berada di sampingku mengumpat pelan.

“Kami akan pergi besok” kata Jess.

Friends With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang