"Anjir! Kumaha kuring sanggup kitu? Ngan sebutkeun anjeun gaduh nafsu!"
(Anjir! Kok gue sih? Bilang aja elo yang nafsu!).
"Hapunten, kuring ngan ngantosan Memey. Bener oge seksi!" sahut Rico yang tersenyum.
(Maaf-maaf aja nih, gue nunggu Memey. Pasti sexy juga!).
"Eh ... tapi ... kuring nguping. Via anu nganggo silikon" bisik Marcel.
(Eh... tapi... gue denger-denger. Via itu pake silikon).
"Hah? Keur naon?" Bima kini duduk dekat Juna.
"Yaa... Kanggo nambihan ageung !!" Marcel menaruh kedua tangan di depan dadanya.
(Ya... Untuk nambah gede lah!!).
"Anju ...! Marcel ! lambe teuing!" Bima tertawa terbahak-bahak.
(Anju...! Marcel! lo lambe juga ya!).
"Ngan tah anjeun terang, kuring parantos ti SMP terang Via. Anjeunna biasa najis, tepos. Eh ... nalika anjeunna di bangku sakola, kumaha tiis nya? Henteu kedah disangka. Tetela ngadangu gosip ti jalma, aslina henteu asli. Eta henteu asik!" ucap Marcel tanpa minat.
("Asal lo tahu aja, gue uda dari SMP kenal Via. Dulu dia itu dekil, tepos. Eh... pas SMA, kok bahenol? kan patut dicurigai. Ternyata mendengar gosip dari orang-orang, bahenolnya ga original. Kan gak asik!).
"Bageur, Cel! Sakumaha Asli atanapi henteu" sahut Juna.
(Parah lu Cel! Khatam banget sih, Original sama nggaknya).
"Alah, ganti baju. Kuring hilap nganggo baju renang ti bumi." Isa berdiri dan diikuti dengan Bima, Rico dan Juna.
(Udah yuk, ganti baju. Gue lupa pake celana renang dari rumah).
💟
"Cha ... Dupi anjeun parantos rengse ?!" teriak July dari luar. July memperbaiki baju renangnya. July mengenakan baju renang dengan warna Navy, lengan seperti tanktop, terus sampai paha. Namun bagian pahanya, di tutupi oleh rok renang.
"Udah Cha... gak usah minder. Namanya juga renang, ya pake baju renang. Kalau kamu mau pake baju, kamu pergi bobok aja" Meyshi mencuap-cuap. Meyshi mengenakan baju renang seperti bikin tapi tidak se-sexy bikini, masih terlihat sopan.
Tiba-tiba ada suara pintu terbuka, tiga gadis menatap pintu tersebut. Penasaran dengan penampilan gadia di balik pintu tersebut.
Echa keluar dengan menundukkan kepalanya, ia sangat risih dengan baju renang ini. Tapi mau bagaimana lagi, daripada dia di anggap alpa. Yang ada di suruh tahun depan untuk ikut.
"Hihi... risih ya Cha?" tanya Bila dengan polos.
Echa mendengus "Banget Bil!! Ih... kesel gue jadinya!!"
"Udah... sehari doang Cha..." sahut July.
"Makin iri nih, cewek-cewek sama lo. Secara body lo, hot banget." sambungnya.
Echa menatap dirinya di cermin, ia memakai bikin warna hitam. Bagian atasnya memang terkesan seksi. Tapi untuk bagian bawah, sama seperti July. Ada tambahan seperti rok. Tapi bagaimana pun juga, maaih terlihat sexy di badan Echa. Belum lagi di tambah kulit putih mulusnya.
Sedangkan Bila, ia mengenakan baju renang khusus untuk hijab. Di belikan oleh Gunawan. Warnanya sangat pas di kulit putih Bila. Meskipun terlihat badan Bila kecil, tapi setelah memakai baju renang ini. Body Bila juga tidak kalah bagua dengan ketiga sahabatnya.
"Udah yuk, keluar" ajak July.
Mereka berempat pun akhirnya keluar dari ruang ganti tersebut. Saat baru keluar, pandangan mereka tidak sengaja bertemu dengan Isa cs. Yang baru keluar juga dari ruang ganti.
Wajah ke delapan remaja ini sama-sama merona. July terpesona dengan bentuk badan Juna. Ini adalah kedua kalinya ia lihat. Karena yang pertama, di gedung untuk panti.
Junapun jantungnya berdebar melihat July yang memakai baju renang.
Bila menelan ludahnya susah payah, saat pandangannya tidak sengaja melihat badan Bima.
"Aah... biar pakaian renang Bibil tertutup. Tapi tetap aja, sexy di mata gue." gumam Bima sambil tersenyum.
Merona terlalu nampak, adalah Meyshi. Pipinya sedikit berubah merah. Meyshi tersenyum kikuk saat matanya menatap Rico, yang terpesona menatap dirinya.
Bagaimana Isa?
"Kok...jantung gue berdebar? Ini Chaca kan? Gila!! kok makin mantep bodynya?!" bisik Isa dalam hati.
"Henteu perlu membebaskeun wajah eta !!" omel Echa menatap sinis kepada empat cowok di depannya ini.
(Gak usah pada mesum itu muka!!).
Isa cs langsung tersadar dari lamunan mereka. Mereka berempat serentak menggaruk tengkuk mereka.
"Chaca! Naha anjeun make baju renang eta ?! Maksadna ?!"
"Baju renang kuring biasa dipak. Parantos ... sanes cocog" suara Echa memelan.
(Baju renang gue yang biasa di pake. Udah... gak muat).
"Jadi, nyaeta Chaca gemukkan?" tanya Rico dengan polos.
(Loh, memangnya Chaca gendutan?).
Echa semakin badmood, Meyshi memukul punggung Rico.
"Bisa gak sih, gak usah ngomong gendut di depan cewek?!".
Rico mengelus punggungnya "Ya maaf Mey, lagian kita bingung. Emang kenapa bisa gak muat?" masih membela diri sendiri.
"Nana..." rengek Echa. Yang ini muncul, mode Echa yang asli. Kalau dulu ia merasa terbully, pasti ia akan merengek.
Juna menghampiri Echa "Naon salahna? Baju ti kamari diusap? Atanapi naon?"
(Kenapa emangnya? baju yang kemaren sobek? atau gimana?).
Echa tidak menjawab, ia malah menatap ke arah Bila, Meyshi dan July. 3 gadis itu, hanya mengangkat bahu.
"Itu... Mmmm" Echa masih mencari kata-kata yang pas. Tapi namanya juga Recha, dia terkadang blak-blakkan.
"Hm ... baju na henteu pas ..."
Juna masih menunggu jawab Echa.
"Tuh ... Dina dada sareng burit disedot" cicitnya, tapi mampu di dengar oleh mereka semua.
(Itu... Dada sama bokongnya sesek).
Isa cs langsung ......
Wah, ternyata nyonya donatur main belakang nih sama Burhan.
Btw, ini ada sedikit 15++ ya. Tapi sebelumnya maapkan si penulis amatiran ini 😊
Marcel lambe banget sihhhh 😂😂
Jum'at, 17 Januari 2020
DEWE
Jangan lupa vote dan comment ya genks 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Recha 'FINISH'
Fiksi RemajaRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
💟18💟
Mulai dari awal
