"Ayeuna eta anjeunna, sadaya tatangga bingung sareng kagetna. Kuring henteu terang sorangan, naha indung hirup wae. Ayeuna, saha anu nyebut ambulan?" jawab sang Ibu itu.
(Nah itu dia neng, semua tetangga pada bingung sama kaget. Eneng kan tahu sendiri, kalau ibu itu tinggal sendiri. Nah, siapa yang manggil ambulan coba?)

Echa mengangguk "Janten, naon anu anjeunna maot pikeun?"
(Terus, dia meninggalnya karena apa?)

Ibu itu berbisik "Overdosis neng, Jigana anjeunna leres pisan depresi."

"Oh gitu ... bade angkat kamana?" tanya Echa.

"Kuring bade lebet ka jero, panasaran. Naha anjeun bade sumping?"
(Ibu mau ke dalam, penasaran neng. Eneng mau ikut?)

Echa mengangguk dan mengikuti langkah kaki Ibu itu dan di susul juga dengan July.

Saat mereka di dalam, bisa mereka lihat barang -barang yang berhambur di atas lantai. Debu yang sangat menumpuk di meja dan lantai, sampah yang menumpuk.

"Kumaha ari imah ieu ageung, sanes anjeun ngagaduhan poto kulawarga?" tanya Ibu itu sambil menengok kamar.
"Masa rumah segede gini, gak ada foto keluarga satupun ya neng?"

Echa membenarkan ucapan Ibu itu, di dindingnya terlalu kosong, bahkan di atas mejanya tidak ada apa-apa.

July yang ikut melihat kini pandangannya terpaku sebentar, lalu alihkannya saat itu juga.

"CCTV?" bisiknya dalam hati.

July berinisiatif untuk mengambil ponselnya, lalu dibuka aplikasi kamera. July berpura-pura menelpon dan di arahkan camera ponselnya ke arah kamera CCTV.

July memerlukan kejelian untuk mencari lagi, cukup 5 menit ia berputar-putar di dalam rumah tersebut, lalu diluar rumah juga.

"Jul, udah telponannya?" tanya Echa.

July menoleh, lalu mengangguk "Mau cabut?" tanyanya, Echa mengangguk dan berjalan menuju mobilnya.

💟

Echa membelokkan mobilnya ke hotel Enmar, masuk ke dalam parkiran khusus.

"Kita ngapain ke hotel Cha?"

"Gue mau ketemu Om Endru dulu." sahutnya dan memarkirkan mobilnya dengan benar.

"Yuk, Jul" ajaknya.

Mereka berdua berada di lift dan menekan angka 10, pintu lift tertutup. Tidak lama, pintu lift terbuka dan mereka bisa melihat Endru sedang duduk di sebuah kursi.

"Aman?" tanya Endru.

Echa mengangguk "Sejauh ini, aman sepertinya"

"Kata anak buah Om, wanita itu meninggal karena Overdosis. Dia juga menggunakan Narkoba." ucap Endru.

"Narkoba? Om tau darimana?"

"Anak buah Om, ada yang menyamar sebagai warga sekitar. Ia mengambil 1 bungkus plastik untuk bahan penyelidikkan."

"Dia juga sempat tanya kepada ketua RT di sana, apakah di rumah itu ada yang bernama Burhan? dan jawaban ketua RT, tidak ada." sambung Endru.

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now