"Iya...Bibim percaya, makasih ya Cha. Udah belain Bibim." sahut Bima. Echa mengangguk dan mengeratkan pelukkannya.
Bima jadi tersenyum, kalau mengingat kejadian itu. Ia merasa beruntung, memiliki sahabat seperti mereka yang selalu ada, selalu mendukung dan selalu membantu.
"Semoga persahabatan ini tetap abadi, apapun yang terjadi nanti ya Allah." Doa Bima dalam hati.
💟
Senin pagi, diawali dengan pelajaran olahraga di kelas XI-I. Echa dan Meyshi sudah mengganti pakaian olahraga. Hari ini materinya adalah basket, salah satu keahlian Echa.
Sedari tadi Echa melihat Meyshi yang sedang cemberut.
"Kenapa lo Mey? Gue perhatiin cemberut aja" tanya Echa.
Meyshi menatap Echa "Aku lagi galau Cha"
"Hah? galau? sama siapa?" tanya Echa lagi.
"Kalau aku kasih tau, nanti kamu ketawa"
"Hah, saha sih? Anak kelas?" Echa semakin penasaran, Meyshi mengangguk.
"Ntar dulu, lo galaunya karena apa?"
"Tadi malam aku gak sengaja lihat HP dia. Terus ada notif chat dari seseorang. Isi chat tersebut, AKU KANGEN SAMA KAMU. gitu"
Echa berusaha mencerna, seingatnya tadi malam Meyshi datang bersama Rico. Otomatis, Meyshi galau sama Rico?
"Nama cewek itu siapa?"
Meyshi diam, ia mencoba mengingat nama nama si pengirim chat tersebut.
"Kalau gak salah sih, namanya Clara. Iya Clara." sahut Meyshi.
Echa melototkan kedua matanya "Clara? berani-beraninya tuh cewek ngontak sohib gue. Gak bisa di biarin" omel Echa.
"Mey, lo duluan gih ke kantin bareng Bila sama July. Ntar kita nyusul."
"Loh, kita gak olahraga?" tanya Meyshi bingung.
"Pak Mansyur anaknya masuk UGD. Jadi kita free, kelas Bila gak ada guru."
"Ya udah, duluan ya. Entar nyusul loh"
"Sip!" sahut Echa.
Kini pandangan Echa mengarah ke lapangan basket, dimana ada keempat sahabatnya yang sedang berebut bola orange itu. Echa berjalan menuju lapangan basket "Coco!!" panggilnya.
Rico menoleh "Oiii... apaan?!" tanyanya.
"Ponsel lo mana?" tanya Echa sambil mengadahkan tangan kanannya.
"Teu, nganggo Marcell. Mau thetering ya?"
"Bacot!"
"Buset! lagi PMS lo?!" sahut Rico.
Echa tidak menjawab, ia berjalan menuju Marcell yang sedang bermain ML di ponselnya.
"HP Coco mana?" tanya Echa dengan nada datar.
"Eh...ini... kayaknya sih. Soalnya pada mirip semua." sahut Marcell sedikit gugup.
Echa mengambil iphone keluaran terbaru dengan case angka 8. Echa membuka password di ponsel Rico. Echa mencari chat yang bernama Clara. Benar kata Meyshi, bahwa Rico dan Clara berchattingan. Lalu Echa tidak sengaja melihat chat Meyshi, ia baca sejenak.
"Tuh kan, gimana Memey gak galau. Orang chatnya perhatian gini." omel Echa.
Ia membalikkan badannya "Coco!!" teriaknya lagi.
Rico yang ingin menshooting bola ke ring langsung kaget. Bola orange itu terjatuh, Rico merasa sedikit kesal.
Isa ikut menoleh "Chaca kenapa sih? daritadi manggil-manggil?" tanyanya.
"Mana gue tau, belum sarapan kayaknya tuh anak. Galak bener" sahut Rico. Rico berlari menuju Echa, sahabatnya yang tersayang.
"Aya naon, Chaca ku chayank. Dari tadi manggil Coco nge-gas terus?" tanya Rico dengan nada terimut.
"Lo masih berhubungan sama Clara?" tanya Echa dengan nada penuh intimidasi.
Rico terdiam "Naha anjeun terang ti mana Chaca? Dimana Chaca kedah muka ponsel Coco? Iiih kan Privacy." sahut Rico dan langsung mengambil ponselnya.
"Aya naon?" tanya Bima.
Echa mendengus "Gue udah bilang kan Co, lo gak usah berhubungan sama dia lagi. Dia itu cuma manfaatin lo, dasar cewek gak ada harga dirinya." gerutu Echa.
"Ada apaan sih? Cha... Naon?" tanya Juna yang ikut penasaran.
"Nih...si Coco. Nana... Coco, bikin sakit hati cewek" adu Echa.
"Hah? Naon? Ngadamel ngalamun, Saha??" Rico bingung.
(Apaan? Bikin sakit hati cewek? Siapa?)
"Sohib gue! yang bareng lo semalem!"
Rico terdiam, ia mencoba mengingat semalam ia bersama siapa.
"Semalem gue sama Memey... Eh... apa-apa? Maksud lo, gue nyakitin hati Memey? Kenapa?" tanya Rico dengan cepat.
"Memey tadi galau, gue tanya kenapa, katanya tadi malam ada cowok yang buat dia galau. Karena dia gak sengaja ngeliat notif ponsel lo, bahwa ada si Clara itu ngechat. Lo kalau mau bikin anak orang baper jangan ke sohib gue. Gue gak suka!" cecar Echa.
Rico mendengar cerita Echa langsung tersenyum "Memey galau? tandanya... aaa! Chaca!! gue seneng! gue seneng!" pekik Rico sambil memeluk Echa.
"Eh sari kelapa! Maksud lo apaan? lo seneng bikin anak orang galau?" tanya Isa.
"Bukan... kalau Memey galau, tandanya dia ada rasa sama gue. Yuhuuu!!" Rico sangat girang.
"Terus masalah lo sama Clara? itu apa?" tanya Juna dengan tenang.
"Ihh... Clara itu yang duluan chat gue. Gue sih ogah!"
"Tapi lo ladenin juga kan? Udah blokir aja nomornya!" ucap Echa dan langsung memblokir nomor Clara.
"Awas aja kalau lo masih berhubungan sama dia." ancam Echa dan mengembalikan ponsel Rico.
Rico terkekeh ia mencubit kedua pipi Echa "Aduhhhh... possesive banget sih, Chaca ku...makin chayang deh!!"
Echa hanya menatap Rico yang sedang bahagia. Ia suka melihat Rico bahagia karena matanya pasti menyipit.
Ciyee si Memey cembokur nih?
Chaca ngamuk ngeri juga yaaaa 😂😂
Selasa, 07 Januari 2020
DEWE
Jangan lupa vote dan comment ya Genks 💕
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
