"Apa lo bilang?!" tanya Echa memicingkan matanya dan berjalan menuju cowok itu.

"Iya, cewek gue bilang, kalau si Bima ini sok alim. Hahaha"

"Terus yang lo tau apalagi?" pancing Echa sambil bersedekap.

"Kalau lo semua mau tau, Lia pacaran sama Bima cuma taruhan. Lia kalah main game sama temennya. Sebagai hukuman, Lia harus pacaran sama Bima terus ajak ML. Tapi cowok itu sok alim" cowok itu menatap Bima dengan tatapan merendahkan.

"Siapa nama lo?" tanya Echa tanpa rasa takut kepada cowok itu.

"Gue Brandon"

Echa mengangguk lalu ia menoleh ke Bima "Bim, akhiri sekarang" titahnya.

Bima mengangguk, ia menatap Lia "Ok, kita putus sekarang. Terimakasih untuk taruhannya selama beberapa bulan ini." ucap Bima dengan nada datar.

"Oke, semua udah selesai. Lo Brandon, sohib gue bukan sok alim. Tapi, dia berusaha untuk tidak menjadi laki-laki BRENGSEK! Gue sih bangga, jadi sohib dia. Cuma di sini, gue kasian sama cewek lo yang terlalu murahan. Dan untuk lo......" Echa berjalan mendekat dan...

BUGH!!

"Argh!! Anjing!!" Brandon langsung menunduk sambil memegangi organ vitalnya yang di tendang Echa.

"Brandon...Kamu gak apa-apa?!" Lia mendekat.

"Eh Bangsat! maksud lo apa?! mau macem-macem lo?!" teriak Brandon tidak terima.

Echa tersenyum sinis "Biar lo gak bisa ena-ena. Perasaan sohib gue lagi terluka, dan gue gak suka itu. Jadi deal kan, sohib gue sakit lo juga sakit."

"Gue laporin lo ke security!! Gue tuntut lo!!" ancam Brandon.

"Kayaknya percuma deh, sohib gue yang satunya lagi. Bokapnya pemilik hotel ini. Saran gue, gak usah capek-capek laporin. Bentar lagi lo berdua bakal di introgasi, tanpa lo sadari di kamar sebelah ada razia, bentar lagi petugas otw ke sini. Selamat menikmati karma yang ada di depan mata" Echa langsung keluar, di ikuti Rico yang mengunci pintu dari luar.

"Sialan!!!!" maki Brandon dalam kamar.

Isa dan Juna yang mendengar cerita dari Rico tertawa terpingkal-pingkal. Mereka selalu takjub dengan penggerebekkan ala Echa.

"The best pokoknya Chaca gue!! " teriak Isa.

Echa mendengus "Gue ingatin deh lo semua. Cari pacar tuh yang waras, gak usah aneh-aneh. Heran gue, punya pacar modelannya gak ada yang bener." omel Echa.

"Ya ampun Cha, kita ini gak tau juga kalau endingnya gitu." sahut Rico.

Echa menatap Bima yang sedari tadi terdiam, Echa hampiri Bima dan duduk di sebelah Bima.

"Bibim, gak usah galau ya. Cewek cantik banyak, tapi yang tulus sama kita, susah di cari. Jangan lemes dong, ga asik" ucap Echa.

Bima menoleh ia tersenyum, Echa membalas senyum Bima.

Ia memeluk Bima dari samping "Udah ya... dia udah dapat karma kok. Chaca yakin, nanti Bibim dapat jodoh yang baik. Percaya sama Chaca."

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now