"Mereka belum tahu aja, kalau orangtua lo sahabat mereka juga." bisik Echa kepada Meyshi.

Meyshi menoleh lalu menaruh 1 telunjuk ke depan bibirnya "Sst... biar jadi surprise." sahutnya sambil terkekeh.

Bila, July serta Meyshi pulang terlebih dahulu dan pamit kepada mereka semua.

Sedangkan Juna, Isa, Bima, Rico dan Echa sedang duduk di teras rumah Echa.

"Tapi gak tau kenapa, perasaan gue makin gak enak deh." gumam Echa sambil menatap langit malam.

"Naon salahna di batur?" tanya Rico.

"Sama cerita Bila malam ini. Gue kayak ngerasa, ada satu hal yang gak terduga. Aneh gak sih?"

"Lo kebanyakan nonton film detektif. Makanya selalu menganalisa sesuatu hal" sahut Isa sambil memainkan game di ponselnya.

"Mudahan aja, gak kenapa-kenapa." sahut Echa.

Bima meng-aminkan dalam hati, ia cukup perihatin dengan cerita kehidupan Bila.

Bima Adiyaksa Putra, anak tunggal dari Arman Syihab dan Anisa Putri.

Arman mempunyai perusahaan di bidang supermarket, cabang-cabangnyapun sudah banyak di berbagai kota. Sedangkan, Anisa adalah seorang psikolog ternama di kota Bandung.

Bima mempunyai paras tampan, rambut hitam sedikit bergelombang. Punya mata belo dengan retina warna hitam. Giginya songel, bibirnya tipis warna pink dan mempunyai rahang tegas, senyumnya manis dan berkulit putih.

Sifat Bima humoris, baik,pintar, sayang sahabatnya, suka iseng sama orang. Untuk masalah percintaan, cukup unik bagi para sahabatnya.

Waktu SMP, Bima menjalin hubungan dengan seorang gadis. Gadis itu cukup cantik bagi para lelaki. Jika Echa nilai, lumayan baik pacarnya si Bima, dari kalangan orang berada juga. Jadi tidak sematre seperti mantannya Rico dan Juna.

Pada suatu hari, Rico sedang main ke Hotel Roy bersama Echa dan Bima. Saat itu Echa dan Rico duduk di lobby, sedangkan Bima pergi ke toilet. Pandangan Echa tidak sengaja melihat pacar Bima bergandengan dengan seorang cowok kuliahan.

"Co... itu bukannya si Lia? Iya gak sih?" tanyanya.

Rico mencoba memperhatikan dua objek yang sedang berdiri di receptionist. Kedua mata Rico pun melebar.

"Iya Cha, itu Lia. Sama siapa dia?" tanyanya.

"Apa sama kakaknya ya Co?" tanya Echa sambil tetap memperhatikan kedua orang tersebut.

"Bisa jadi Cha, tapi kok gue ragu ya?"

Echa langsung mengambil koran yang di atas meja dan membukanya lebar-lebar. Ia langsung bersender kepada Rico, saat Lia dan cowok itu duduk di dekat mereka.

"Sayang, udah suntik KB kan?" tanya cowok tersebut.

"Udah sayang, kamu mainnya gak usah pake pengaman lagi ya" jawab Lia.

Rico dan Echa saling tatap dengan wajah kaget "Main?" tanya Echa.

"Ayo sayang, kamarnya udah ready. Main beronde-ronde ya" ucao cowok itu.

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now