"Iya Bu, jalan kusuma 2, Nomor 05 Rt 2." Echa mengeja alamat yang di tulisnya di kertas.
"Bener sih disini, tapi kami gak kenal neng. Padahal saya asli orang sini." sahut salah satu dari mereka.
Echa menganggukkan kepalanya "Tapi, ibu kenal sama ibu tua itu?"
"Nah, itu yang membuat kami penasaran. Dia itu orang pindahan, tapi gak tau darimana. Udah 15 tahun sih, ibu tua itu tinggal di rumah ini. Tapi, dia itu jarang keluar, sombong, judes, ihhh... pokoknya nyeremin deh neng. Lihat aja rumahnya, kayak gak terawat gitu."
Echa mengangguk, lalu ia tersenyum "Ya udah, kalau begitu terimakasih informasinya ya Bu. Saya harus pulang, permisi, Assalamualaikum."
"Iya neng, hati-hati. Wa'alaikumsalam."
Echa memandang rumah itu sekali lagi, lalu ia menginjak gas mobilnya untuk menuju ke cafe Ribej.
Rasanya ia perlu ice cream gelatto dan asupan makan malam. 35 menit dari jalan Kusuma 2 dan harus bersabar denga kemacetan kota Bandung malam ini.
💟
"Ikuti dia" perintah seorang pria.
"Setelah itu, apa yang kami lakukan bos?" tanya salah satu bodyguard.
"Beri pelajaran, seterah kalian mau apakan. Tapi jangan sampai ia kehabisan nyawa dulu."
"Baik Bos"
Pria tersebut menatap monitor layar TVnya, ia tersenyum sinis.
"Gadis kecil itu sudah berani memulai permainan. Baiklah, terima ganjarannya gadis kecil." gumamnya sambil tersenyum smirk.
Tanpa di ketahui Echa, ada kamera CCTV di seluruh penjuru rumah itu. Pria tersebut memang sengaja menaruh wanita itu. Karena ia hanya menunggu detik-detik terakhir wanita itu.
💟
Echa memilih jalan pintas untuk menuju cafe Ribej. Biasanya ia, melewati jalan itu denga sahabatnya. Tapi malam ini, ia sendiri melewati jalan sepi dan gelap.
Namun tiba-tiba, 1 orang lelaki berbadan kekar mengahadang mobilnya, dengan berdiri di tengah jalan.
Echa menginjak remnya, ia menatap orang tersebut. Seorang pria dengan badan besar, rambut gondrong memakai topi serta baju serba hitam ala preman.
Echa mengamankan barang-barangnya, ia mengambil 1 botol parfum dan memasukkan ke dalam tasnya. Jangan lupa ponsel serta dompetnya.
"Gak apa-apa deh babak belur, asalkan gue masih perawan. Ya Allah, Echa masih mau hidup dan pengen nikah." ucapnya sebelum ia keluar dari mobil.
Echa keluar dari mobil, segera ia kunci pintu mobilnya dan memasukkan kunci mobil ke dalam saku celana. "Untung kunci mobil gak gede-gede banget." bisiknya dalam hati.
Echa menatap orang tersebut dengan raut wajah datar "Ada apa om?" tanyanya.
Laki-laki tersebut berjalan ke arah Echa "Main-main sebentar sama kita yuk neng." ucapnya sambil tersenyum mesum.
"Kita?" tanya Echa bingung. Katakanlah Echa terlalu peka dengan kehadiran seseorang. Echa langsung menoleh ke belakang dan mendapati satu orang lagi sama seperti pria gondrong tersebut. Namun bedanya yang satu ini berkepala plontos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Recha 'FINISH'
Fiksi RemajaRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
💟11💟
Mulai dari awal
