"Apa gak ada penghuninya? Tapi, kenapa lampunya nyala?" tanya Echa dalam hati.

Sampailah Echa didepan pintu rumah itu, ia mencoba mengetuk dua kali pintu tersebut.

"Assalamualaikum...permisi!!" teriak Echa.

Satu menit tidak ada sahutan dari dalam rumah tersebut. Echa memutuskan untuk mengetuk pintu lagi "Permisi, Assalamualaikum".

Echa mencoba mengintip lewat kaca jendela, berusaha memfokuskan pandangannya. Karena, ia mendengar suara televisi dari dalam rumah tersebut.

Tidak lama Echa di kejutkan dengan seorang wanita paruh baya, yang membuka tirainya secara paksa.

"Astaghfirullah!!" Echa sontak memundurkan kepala serta langkahnya ke belakang.

Dirasakan degupan jantungnya yang berdebar kencang, siapa yang tidak kaget, di sambut dengan cara seperti itu?

Tidak lama suara pintu terbuka dan wanita paruh baya itu mengintip Echa di balik pintu rumahnya.

"Siapa kamu?!" tanyanya dengan nada tidak suka.

Echa berusaha menenangkan dirinya dari rasa kaget, ia melirik ke arah bawah kaki wanita paruh baya tersebut.

"Masih nginjek lantai kok" bisiknya dalam hati.

"Kamu budek?! Kamu siapa?!" tanya wanita tua itu.

"Ehm... Assalamualaikum bu, maaf saya mengganggu. Saya mau bertanya, apakah rumah ini nomor 05 rt 02?" tanya Echa seramah mungkin.

Tatapan tajam wanita itu berubah menjadi sinis "Kamu bisa baca dan tidak buta kan? Nomor yang tertempel di depan itu tidak berubah!" bentaknya.

Echa meringis "Iya maaf bu, Kalau begitu. Apa disini ada orang bernama Burhan Adiyaksa?"

Wanita paruh baya tersebut terdiam, ia pandangi Echa dengan penuh pandang selidik. "Tidak ada! Pergi sana! Jangan kembali!" wanita tersebut langsung menutup pintunya dengan kasar.

Echa memejamkan matanya, saat pintu tersebut di tutup secara kasar. Ia menghembuskan nafasnya perlahan.

"Ok! ini gak berhasil" ucap Echa dalam hati.

Echapun berjalan keluar dari perkarangan rumah tersebut. Namun di saat ia keluar dari pagar rumah tersebut, ada 2 orang ibu-ibu yang memanggilnya.

Echa menghampiri ibu-ibu tersebut.

"Punten neng, Eneng habis dari rumah ibu tua itu?" tanya salah satu dari mereka.

Echa tersenyum "Iya bu, kenapa bu? Oh... apa ibu kenal sama ibu tua di rumah itu?"

Dua ibu-ibu itu saling pandang lalu mereka menatap Echa "Gak apa-apa sih neng. Eneng ini saudaranya ibu tua itu?"

Echa menatap ibu-ibu itu, lalu menggelengkan kepalanya. "Gak bu, saya ke rumah itu mencari orang yang namanya Burhan."

Dua wanita itu saling pandang lagi "Burhan? selama saya tinggal di sini, saya tidak kenal yang namanya Burhan neng. Alamatnya benar di sini?"

Recha 'FINISH' Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt