"Bangun dong Coco, udah pagi." ucap Echa dengan suara nyaris bisikkan. Tanpa Rico tahu, Echa merekam perbincangan mereka.
"Yang bilang masih malam siapa sih Cha? ngelucu aja kerjaannya." sahut Rico yang masih terpejam.
"Untung sohib gue cakep-cakep, tidur aja masih cakep." sahut Echa.
Rico terdiam sejenak "Chaca ngerekam ya?"
Echa terkekeh "That's right baby"
"Dasar Chaca nakal" Rico makin mengeratkan selimutnya.
"Co...geser dong, mau jahilin Bibim nih." pinta Echa.
Rico menggeser badannya, kini Echa sudah berada di dekat Bima. Bima memeluk gulingnya dengan erat, tidak lama ada sedikit pergerakkan dari Bima.
"Na, jangan bangunin gue dulu ya, ngantuk nih. Semalam temenin Chaca begadang." racaunya.
Echa makin terkekeh "Bangun Bim, udah pagi." ucap Echa dengan suara bisikkan.
Bima membuka sedikit matanya "Ah elah! ni anak, kok nyasar di sini sih?" tanyanya.
"Kan gue punya kaki, seterah gue dong." jawab Echa.
Kini Echa menoleh ke arah Isa, Echa beranjak dari posisinya. Kini ia sudah berbaring di hadapan Isa. Di tatapnya wajah tersebut "Nanti gue bisa gak sih, ngeliat gini tiap pagi? dengan orang yang sama?" tanya Echa dalam hati.
"Pagi-pagi gak usah mesum" bisik seseorang di telinga Echa. Echa reflek menoleh ke belakang. Di dapatinya Juna dengan wajah bantalnya yang sedang menatap datar Echa.
Echa meringis lalu tersenyum "Morning Nana, udah bangun ya?" tanyanya.
Juna mendengus, di langkahkan kakinya menuju posisi di dekat Rico. "Kalo belum bangun, gak mungkin gue pindah ke kamar." sahutnya.
"Iih... kok tidur lagi sih? mentang-mentang di luar gerimis." protes Echa.
"Cha, please deh. Ini masih pagi jam 06.00 pagi. Mending lo tidur balik, gue udah chat sama Om Adit kalau kita bangun siang." sahut Bima yang ada di ujung.
"Maksa banget sih, iya-iya ini tidur" sahutnya dengan nada sedikit kesal.
Echa menarik selimut sampai batas leher, karena Echa terbiasa ketika tidur harus memeluk guling. Ia menarik guling dari pelukkan Isa.
"Mmh... Na, guling gue ah!" protes Isa sambil menarik gulingnya lagi dari Echa.
"Nana, Sasa gak mau ngalah." adu Echa.
"Dorong aja anaknya, biar bangun" sahut Juna dengan mata terpejam.
Echa tersenyum, iapun langsung mendorong Isa sampai Isa terjatuh ke bawah.
"Shit!! brutal banget sih!" rutuknya kesal, Isa berdiri dan di dapatinya Echa sedang memeluk guling dan menatap Isa.
"Pagi-pagi ngomong kasar, dasar!"
"Lah, Chaca kok disini?" tanyanya sambil naik ke atas ranjang lagi.
"Seterah gue dong" sahutnya dan langsung memejamkan matanya. Mungkin terlelap 1 jam lagi tidak masalah untuk mereka, karena semalam bergadang.
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
