"Nana juga belum balik, kayaknya dia tidur di sana deh." gumam Rico.

"Gak apa-apa Co, siapa tahu mereka cinlok. Haha"

"Tapi lucu deh Bim, tanpa gak disengaja tiga gadis itu adalah anak dari sahabat orang tua kita. Tapi gue masih penasaran sih, sama Bila." ucap Rico.

"Tapi gak tau kenapa ya, gue punya firasat kalau Bibil itu anak dari sahabat orang tua kita juga."

"Bibil? cie... panggilan kesayangan?" goda Rico.

"Gak juga sih, tapi doa'in aja deh. Siapa tahu dia mau pacaran." sahut Bima sambil tersenyum malu.

"Wah... sepertinya para sahabat aku, udah punya target masing-masing nih." sahut Echa.

"Pastilah... udah lama nih ngejomblo. Chaca sendiri gimana?" tanya Rico dengan nada hati-hati.

Echa tersenyum sejenak "Gue mah, gak bakalan bisa nyampe cintanya. Gak tau deh sampe kapan." jawabnya sambil menerawang langit malam yang kini di taburi banyak bintang.

Bima merangkul pundak Echa "Lo gak mau cari yang lain? Gue sama yang lain bisa cariin kok."

Echa menggeleng "Sekarang no comment deh, fokus gue ke perusahaan sekarang."

Rico merangkul pundak Echa "Semangat Cha, ingat. Lo gak sendiri, kita semua siap bantu lo."

Echa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia merasa beruntung di kelilingi para sahabat sejatinya.

Di saat ia jatuh, mereka ada menopang badannya. Dia saat dia ingin menyerah, ada mereka yang menyorakkan semangat untuknya. Tapi, di saat cintanya bertepuk sebelah tangan, mereka bingung untuk membantunya. Biarlah itu semua menjadi rahasia Allah.

💟

Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi, Echa sudah terbangun dari tidurnya. Ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi, untuk membasuh mukanya.

Setelah itu, ia keluar dari kamar dan berjalan menuju ruangan kerja Saka. Bisa ia lihat, July masih tertidur di sofa, sedangkan Juna tidur di atas karpet empuk.

Seuntas senyum terbit di wajah Echa, sahabat satunya itu memang super duper pengertian.

Echa mengangkat ponselnya, lalu ia arahkan kamera ke arah July dan Juna tertidur. Ia mengambil gambar tersebut untuk di simpannya.

Echa menutup pintu tersebut, lalu ia berjalan ke kamar para lelaki. Bisa di lihatnya 3 laki-laki tersebut, tidur dengan pose jauh dari kata indah. Dan, tetap seorang Isa yang menjadi penguasa ranjang tersebut.

Echa naik ke atas kasur, lalu tidur di tengah-tengah Isa, Rico dan Bima. Rico yang merasa ada seseorang berbaring di sebelahnya kini membalikkan badannya.

"Udah balik Na?" tanyanya dengan mata yang masih terpejam.

Echa yang mendengar hanya terkekeh, ia memilih diam tidak menyahuti pertanyaan Rico.

Rico yang merasa pertanyaannya tidak di jawab oleh Juna, kini membuka matanya. Rico mengerjapkan matanya untuk memfokuskan penglihatannya. Dilihatnya Echa yang terkikik geli, Rico mendengus lalu di sentilnya dahi gadis itu.

"Dasar jahil." ucapnya lalu ia menarik selimut sampai batas leher. Cuaca memang sangat dingin, karena di luar masih gerimis.

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now