28 - Sisi Manusia

Start from the beginning
                                    

Itu sebabnya, Ohm tidak tahu nama asli Perth sebelumnya.

Dan saat bertemu lagi dengan Perth, ia sudah jatuh cinta, hingga akhirnya ia sadar Perth adalah Ae yang sering ia dengar dulu.

Ohm menyimpan fakta itu.

Ohm sebenarnya tahu bahkan dari awal ia tahu kini Perth jadi adik angkat Mean, ia sadar Mean menaruh rasa lebih pada bocah itu. Itu sebabnya Ohm tidak berkomentar saat Mean bersikap posesif tidak ingin Ohm dekat dengan Perth.

Ohm sadar, tapi malah menggoda Mean dengan mengira Mean menyukai Mark, sebuah awal yang menjadi candaan dan malah berujung memalukan Mean.
Namun, Ohm pada akhirnya mengerti, Mean tidak ingin mengakui yang sebenarnya, karena Mean maupun Ohm sama saja, Ambisius yang memegang teguh komitmen.
Hanya memikirkan itu saja, Ohm merasa sangat bersalah, ia memang menyukai Perth, tapi ia juga berharap Mean memperjuangkan rasanya, hingga akhirnya terlambat, bocah itu malah menyukai Mark dan menjadi miliknya.

Hanya akhirnya, Ohm memendam segalanya sendiri. Tentang sisi itulah yang tidak ia bagi pada siapapun, dan disaat titik rapuhnya begini, ia bersyukur ada Singto yang menemaninya, seseorang yang selalu mencintainya dengan caranya.
Singto pernah ungkapkan rasa itu, tapi Ohm tahu, Singto dan dirinya lebih memilih menjadi sahabat, terlebih Ohm tidak ada rasa apapun pada Singto.

Hanya banyak sekali cara Tuhan menjatuhkan hati manusia, entah pada yang tepat, atau justru tidak sekalipun terduga. Tinggal bagaimana cara manusia menanggapi cinta itu.

Ohm dan Singto, hanyalah kisah sahabat yang cinta bertepuk sebelah tangan, tapi tidak memilih lantas pergi menjauh, karena sebelumnya, mereka berkomitmen untuk menjadi sahabat.

...

Marksiwat Saatnya kencan dengan yang paling manis - Perthppe, my lovely

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marksiwat Saatnya kencan dengan yang paling manis - Perthppe, my lovely.

...

"Kita mau kemana Phi?" tanya Perth saat menutup sebelah matanya karena silau, dan terjepret kamera ponsel Siwat.

"Aishhh jelek sekali itu Phi?" protes Perth dan membuat Mark malah tertawa.
"Jelek bagaimana, wajah polos manis begini kok, wajah yang membuatku semakin mesum." goda Siwat.
Perth memukul lengan Mark, tapi malah tangannya dipegang Mark.
"Jangan pukul, cium saja aku rela." malah semakin menggoda.

Dan Perth malah cemberut.

"Jangan cemberut, nanti kucium loh." goda terus.
"Serba salah jadinya sih." protes Perth dan Mark malah ngakak, lalu merangkul bahu Perth untuk mengajaknya jalan menuju mobil.

OTW KENCAN

...

Widih, bang Mean manis banget abangnya Ppe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Widih, bang Mean manis banget abangnya Ppe...

.

"Hoi pendek, bagi dong satenya." kata Mean sambil mereseki Plan yang pelit sekali dengan makanannya.
"Pesen sendiri deh, rese yah." semprot Plan galak.
"Memang benar kata iklan, orang jadi resek saat lapar." cibir Mean yang akhirnya mengalah memesan lagi Sepiring Sate Kerang, karena Plan berniat memakan dua piring Sate Kerang, berisi 15 tusuk.

Menyebalkan.

Ada banyak cara melampiaskan rasa  marah dan frustasi, dan Plan punya cara ampuh untuk membuat Mean melepas gundahnya.

"Mean, berteriaklah, disini sepi, ungkapkan segala yang membuatmu tertekan." kata Plan.
Keduanya menatap ombak yang bergulung, derunya bising, namun seketika menenangkan.
Mean menoleh pada si pendek yang terpaku pada ombak.

"Kenapa malah menyuruhku, lakukan saja sendiri." ketus Mean.
"AKU BENCI MARK SIWAT, SI BODOH YANG TIDAK PEKAAAA." Teriak Plan tiba-tiba membuat  Mean terkikik geli.
"Disini kamu berteriak begitu, didepannya mati kutu." cibir Mean.

Plan tertawa mendengar cibiran dan tawa Mean.

"Aku lupa, kapan terakhir aku menyaksikan tawamu." kata Plan lirih.
Keduanya saling menatap.
Senyum hangat ini pernah menyesatkan Mean, sebelum menyadari pada siapa hatinya menaruh rasa.

Kini, menatap kembali tatapan hangat Plan menyadarkan Meann akan rasa bersalahnya dulu menjadikan si pendek hanya sebatas pelarian.

"Menatap kembali matamu, mengingatkan diriku yang pernah menjadikanmu pelarian." Mean merasa  dadanya sesak sekali, mendadak hatinya sakit.
Matanya memanas.

Dan Mean menangis, membuat Plan tertegun, pria ini menangis.
Seorang tangguh yang terlihat tidak pernah merasa sakit, kini malah menangis.

Plan diam, menyadari apa Mark sebegitu dicintai oleh Mean?

"Apa mencintai Mark itu sakit buatmu Plan?" tanya Mean dengan pandangan yang terluka.

Karena Mean sudah cukup menahan dirinya kuat, namun, pertahananya runtuh seketika saat menatap Plan.

"Tidak ada yang tidak menyakitkan saat cinta kita bertepuk sebelah tangan, meski berusaha baik-baik saja, nyatanya akan datang waktu dimana segala sakit itu menghantam kepura-puraan." Plan merasa hatinya  berdenyut perih, karena menyadari Mean jauh lebih terluka darinya.

Sungguh.

Seolah luka Plan tidak separah luka Mean.

"Dan aku lelah menyangkal diriku baik-baik saja,  aku sesakit ini, sangat sakit, mencintai adik angkatku sendiri, dan berpura menjadi kakak  yang paling baik, aku sakit sekali."  Setiap kata yang keluar dari mulut Mean membungkam Plan.

Dan Mean semakin menangis seolah dadanya terasa sesak sekali.

Bukan Mark.
Tapi Perth yang dicintai  Mean, dan Plan menangis mengiringii tangis Mean.
Teredam deru ombak.

...

TBC

...

Dee's Note : Kok mau mewek yah  ngetik bagian ini.
Abaikan yg tengah pasangan Bucin.


Heartbeat (MP - End)Where stories live. Discover now