Pemuda berambut biru itu meringis mendengarnya. “Maaf, Pah, jangan tersinggung. Tapi aku lebih suka dengan pekerjaan manusiaku sebagai mahasiswa dan tukang baju.”

Hidup berbaur dengan para manusia tentu saja menuntut keluarga ini harus ikut berperilaku layaknya manusia pada umumnya. Butik dan usaha clothing line kecil-kecilan yang dimiliki hanyalah sebagai kamuflase agar mereka terlihat normal.

Namun rupanya Arthur lebih menyukai pekerjaan manusianya tersebut ketimbang harus mengikuti jejak keluarga vampirnya sebagai pemburu satwa langka.

“Mamah mana, Pah?”

“Oh? Tadi sedang menjemur cucian di halaman belakang, sekalian adu pelotot dengan tetangga sebelah.”

Ya ampun!

Tak lama orang yang dibicarakan muncul. Jungkook datang dengan wajah tertekuk, ember warna hijau ngejreng bermotif Elsa Frozen yang dibawanya itu ditaruh di atas meja dengan berapi-api.

Prak!

“Kenapa lagi, Sayang? Ribut apa lagi dengan Nayeon kali ini?” tanya V penasaran.

Wajah cantik Jungkook malah tambah angker. “Keluarga vampir Choi itu benar-benar membuatku gerah! Masa Nayeon pamer padaku dia punya anting berlian 80 karat?”

Oh? Masalah perhiasan ternyata.

“Kau kan punya juga anting berlian, baru aku belikan minggu kemarin.”

“V, yang kau beli itu 75 karat! Ini 80 karat!”

“Hanya beda 5 karat kan?”

“Tetap saja beda! Lebih tinggi punya dia!”

Arthur terkikik melihat ibunya ngotot, sementara V hanya memijat pelipisnya pelan karena pasti dompetnya akan bolong lagi dikeruk istri tercinta untuk membeli anting.

Jungkook dan Nayeon itu vampir wanita yang sama-sama tidak mau kalah saing, dan sial sekali keduanya harus ditakdirkan menjadi tetangga sejak tiga tahun belakangan ini.

“Mah, kalau seandainya aku menikah dengan Arin bagaimana, Mah? Nanti Mamah akan berbesan dengan keluarga Choi. Hahaha.”

Jungkook mendelik karena anak bujangnya terus saja tertawa. “Kau boleh menikahi Arin asalkan dengan satu syarat.”

“Apa itu?”

“Arin harus ganti orangtua dulu.”

Astaga!

“Hahaha. Aku hanya bercanda, Mah. Aku dan Arin hanya teman. Arin itu sukanya kepada Soobin, tapi apa daya mereka berbeda jadinya tak kunjung pacaran sampai sekarang.”

“Oh ya?”

“Iya, Mah.”

Jungkook dan V yang mendengar itu jadi ikut iba. Kasihan sekali Soobin dan Arin, pikirnya. Keduanya tahu persis cinta terhalang perbedaan klan itu bagaimana rumitnya. Harus ada sesuatu yang dikorbankan agar dapat bersama-sama.

“Aku mau ke kamarku dulu ya, Mah, Pah. Aku sudah selesai sarapan. Aku kuliah pagi hari ini.”

“Arthur, sebentar.”

“Iya, Mah?”

“Hubunganmu dengan Giselle itu bagaimana kelanjutannya?”

Aduh!

Dalam hati Arthur mulai misuh-misuh tak karuan. Ia tak paham, kenapa orangtuanya itu selalu saja gencar mengenalkannya kepada para vampir-vampir cantik.

Terhitung Giselle ini adalah urutan keenam setelah Sakura, Xiaoting, Nancy, Jennifer, dan Winter yang ditolaknya untuk dijadikan istri.

“Aku dan Giselle berteman baik, Mah.”

“Belum pacaran?”

“Hehehe.”

“Kok malah tertawa? Kenapa? Kau tidak cocok ya dengannya? Kalau tidak sreg nanti Mamah dan Papah carikan lagi yang lain.”

“Mah, sudah dulu ya? Aku mau mandi, takut telat.”

Setelah mengucapkan hal itu, Arthur buru-buru berlari ke kamarnya di lantai atas guna menghindari ibunya yang sudah bersiap menyeletuk lagi.

“Jungkook, jangan terlalu menekannya untuk cepat-cepat menikah. Dia masih kuliah.” tegur V yang paham kalau putranya itu nampak tak nyaman dengan obrolan barusan.

Jungkook mengunyah rotinya dengan lesu. “Aku hanya khawatir dia bertemu dengan Artemis lalu jatuh cinta, V.”

“Tak mungkin, dari dulu kita sudah menutup akses dengan keluarganya Jimin. Arthur tidak akan mendapat petunjuk apa-apa mengenai Artemis. Dia tidak akan pernah bertemu dengan Artemis.”

“Ya, semoga saja seperti itu.”
























































.

.

.

TBC

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now