Dua puluh tiga

8.2K 457 8
                                    

Cek mulmed🎶
gnes - i love you, i hate you ft Olivia O'brien
__________

Viola bangun dari posisi berbaringnya di sofa ketika mendengar pintu apartemen yang terbuka. Lantas melebarkan mata melihat Ravindra yang sedang menggendong seorang gadis.

"Dia siapa?" tanya Viola mengikuti langkah lebar Ravindra yang menuju kamarnya.

Ravindra mengacuhkannya, tetap berjalan dan membuka pintu kamar menggunakan sikunya. Dengan hati-hati Ravindra menidurkan Mella di kasur empuknya. "Tolong ambilkan lap dan air hangat." ucap Ravindra tanpa menoleh.

Viola yang masih menampilkan raut penasaran hanya mengangguk mematuhi perintah Ravindra, keluar dari kamar Ravindra sembari memikirkan siapakah gerangan gadis yang dibawa pulang oleh lelaki yang satu jam lalu membuatnya khawatir.

Dengan telaten, Viola menyiapkan semua yang Ravindra perintahkan, baskom dengar air hangat serta lap bersih. Viola kembali masuk, menyerahkan semuanya pada Ravindra yang terlihat sangat serius mengusap pelan kepala Mella.

Ada apa ini? Siapa gadis ini? batin Viola menatap Mella dan Ravindra bergantian. Viola membulatkan matanya saat melihat Ravindra yang akan melepaskan kaos Mella.

"Chef mau ngapain?!" ucap Viola dengan nada tinggi, mengundang Ravindra untuk menatapnya tajam dan kesal.

"Bisa kamu tidak cerewet satu hari saja?" sinis Ravindra.

"Tapi chef mau ngapain anak orang sampe buka baju segala? Kalau hamil gimana?" Viola menatap khawatir pada Ravindra.

Kalau gadis itu hamil dan Ravindra dipaksa tanggung jawab, bagaimana? Kalau akhirnya Ravindra menikah dengan gadis itu lalu meninggalkannya, bagaimana? Alamat gak jadi kawin dia.

"Dapat teori darimana kamu, kalau melepas baju orang bisa langsung menghamilinya?"

"Emangnya tadi aku bilang gitu ya?" tanya Viola polos.

Ravindra mendengus kasar. "Ngomong sama kamu cuma buang-buang waktu!"

Ravindra kembali menekuni kegiatan yang sempat tertunda, mulai mengangkat kaos yang digunakan Mella. Tapi sebelum kaos Mella terlepas sempurna, Viola lagi-lagi menghalangi Ravindra dengan mencekal lengannya.

Ini chef Ravindra beneran gila ya? Buka baju orang sembarangan tanpa permisi. Atau jangan-jangan gadis ini korban penculikan? Dan ternyata Ravindra adalah seorang pedofil yang mengincar gadis cantik ini untuk ditiduri?

Viola mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang terjadi antara Ravindra dan Mella.

"Biar aku aja yang urusin dia, chef bisa ganti baju atau mandi dulu." usul Viola serius.

Viola memperhatika pakaian Mella dan Ravindra yang sama-sama basah, kembali memikirkan kemungkinan terburuknya lagi. Pasti sebelum gadis itu di bawa ke sini, chef Ravindra mengerjarnya sampai ke sungai dan gadis itu sempat menghindar dengan cara melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri, tapi karena tubuh dan tenaga Ravindra yang kuat, akhirnya gadis itu tertangkap dan pingsan di jalan menuju kemari. Gadis yang malang.

"Chef gak mau sakit kan? Jadi biar aku aja yang urusin dia sementara chef bersihin diri dulu."

Viola merasakan detakan jantungnya yang semakin cepat ketika Ravindra menatapnya lekat dan memicing. "Oke. Buat dia senyaman mungkin sebelum saya kembali."

"Siap, chef!" Viola memberikan sikap hormat kepada Ravindra yang keluar menuju kamar tamu untuk membersihkan diri.

Sedangkan Viola yang bernapas lega dengan cepat mengambil baju di kamarnya untuk dipijamkan pada gadis malang itu. Viola melepas pakaian Mella satu persatu, sesekali berdecak karena mengagumi kecantikkan dan kemolekan tubuh Mella. Dia saja yang sama-sama perempuan sangat mengagumi pahatan indah pada tubuh Mella, bagaimana Ravindra yang pria dewasa? Viola mangut-mangut mengerti, ketika mendapatkan alasan kenapa Ravindra nekat menculik gadis yang kini sudah rapi menggunakan bajunya.

LOST [Tamat]Where stories live. Discover now