(3)

21.8K 2K 72
                                    

Hari ini semua MABA dapet jatah libur, kenapa? Katanya biar bisa istirahat sebelum mulai masuk perkuliahan dan berhubung libur, gue mutusin untuk maraton tidur gue dikamar, maraton tidur ya bukan maraton drama.

"Dek, Kemarin dianter Kendra kan?" Tanya Mas Arya yang main nyelonong masuk, nggak ada permisi dulu.

"Heumm." Gumam gue mengiakan, lagian ternyata Kak Ken mau nungguin dan nganterin gue pulang kemarin itu ya karena disuruh Mas Arya, kalau enggak, jangan harap.

"Itu jidat Mas kenapa?" Tanya gue merhatiin plaster dikening Mas Arya, Mas Arya luka udah biasa sih tapi gue tetap khawatir.

"Kepentok kamar Mandi, jadi ada apa? Muka murung begitu pasti ada alasannyakan?" Dan gue langsung bangun mendudukkan tubuh gue diranjang, udah ditanyainkan? Oke gue bahas sekalian.

"Adik ipar Mas gila!" Bentak gue mukul kasur nggak jelas.

"Hah?" Kaget Mas Arya ikut mendudukkan tubuhnya diranjang gue.

"Hah?" Kaget Mas Arya ikut mendudukkan tubuhnya diranjang gue

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Ya gila!" Ulang gue.

"Kamu yang kalau ngomong jangan kaya orang gila bisakan? Berantem sama Ken?"

"Kalau Kak Ken mau berantem mah enak, aku bisa tahu alasannya kenapa lah ini, boro-boro berantem Mas, ngomong aja irit banget tu orang." Jelas gue kesal, bukannya fokus, Mas Arya malah cekikikan ngetawain gue.

"Mas, kayanya ada yang salah deh sama otak adik ipar Mas, orangnya aneh banget, dinginnya ya subhanallah, kalau kelamaan di deket Kak Ken, jaminan beku, bisa awet sekalian." Sambung gue natap Mas Arya fokus.

"Kamu kata Kendra kulkas?" Bisa jadi.

"Mirip, adek kakak an gitu." Jawaban gue yang dihadiahi satu sentilan di kening dari Mas Arya.

"Ngomongin suami begitu nggak baik, lagian bukannya kamu udah tahu kalau Kendra kaya gitu? Terus apalagi masalahnya? Kemarin waktu dijodohin cepet banget ngiain." Omongan Mas Arya nggak salah sih.

"Ya, ya itukan waktu itu, sekarang kesel bawaanya Mas, gimana nggak coba? Kemarin aku capek-capek beli mawar ni buat Kak Ken, Mas tahu apa balasannya?"

"Apa?"

"Adek Mas dikata nggak waras, aku dikatain gila Mas." Dan lagi-lagi Mas Arya ketawa lepas.

"Kalian berdua sama nggak warasnya, sesama orang gila nggak boleh mengatai." Mas Arya malah ngajak becanda.

"Mas, aku serius ini." Gue yang mulai kesal udah ngelemparin bantal ke mukanya Mas Arya.

"Ya Mas juga serius ini, udahlah jangan terlalu dipikirin, mending kamu ikut Mas sekarang." Mas Arya nepuk lengan gue.

"Kemana?"

"Nginep dirumah nenek." Sekarang?

"Memang Mas nggak kerja? Ini bukan hari libur loh Mas." Kalau ke tempat Nenek, kerjaan Mas Arya gimana?

Married with My Senior (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora