Friends With Benefits (Completed)

1

Hari-hari yang kulalui terasa semakin luar biasa semenjak aku menikah dengan Charlie Franklin. Pria Inggris itu selalu memanjakanku layaknya seorang ratu, dia romantis dan  benar-benar melampaui tipeku. Charlie juga kaya, sangkin kayanya dia mampu memberikan apa saja yang kuinginkan. Mungkin Space Needle sebentar lagi akan menjadi menara pribadi atas nama Greena Claire—ups, maksudku Greena Claire Franklin.

Hidup sebagai Mrs Franklin sangatlah menakjubkan. Yang kulakukan seharian adalah melakukan apa pun yang aku mau entah itu makan, menonton, berbelanja, pergi ke spa, dan menghambur-hamburkan uang. Aku punya empat mobil mewah dari Charlie atas namaku, semua mobil mewah itu adalah hadiah darinya karena selama ini aku telah menjadi istri yang manis untuknya dan menemani hari-harinya.

Sialan, dia sangat romantis!

Aku setuju dengan survei yang mengatakan bahwa kebanyakan cowok Inggris itu romantis! Charlie semakin manis saat kami hanya berdua saja—lebih tepatnya setelah dia pulang dari kantornya, kami akan makan malam bersama di balkon kamar, kemudian bercinta, lalu bercinta lagi, dan tak pernah puas sampai pagi!

Oh, membicarakan Charlie membuat aku jadi merindukan suamiku yang manis itu. Mungkin pergi menemui Charlie di kantornya adalah ide yang sempurna, kami bisa bercinta di atas meja kerjanya bersama tumpukan kertas yang berserakan dan Charlie di antara kedua selangkanganku.  Sialan, tampaknya aku terlalu banyak membaca novel erotis akhir-akhir ini. Yeah, mau bagaimana lagi, aku dapat membaca selama yang aku mau tanpa perlu pusing memikirkan tumpukan cucian baju dan piring kotor.

“Ed, siapkan mobil kita akan pergi ke kantor suamiku” ucapku, menugaskan sopir pribadiku.

“Yes Mrs Franklin”  Edward mengangguk sopan lalu pergi untuk menyiapkan limusin yang biasa kupakai sehari-hari. Limusin adalah mobil favoritku di antara empat mobilku yang lain, jika kalian bertanya mobil apa yang jarang kugunakan itu adalah jeep rubicon, aku tidak tahu apa yang Charlie pikirkan saat dia membelikanku mobil yang tinggi seperti itu!

“Bryanna tolong ambilkan kacamataku” Bryanna adalah seorang pelayan yang senantiasa berada di sampingku, bisa dikatakan dia pelayan pribadiku. Dia pandai memijit, merias, memasak, apa pun dapat Bryanna lakukan dengan kedua tangannya yang handal.

“Yes, Mrs Franklin” ucap Bryanna.
Mungkin kalian penasaran dengan pekerjaan suami Greena Clair Franklin sehingga lelaki itu mampu membuat istrinya bermandi kemewahan, maka dengan senang hati aku akan menjawab pertanyaan kalian, Charlie adalah pemilik perusahaan berlian yang merajai hampir seluruh daratan Eropa dan beberapa negara di Amerika. Dia meneruskan perusahaan keluarganya, dan julukan Crazy Rich Man sudah melekat pada diri suamiku sejak lama.

Bryanna datang sambil mendorong etalase tempat di mana koleksi kacamataku tersimpan. Aku memutuskan memakai kacamata Channel favoritku, lalu pergi keluar dari rumah menuju ke limusin yang sudah menungguku di depan pintu.

“Silakan, Mrs Franklin” ucap Edward sambil membukakan pintu mobil untukku.
Aku tersenyum kepadanya sebagai ucapan terima kasih lalu masuk ke dalam limusin hitam yang wow itu. Edward melajukan mobilnya dengan kecepatan yang stabil dan aku mulai menyumpal telingaku dengan airpods sambil memutar lagu Sucker dari Jonas Brothers, oh aku cinta Jo Bros!

Sungguh hidupku yang sekarang sangat berbanding terbalik dengan hidupku yang dulu. Dulu aku hanyalah Greena Clair, si gadis sebatang kara yang miskin. Yang aku punya hanyalah teman-temanku yaitu Jess, Sam, Bianca, dan Pat. Mereka masih ada bersamaku hingga saat ini, tapi semenjak menikah kami mulai tinggal berjauhan. Terkecuali  Jess, aku dan Jess sama-sama memutuskan untuk tinggal di satu kota yang sama, yaitu di Seattle.

Uniknya tiga di antara kami menikah dengan pria yang mana memiliki hubungan keluarga. Jessica dan Samantha menikah dengan kakak beradik Christian dan Christopher Mckenzie, sementara itu Bianca menikah dengan sepupu mereka yang tampan Kyle Anderson. Oh, aku tidak heran cowok-cowok Mckenzie memang panas dan seksi. Jika saja aku tidak menikah dengan Charlie mungkin aku akan melemparkan diri ke dalam pelukan dua orang cowok Mckenzie yang masih lajang.