27 - Ekrixi

7 3 0
                                    

Menjelang sore, akademi digemparkan oleh suara ledakan keras. Ledakan itu berasal tidak jauh dari lokasi akademi, itulah mengapa ledakan itu terdengar begitu keras dan sangat jelas. Kegiatan yang masih berlangsung saat itu tiba-tiba saja bubar secara serentak dan berbondong-bondong menuju lokasi ledakan.

Banyak orang dari akademi yang mengira bahwa inilah sesuatu yang akan datang yang diramal oleh Oracle beberapa saat lalu. Dan mereka pun juga sudah sangat siap jika sesuatu itu adalah sebuah bahaya yang mengancam. Jadi, sekitar tiga puluh penyihir—yang terdiri dari para guru, karyawan dan murid—secara serentak menuju satu lokasi. Ini hal yang cukup jarang terlihat. Atau lebih tepatnya, sangat jarang.

~~~

Di pusat ledakan yang terjadi, kebetulan sekali Vann ada di sekitar sana. Saat itu, Vann sedang latihan sendiri di tempatnya biasa berlatih. Tanpa membuang waktu untuk berpikir, Vann yang penasaran langsung beranjak dari tempat latihan.

Ledakan itu membentuk sebuah kawah kecil yang ada di kaki bukit. Kawah tersebut bukan seperti kebanyakan kawah yang terbentuk akibat sebuah tabrakan yang keras. Tanah-tanah yang seharusnya terdorong keluar dari benturan itu bahkan tidak ada, seperti lenyap atau menghilang begitu saja. Begitu juga dengan vegetasi atau benda-benda lainnya. Bentuk kawah itu bulat sempurna, dan setengah bulatannya berada di tanah yang seharusnya ada di sana.

Ada kilatan cahaya berwarna hijau sangat terang yang dapat Vann lihat sesaat sebelum sampai di lokasi ledakan itu terjadi. Cahaya itu berkedip beberapa kali—berpendar ke sekitar pepohonan—sebelum benar-benar meredup dengan perlahan dan pada akhirnya menghilang.

Sesampainya di tempat itu, Vann cukup terkejut dengan apa yang ia lihat. Busur yang ia pegang dan bidik ke dalam kawah itu ia turunkan setelah mendapati ada beberapa orang di bawah sana.

Sumber dari cahaya berwarna hijau tadi berasal dari sesuatu yang dipegang oleh seorang elf di bawah sana. Elf dengan sepasang mata berwarna biru safir yang memiliki tanda satu garis di masing-masing terletak di antara mata dan pipi ke arah telinganya. Garis itu berwarna merah dan nyaris terlihat seperti tato yang nyaris pudar.

Elf itu tercekat kaku, matanya menatap sesuatu yang ia pegang tanpa berkedip sedikit pun. Tubuhnya gemetaran. Vann menatap beberapa makhluk berbulu yang tergeletak di sekitar elf tersebut, tepatnya berjumlah empat, dan dua di antaranya sepertinya terluka cukup parah.

Mata Vann kembali menatap elf tersebut setelah cukup memperhatikan beberapa tubuh di sekitarnya. Elf itu menurunkan tangannya dengan perlahan, genggaman itu sedikit demi sedikit terbuka, menampakkan sebuah batu kristal yang dibalut menjadi sebuah kalung liontin. Warnanya hijau, seperti cahaya yang dikeluarkannya. Lalu, mata Vann beralih kembali pada elf yang tanpa disadari kini sudah menatapnya juga.

Mata mereka saling menatap untuk sejenak waktu sebelum sang elf berkata, "tolong kami..."

Vann langsung menjatuhkan busurnya dan turun ke dalam kawah dengan hati-hati .

~~~

Para penghuni akademi sampai di tempat kejadian beberapa saat kemudian. Ada sedikit kegaduhan yang terjadi ketika mereka mendapati Vannlah yang telah berada di sana. Vann menjelaskan sedikit mengenai situasi kepada Wulfio, mengenai elf yang bernama Elsa dan empat Kingsmen yang semuanya tidak sadarkan diri. Wulfio kemudian mengirim kembali para penyihir dari akademi yang ikut ke sana dan meninggalkan beberapa saja. Aesa dan Sienna adalah salah dua yang termasuk tinggal. Tentu saja, ada keributan kecil yang terjadi, namun semuanya baik-baik saja.

Beberapa orang yang tinggal membantu keempat Kingsmen keluar dari kawah—tentunya dengan bantuan sihir. Elsa sudah keluar dari sana terlebih dulu, dibantu oleh Vann sebelum para penyihir dari akademi datang. Tubuh itu masih gemetar. Matanya terus memandangi liontin hijau yang berada di atas kain putih yang melilit di tangannya. Telapak tangan itu terbakar setelah menggunakan kristal yang berada di dalam liontin.

The Runaway ChosenWhere stories live. Discover now