14 - Fílos

20 5 1
                                    

Igvir tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melewati lembah Esmeuse. Dengan berjalan, Igvir sudah hampir sampai di Siln Lenora. Penciuman milik caine yang tajam membuatnya dapat mengikuti aroma yang ditinggalkan oleh Elsa dan juga kudanya, Arther. Sesampainya di sana, Igvir bahkan tidak tergesa-gesa untuk menuju satu-satunya bar yang berada di pusat Siln Lenora. Bar itu bernama Kel Alari.

Pada saat Igvir masuk ke dalam bar, ia bisa melihat tempat yang dimaksud oleh Elsa: di meja dengan hiasan bunga yang terletak di sebelah tangga naik. Ia mengingat tempat yang dikatakan oleh Elsa dengan detail. Di meja itu ada hiasan bunga berwarna merah keunguan. Dan meja tersebut terletak di sebelah tangga naik. Namun Igvir tidak menemukan keberadaan Elsa di sana. Igvir menyadari penuh bahwa ia tidak bisa mempercayai elf pencuri yang telah mencuri benda miliknya yang berharga. Dan elf itu juga tidak mempunyai kewajiban untuk ucapannya, terlebih karena sejatinya ia adalah seorang pencuri.

Igvir mencoba untuk mengesampingkan pikiran negatifnya mengenai Elsa. Jadi, Igvir memutuskan untuk duduk di sana dan menunggu kedatangan elf itu.

Setelah melewati beberapa jam pertama ditemani oleh gelas berukuran sedang yang tadinya berisi bir, Elsa akhirnya datang. Ia terkejut bukan main saat menyadari Igvir sudah duduk di situ, menantinya dengan tenang. Seharusnya dalam posisinya saat ini, ialah yang berada di kursi tersebut, menunggu kedatangan Igvir. Namun ternyata Igvirlah yang telah menunggunya di tempat yang dijanjikan oleh Elsa.

Elsa dengan cepat menghapus kekagetan singkat dari raut wajahnya, dan kini sudah kembali datar. Namun dalam pikirannya, ada banyak hal yang terlintas dan tiba-tiba saja terpikirkan. Elsa duduk di kursi kosong yang berada di seberang Igvir. Beberapa orang melintas di sana sebelum salah satu dari keduanya membuka mulut.

"Aku tidak menyangka kau akan sampai sini dalam dua hari." Elsa memberi jeda seraya menghela napas berat mengetahui bahwa ia akan mempunyai hidup yang berbeda karena perkataannya sendiri tempo hari. Elsa kemudian mengambil kristal yang dikalunginya di leher dan menaruhnya di tengah-tengah meja bulat yang menjadi pembatas jarak mereka berdua. "Kurasa ini benda pertama yang kauinginkan," ia menyodorkannya dengan perlahan dengan jemarinya. "Sisanya berada di kamarku," ia menunjuk ke arah atas dengan gerakan mata yang berarti kamarnya berada di lantai atas. "Dan kudamu ada di luar," lengkapnya.

"Kukira kau hanya berkata omong kosong mengenai mengembalikan barang-barang yang kaucuri," kata Igvir. Tangan kanannya kemudian meraih kalung yang diletakkan di tengah meja dengan sangat hati-hati seolah benda itu benda paling berharga miliknya, menatapnya sejenak sebelum kemudian masuk kembali ke saku yang berada dibalik pakaiannya.

Elsa terkikik lemah, lebih tepatnya terdengar pasrah. "Tidak, aku selalu menepati janjiku—meski aku adalah seorang pencuri—jika itu maksudmu."

Igvir menarik tubuhnya bersandar di kursi kayu, ia silangkan kedua tangannya di depan dada. Ia memiringkan sedikit kepalanya dengan tujuan untuk mengamati Elsa lebih jauh.

"Aku tidak bermaksud menyinggungmu mengenai hal itu," elak Igvir. Namun Elsa dapat melihat bahwa kalimatnya memang bermaksud demikian. Elsa lantas tersenyum.

"Aku tidak akan keberatan disebut dengan pencuri, karena aku memang pencuri," katanya mengiyakan pernyataannya sendiri. "Tapi janji tetaplah janji. Aku akan menjadi budakmu seperti yang kukatakan."

Igvir sempat berpikir sebelum membalas pernyataan yang dikatakan oleh Elsa. Mungkin budak bukanlah istilah yang tepat untuk dirinya, karena Igvir pada dasarnya membenci kata tersebut. Dia memang pencuri, namun sisi baik dari Elsa yang dapat dilihat oleh Igvir adalah bahwa ia adalah orang yang jujur. Ini hal kecil yang membuatnya kagum.

"Bagaimana kalau aku mengajukan sebuah penawaran padamu, agar kita berdua sama-sama untung," kini Elsa yang menarik tubuhnya bersandar di kursi miliknya. "Aku tidak suka dengan istilah budak yang kausebutkan." Ada ekspresi tertarik yang diberikan oleh Elsa seolah nasib buruknya telah diselamatkan.

The Runaway ChosenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora