18 - Mínyma (Part 2)

12 5 0
                                    

Perjalanan dari Siln Lenora menuju gerbang perbatasan wilayah menuju Allandor memang tidak jauh. Pada siang di hari yang sama, Igvir dan Elsa tiba. Sepanjang mata memandang, dari kiri hingga kanan hanya ada tembok berwarna hitam yang terbentang sangat jauh.

Ada masalah lain untuk Igvir dari sekedar memasuki wilayah Allandor tanpa halangan. Hal itu adalah sesuatu yang disinggung oleh Elsa sebelumnya. Semua orang—ya, semua orang—di Allandor mengenali wajah elf muda yang menemani Igvir. Dua penjaga gerbang yang membawa tombak sepanjang lebih dari dua meter itu langsung menyilangkan tombak mereka pada jalan—di antara Igvir dan Elsa—yang akan dilalui guna menghentikannya memasuki Allandor. Penjaga lain yang berada di atas tembok juga mengacungkan busur yang mereka bawa ke arah Igvir dan Elsa.

"Maaf menghentikan perjalananmu," ia menjulurkan tangan kanannya selagi tangan kirinya memegang tombak sebagai isyarat agar orang di depannya berhenti, kemudian menariknya dengan gerakan yang tidak terlalu lambat, "Kami harus tahu apa tujuanmu datang ke Allandor," penjaga itu mencoba menatap ke sosok di belakang Igvir. "Apa dia bersamamu?" tanyanya melanjutkan.

Igvir menoleh—atau lebih tepatnya melirik—ke arah Elsa yang sepertinya menutup diri dari kedua penjaga di depannya dengan tudung kepala yang ia kenakan, kemudian menyuruhnya maju ke depan, sejajar dengannya.

"Ya," jawab Igvir dengan tegas namun tidak terdengar kaku.

Penjaga tersebut menjadi lebih waspada setelah jawaban yang diberikan oleh Igvir bahwa gadis itu bersamanya. "Apa Anda tahu siapa dia?" penjaga itu memastikan sekali lagi kepada Igvir.

Igvir kemudian menjawab lagi, dengan nada yang sama tegasnya seperti sebelumnya. "Ya, dia adalah Elsa Eruwen."

Ia mendengus, "itu berarti Anda tahu betul bahwa Anda tidak boleh memasuki wilayah Allandor di bawah kondisi apa pun bersama dia."

Elsa kemudian mundur kembali ke posisi sebelumnya, bola matanya tidak lepas dari Igvir yang masih terlihat tenang di depan kedua penjaga tersebut. Menatapnya saja membuat Elsa sedikit gemetar. Igvir lalu mengeluarkan secarik kertas yang 'katanya' dapat membuat dirinya menjadi kebal hukum, kertas yang diberikan langsung oleh raja Valddhor kepadanya. Ia memberikan kertas itu kepada penjaga tersebut dengan hati-hati. Penjaga itu kemudian menatap Igvir dengan penuh tanya sembari menurunkan kewaspadaannya, keduanya terlihat mendiskusikan sesuatu ketika salah seorang penjaga mengambil dan membaca kertas itu. Sebelum beranjak dengan membawa kertas tersebut, penjaga itu sempat melirik Igvir dan Elsa secara kilat. Penjaga itu masuk ke pintu kecil yang ada di sisi gerbang raksasa. Setelah menghilang ke balik pintu, penjaga satunya kini mengambil alih pembicaraan. Penjaga yang ini lebih tinggi dan berwajah lebih sangar daripada yang sebelumnya.

"Perkenalkan dirimu."

"Namaku adalah Igvir Eldstin. Salah satu dari empat Kingsmen yang melindungi Raja Xosova—Valddhor Agvith."

Penjaga itu tidak tampak terkesan sedikit pun dengan perkenalan yang diberikan Igvir. Sambil terus memasang wajah yang kaku bak tiang gantungan, penjaga itu bertanya, "Ada urusan apa Anda datang ke Allandor?" penjaga itu melirik Elsa dengan tatapan sinis untuk sejenak waktu, "Terlebih dengan membawa dia..." ia menunjuk sosok Elsa dengan lirikan matanya, "...Elsa Eruwen, kemari?"

"Aku sedang dalam tugas penting dari raja untuk bertemu dengan pemimpin Allandor," ia menjawab pertanyaan pertama dari si penjaga. "Maaf atas keributan yang dan akan terjadi dengan membawa Elsa kemari, tetapi dia adalah muridku dan dia harus bersamaku untuk menuntaskan latihannya."

Penjaga itu mengernyit seolah tidak benar-benar mempercayai perkataan Igvir mengenai Elsa yang adalah muridnya. "Murid?" ulangnya dengan nada yang cukup heran untuk ukuran elf. "Sejak kapan kaummu diperbolehkan untuk mempunyai seorang murid dari luar kaum, terutama seorang elf?" tanyanya dengan nada yang tak kalah heran dari sebelumnya.

The Runaway ChosenWhere stories live. Discover now