👱 Her

1K 130 1
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Anak-anak langsung berhamburan keluar kelas begitu juga dengan Renjun and the gang. Bedanya, kali ini tujuan mereka bukan ke kantin dulu tapi ke lapangan. Jelas dong, Renjun pengen nengok pacarnya yang tadi tanding basket.

Belum lagi hatinya nggak tenang setelah dikirimin foto Jeno dan ada anak perempuan yang kemarin juga. Heran, kok si Nancy sama gadis bernama Nakyung itu bisa lihat pertandingannya sih? Katanya anak kelas 10 yang jadi supporternya.

Prriiitttttt

“Weits, kayaknya baru selesai tuh.” Haechan menunjuk ke arah lapangan dimana seluruh anggota basket berhenti bergerak.

Kedua mata Renjun berbinar senang begitu dia menangkap keberadaan sang pacar gantengnya itu lagi jongkok di tengah lapangan. Kayaknya kecapekan tuh.

“Woy, tungguin kita, Njun!!” pekik Seungmin saat Renjun berlari kecil menghampiri Jeno. Ya gitu mereka langsung ikut nyusulin Renjun dong.








Ternyata banyak juga yang dateng buat mendukung sekolah masing-masing. Dari sekolah sebelah juga nggak kalah banyaknya lho, ada cheersleadernya juga lagi. Tapi masa bodo deh sama mereka, Renjun cuma fokus sama Jeno aja.

“JENOO~” panggil Renjun setengah berteriak biar Jeno kedengeran. Tau sendiri kan berisiknya kayak gimana orang-orang kalau lihat banyak cogan gini?

Dan untungnya Jeno denger suaranya Renjun yang merdu itu. Suara Renjun kan khas ya, meskipun teriak juga masih kedengeran lembut. Nggak kayak Haechan yang udah kayak toa plus kalau teriak kayak mau ngajak tengkar.

“Sayang~” Ngelihat kedatangan pacar manisnya itu wajah Jeno langsung sumringah. Si ganteng itu langsung lari kecil menghampiri Renjun. Sontak aja, jeritan heboh penonton yang masih ada disekitar mereka terdengar kecewa. Ya iya lah, disaat banyak cogan bertebaran gini ternyata udah ada yang punya pasangan. Gimana nggak kecewa mereka.

“Sayang...kok kamu kesini bukannya ke kantin?” tanya Jeno saat dia udah berdiri didepan Renjun. “Aku pengen lihat kamu lah. Nggak boleh?” sewot si mungil.

“Bukan gitu, ih. Marahan aja nih. Ya gapapa dong. Bentar aku ambil handukku dul─”

“Jeno, ini handukmu.” Sebuah handuk terulur kearah Jeno. Bikin Jeno dan juga Renjun sama-sama menoleh, menatap orang yang baru aja ngasihin handuk Jeno barusan.

 Bikin Jeno dan juga Renjun sama-sama menoleh, menatap orang yang baru aja ngasihin handuk Jeno barusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jeno mendengus kasar, begitu tau kalau yang ngambilin handuknya itu Nakyung. Padahal ya, seharusnya handuk itu ada didalam tasnya. Kok bisa dibawa Nakyung coba?

“Kok bisa lo ambil handuk gue?” tanya Jeno datar. Wajah sumringahnya udah berubah dingin bahkan cenderung marah. Ya jelas lah marah, siapa yang nggak marah kalau barang kalian diambil tanpa ijin sama oranglain?

Jeno langsung merebut handuk miliknya dari tangan Nakyung. Renjun masih diam tapi matanya menatap tajam Nakyung, kelihatan sekali sedang menahan marah. Suasana diantara mereka mendadak berubah lebih mencekam karenanya.

Relationship 『 Noren 』Where stories live. Discover now