⏳Time

1.1K 135 1
                                    






“Bulan depan akan diadakan perlombaan olahraga sekolah. Dan tahun ini sekolah kita memutuskan untuk mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah WV. Jenis olahraga yang dipilih dalam pertandingan itu antara lain yaitu pertandingan basket, volly dan futsal. Dimohon tiap anggota dari klub masing-masing berlatih untuk mengikuti pertandingannya ya anak-anak.”

Nggak cuma Renjun yang kaget denger pengumuman dari central, tapi hampir seluruh murid di sekolahnya juga kaget. Soalnya baru tahun ini sekolah mereka ngadain tanding persahabatan sama sekolah lain, biasanya cuma tanding antar kelas aja.

“WHAT?! KENAPA MESTI SAMA SEKOLAH ITU SIH?!”

Renjun, Jisung dan beberapa anak lainnya sontak menoleh kaget ke arah Haechan yang barusan teriak.

“Lo kenapa dah?” sahut Shuhua.

Haechan udah masang wajah masamnya dia terus duduk sambil nekuk kedua tangannya didepan dada. Kayaknya dia nggak suka denger pengumuman barusan.

“Kenapa sih lo? Kesambet?” tanya Renjun heran.

“Aahhhh~!! Pokoknya gueee nggak mauu ketemuu orang ittuuu lagiii! Pasti bakalan diejekin mulu dah gue!!”

Gada yang tau Haechan kenapa sekarang ini. Bahkan sampe bel istirahat bunyipun, tuh anak anoa uring-uringan sendiri di bangkunya.



.

.






“Ohh....pasti karna itu....”

“Itu apa?” Renjun, Jaemin, Jisung dan Chenle yang lagi makan bareng di kantin lihatin Mark penasaran.

“Itu.....Haechan nggak pengen ketemu sama si Hendery,” ungkapnya sambil ngunyah. Haechan yang baru balik habis beli makanan terus gabung di meja mereka.

“Sapa tuh anak?” Kali ini Jisung yang tanya.

“Bahas apaan sih kalian?” tanya Haechan.

“Hendery tuh sapa Chan?” tanya Renjun to the point. Haechan yang denger nama itu disebut langsung dong nengok ke arah Jeno terus Mark.

“Bukan gue. Dia tuh.” Tunjuk Jeno ke arah kakaknya yang lagi nyengir.

“Kok kakak kasih tau mereka sih?!” sungutnya kesel.

“Ya kenapa emangnya? Masa mereka nggak boleh tau kakak kamu sendiri sih Chan. Jahat banget.”

“HAH? KAKAK?!/ NIH BOCAH PUNYA KAKAK?!” teriak mereka berempat serempak. Kaget dong mereka denger Haechan punya kakak. Soalnya gimana ya—Haechan satu aja udah bikin mereka pusing kepala dan ngelus dada, apalagi kalau ada dua yang modelannya sama kayak Haechan coba?

Bayangin aja.

“Kenapa!? Kalian nggak suka gue punya kakak?!” sinis Haechan sebel.

“Bukan gitu sih. Kaget aja. Lo nggak pernah bahas sama sekali kalau punya kakak,” bales Renjun.

“Gue kira lo anak tunggal Chan,” kata Chenle yang disetujui oleh Jisung.

Haechan tampak menghembuskan nafasnya berat. Gimana ya, kalau bahas si wajah keledai satu tuh bikin moodnya jelek mulu bawaannya.

“Nggak ada untungnya juga gue bahas tuh anak setan satu,” gumamnya males.

“Ya berarti lo adeknya setan dong,” gurau Jisung yang langsung dapat tampolan dipipinya dari Haechan.

“Udah. Gue males ngomongin tuh bocah. Bahas yang lain kek,” potong Haechan.

“Helah...Padahal gue penasaran sama kakak lo itu,” dumel Renjun sambil makan. Terus nyenggol lengan pacarnya pelan. “Kok kamu nggak pernah kasih tau sih kalau nih anoa punya kakak?” desaknya pada Jeno.

Relationship 『 Noren 』Where stories live. Discover now