FIELDS OF GOLD (BOOK 1) ✔

BAB 114 - PERJALANAN MENGUNTUNGKAN

Yu Xiaocao tidak bisa hanya berpangku tangan dan menyaksikan pemuda itu menderita. Dia mengangkat angsa betina di tangannya dan berjalan mendekat. Ketika angsa jantan melihat bahwa angsa betina telah ditangkap, angsa itu bahkan berjuang lebih keras.  Dengan mata cerah Zhao Han mengawasinya, Yu Xiaocao tidak bisa dengan mudah menggunakan item cheatnya, air batu mistik, untuk memperbaiki situasi, jadi dia harus menggunakan umpan yang sebelumnya direndam dalam air sebagai gantinya. Dia memberi makan angsa jantan dengan itu dan hanya pada saat itulah angsa menetap.

Mereka mengikat kaki angsa dan kemudian menempatkan kedua binatang ke dalam keranjang yang dibawa Zhao Han. Setelah menutupi keranjang dengan penutup, mereka telah menyelesaikan misi mereka hari itu.

Adapun untuk menangkap ikan lele, juga butuh sedikit waktu meskipun dia punya umpan ikan khusus. Tidak ada jalan lain. Umpan ikan unik Xiaocao terlalu populer untuk semua orang. Semua ikan berjuang untuk memakan umpan dan mereka akhirnya menangkap ikan gurami senilai lima hingga enam kati. Ikan terkecil adalah seukuran telapak tangan seseorang, sedangkan yang terbesar adalah seukuran ikan mas rumput. Tanpa banyak usaha, keranjang ikan Xiaocao segera terisi dengan sangat cepat.

Untungnya, pada saat mereka hampir kehabisan umpan, mereka berhasil menangkap seekor ikan besar yang beratnya sekitar dua hingga tiga kati.  Sedangkan untuk umpan ikan yang tersisa, Xiaocao tidak berencana membawanya pulang dan menggunakan sisanya untuk menangkap lebih banyak ikan. Pada akhirnya, dia telah menangkap terlalu banyak ikan dan perlu menyuruh Zhao Han mengikatnya dengan tali dan membantunya membawanya pulang.

Kali ini, mereka tidak hanya menangkap tiga ikan lele tetapi mereka juga menangkap banyak ikan lain yang membuat perjalanan itu sepadan. Xiaocao melepaskan ikan yang lebih kecil kembali ke danau, tetapi ia secara alami mengambil yang lebih besar kembali ke rumah sebagai 'rampasan dari perang'!

Dalam perjalanan pulang, Zhao Han membawa sebagian besar keuntungan mereka dan Yu Xiaocao hanya perlu membawa pasangan ikan lele dan ginseng. Meskipun memiliki beban yang lebih ringan, Xiaocao akhirnya menghabiskan banyak energi untuk nyaris melintasi pegunungan yang tampak mudah. Pada saat mereka tiba di daerah di mana mereka telah memasang perangkap mereka, lapisan kapas jaket Xiaocao sudah basah oleh keringatnya.

"Ya ampun, aku lelah!" Xiaocao menjatuhkan diri dengan keras di atas batu di sisi jalan dan menggunakan punggung tangannya untuk menyeka butiran keringat dari dahinya. Jejak tanah abu-abu tertinggal di wajahnya sesudahnya.

Zhao Han memandang Yu Xiaocao yang terlihat seperti anak kucing kecil yang lucu dan kotor dan menyeringai, "Duduk dan beristirahat di sini, aku akan pergi ke perangkap dan melihatnya."

Meskipun membawa dua angsa besar dan gemuk di keranjang bambu dan memiliki kedua tangannya memegang untaian ikan, Zhao Han bahkan tidak kehabisan nafas setelah melintasi pegunungan. Xiaocao menyaksikannya berjalan dengan iri hati 'Ah, dia pasti seseorang yang berlatih seni bela diri. Perbedaan di antara kami terlalu besar!'

Zhao Han meletakkan keranjang bambu dan tali ikan di tanah di sebelah Xiaocao dan memperingatkannya berulang kali, “Hati-hati. Meskipun seharusnya tidak ada binatang buas di daerah ini, kadang-kadang babi hutan atau anjing dapat muncul. Jika terjadi sesuatu, berteriaklah keras untukku!”

"Aku memiliki karakter moral yang sangat baik, jadi keberuntunganku seharusnya tidak seburuk itu, kan?" Xiaocao menjawab dengan ceroboh sembari membelai bulu angsa ramping laki-laki di punggungnya.

Zhao Han sedikit bingung ketika dia mendengar balasan Xiaocao. Apa hubungan karakter moral seseorang dengan menjumpai babi hutan atau binatang lain? Dan apa hal 'lancip [1]' ini yang dia sebutkan? Namun, dia tidak mencoba mengklarifikasi. Dia sudah terbiasa dengan Xiaocao mengatakan hal-hal acak dari waktu ke waktu yang tidak masuk akal.