⛺️ Ditembak

9K 381 0
                                    


“Jen, Jen! Lihat deh! Keknya main disana enak juga deh!”

Jeno berhenti jalan begitu Renjun narik lengannya dan nunjuk ke arah bawah mereka.

“Istirahat disana yuk Jen. Bisa rebahan juga lagi! Yuk deh!” Tanpa menunggu jawaban dari Jeno , Renjun langsung geret si idung gede itu untuk turun kebawah. Tapi tujuan mereka bukan mau mendekati sungai Hannya ya, tapi mau rebahan di atas rerumputan yang ada didepan sungainya.

Karna hari sudah semakin larut jadi di daerah sini makin sepi orang, paling cuma dua tiga orang aja dan sisanya lebih milih berada didekat jembatan sana untuk melihat keindahan lampu dari jembatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karna hari sudah semakin larut jadi di daerah sini makin sepi orang, paling cuma dua tiga orang aja dan sisanya lebih milih berada didekat jembatan sana untuk melihat keindahan lampu dari jembatan.

Sayangnya Renjun lebih suka menghabiskan waktunya untuk tiduran diatas rerumputan sekaligus menatap indahnya bintang di atas langit untuk beberapa saat.

“Sini aja Jen. Mumpung sepi orang nih.” Setelah memastikan tempat yang akan mereka tiduri bersih, langsung saja Renjun menjatuhkan tubuhnya diatas sana. Diikuti Jeno setelahnya.

Lelaki berhidung mancung itu hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil ; heran dengan tingkah kekanak-kanakan lelaki manis disebelahnya ini.

“Hehe untung hari ini kita kesini ya enggak nonton mulu dikamar jadi bisa lihatin pemandangan indah kek gini,” oceh Renjun senang.

“Lu suka banget ya Ren suasana alam kayak gini?”

“Iya dong. Buat apa gue jauh-jauh merantau dari China ke Korea kalau cuma bolak-balik rumah ke sekolah doang. Gue juga pengen nikmatin suasana Korea kayak gini tau,” jawabnya panjang lebar.

Diem-diem Jeno senyum. Gak sia-sia dia ngajakin Renjun keluar hari ini kalau dia bisa ngabisin waktunya sama Renjun sampai malam gini.

“Ren....” panggilnya lembut.

“Apa?”

“.......Gapapa deh.”

Lalu hening kembali.

“Ren.....”

“Apa sih Jen, ganggu bener dah lo.”

“Gue mau tanya nih ya. Tapi lo jawab jujur ke gue.”

“Iya-iya. Mau nanya apa sih? Soal bolpen lo lagi yang belum ketemu itu?”

“Ck , bukan elah. Yang lain.”

“Oh, kirain aja nyariin. Yaudah sih tanya aja.”

Jeno mendadak ragu mau nanyanya. Tapi kalau gak ditanyain , yang ada dia sendiri yang uring-uringan.

“Lo suka sama si Hao-Hao itu?”

“Hah???” beo Renjun bingunv.
“Apa lo bilang?!” pekiknya kemudian. Ya kaget dong, gak ada angin gada hujan , tiba-tiba aja Jeno tanya gitu.

“Lo suka sama si Hao-Hao itu enggaakk Huang Renjunnn?”

“Pppfftt! Dari mana coba lo kok bisa nyimpulin gue suka sama kak Minghao gitu?”

Relationship 『 Noren 』Where stories live. Discover now