41 : Pertunangan

16.1K 2.4K 189
                                    

Ramein yuk, biar aku
mangadts update nya awkw.

✨✨✨

Seminggu setelah kunjungan Taeyong ke rumah Jennie, acara pertunangan mereka terealisasikan. Baik Taeyong maupun Jennie sudah berada pada tempatnya masing–masing. Wajahnya terlihat kaku karena tegang, padahal ini hanya proses pertukaran cincin di depan khalayak ramai. Itu saja. Tapi melihat Taeyong yang mengeluarkan keringan dingin di pelipisnya, rasanya pria itu seperti akan dicabut nyawanya hari ini. Taeyong merasa kaku dan tegang dalam satu waktu, padahal dia hanya perlu menyematkan cincin di jari Jennie lalu mengecup keningnya. Begitu saja sebenarnya, beres.

Acara utama telah terlewati, kini giliran sesi foto antar keluarga.

Mark langsung menyerobot, mengambil posisi tengah sambil membawa buket bunya yang sedari tadi ada pada genggaman Jennie. Sementara di samping Taeyong orang tua Jennie dan di sebelah Jennie ada papa Taeyong ditemani adik wanitanya.

Satu foto terabadikan. Gaya formal. Kemudian selanjutnya, mengambil foto dengan gaya bebas. Tapi bagi Taeyong, mau itu gaya formal ataupun gaya bebas, wajahnya tetap sedatar tripleks.

Taeyong paling tidak suka saat berfoto. Dia benci melihat dirinya ada di foto, karena Taeyong sadar wajahnya tak seberapa.

“Yong, senyum!” Jennie berbisik sambil menyikut lengan Taeyong, membuat pria itu sedikit terusik namun tetap tersenyum walau terkesan dipaksakan.

Acara berfoto selesai, dilanjut dengan bincang–bincang antar penyelenggara acara juga para tamu yang hadir. Jennie memutuskan untuk menemui rekan–rekannya. Sama halnya dengan Taeyong yang memilih menemui teman–teman komplotan gilanya.

Tentu saja. Ada Johnny, Lucas, dan Jaehyun yang sepaket dengan Keyla.

“Nggak dimana–dimana, mukanya tetep aja galak gitu!”

Celetukan Keyla membuat Taeyong melirik gadis itu dengan tajam dan bersiap untuk bersungut ketus.

“Ngurus banget!” pekiknya.

Keyla memberengut sebal, kemudian menatap Jaehyun yang malah tertawa. “Mas Jae, liat, galakin aku terus. Aku kan cuma berpendapat, eh malah nyinyir!”

“Ya kamu iseng banget?”

Sementara itu, Taeyong tak merespon lagi. Pria itu duduk di salah satu kursi kemudian menyandarkan kepalanya ke belakang—seolah terlihat sangat lelah dan frustasi.

“Heran, tunangan kok kayak tertekan banget lo?” tanya Lucas, melihat sikap Taeyong yang memang tak seharusnya.

“Cuma capek,” jawa Taeyong.

“Halah, capek–capek, cuma berdiri doangan di depan. Capek dari mana?” sungut Keyla yang kelihatannya memang memikiki dendam kesumat pada Taeyong.

“Jae, bawa deh cewek lo sana,” Taeyong yang sudah berapi–api kelihatannya tak tahan lagi dengan celotehan Keyla. “Pencemaran suara aja!”

“Gue setuju sih,” balas Johnny.

Mendapat perlakuan seperti itu, Keyla akhirnya diam dan tak bicara lagi. Gadis itu kemudian izin berkeliling dan bertemu dengan Mark yang kebetulan teman sekolahnya. Mereka akhirnya berbincang.

✨✨✨

“BANG TAEYONG?!”

“APA SIH MARK?!”

Mark menatap Taeyong dengan mata membulat, membuat Jennie yang berada di sebelah Taeyong merasa keanehan dengan adik Teyong yang sebentar lagi akan menjadi adiknya juga.

[2] Marriage | Lee Taeyong ✔️  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang