• Buku PR •

4.7K 539 7
                                    

"Kadang kita juga harus bersyukur dengan ujian, karena ujianlah yang membawa kita mampu menjadi seorang yang bisa lebih bersikap bijak dan bersikap lebih dewasa, sehingga memiliki permikiran luas."

(Cinta Dalam Hijrah)
Karya Sarifatulhusni

Silahkan tag @sarifatulhusni_ jika share apapun dari CDH!

Selesai membersihkan badan sepulang sekolah, Kenara mulai berkutat dengan buku-buku di atas meja yang telah disiapkan sebelumnya. Ketinggalan Kenara sangat banyak dan ia harus menyelesaikan segera.

Kenara menatap beragam catatan yang dipinjamnya siang tadi. Mulai dari punya Rizki, Bella, Rizka dan Ilham. Hanya mereka yang Kenara tahu memiliki catatan lengkap.

Kenara menghela nafas kecil begitu menatap tulisan Ilham yang sangat sulit dibaca. Ia beralih menatap catatan Rizki. Bibirnya tertarik ke atas, teringat kejadian tadi siang yang membuat Kenara merasa ada sesuatu aneh yang mengganjal di hatinya.

Selesai mengirim pesan pada Fika dan Velin, kaki Kenara melangkah cepat menyusuri lorong yang terhubung dengan sebuah ruang yang menyimpan banyak buku. Siang ini Kenara akan menyelesaikan ketertinggalannya dengan mengunjungi perpustakaan untuk meminjam beberapa buku cetak.

"Assalamu'alaikum," salamnya begitu memasuki perpustakaan.

"Wa'alaikumsalam, Neng." Kenara menoleh seiring bibir yang tertarik ke atas mendapati pak Joko yang tersenyum lebar ke arahnya. Seperti biasa, ucapan salamnya selalu dibalas tidak kalah ramah oleh karyawan di sana, terutama Pak Joko yang bisa dikatakan akrab dengan Kenara.

"Pasti mau minjam buku ya, Neng?" tebak Pak Joko yang membuat Kenara tertawa kecil. Seringnya Kenara ke sini dan selalu langganan meminjam buku membuat pak Joko jadi hafal dengan kebiasaan Kenara.

Kenara mengetuk dagu dengan ibu jari begitu sudah berdiri dihadapan khusus rak buku kelas sebelas. Kakinya bergerak mencari buku yang diperlukan sembari mulut yang kini bergumam kecil. "Sejarah, Sosiologi dan ... Geografi."

Senyum Kenara mengembang begitu berhasil menemukan buku yang dibutuhkan. Kenara merogoh kartu perpustakaan di sakunya, lalu berjalan menuju meja peminjaman. Ia harus segera karena sahabatnya yang sudah menunggu di kantin.

"Lo yakin mau ringkas catatan dari buku cetak?" tanya seseorang terdengar tidak yakin. Kenara mendongak seiring dengan pertanyaan yang tiba-tiba. Ia yang sedang antri menunggu siswa di depannya kaget mendapati Rizki yang berjarak setengah meter darinya.

"Ya-yakin kok," jawab Kenara terbata lalu menunduk, merutuki dirinya sendiri yang malah gugup sendiri. Ini bukan pertama kalinya, tapi sudah beberapa kali semenjak ia mengatakan terima kasih kepada Rizki.

Dari ekor mata Kenara bisa melirik Rizki yang meletakkan beberapa buku cetak di atas meja, lalu menyodorkan kepada buk Tika selaku karyawan perpustakaan di sini. Jelas sekali Rizki ditugaskan mengembalikan buku cetak yang diminta pak John untuk meminjam dari perpustakaan saat jam pelajaran beliau.

"Ada catatan bab tiga dari pelajaran sosiologi yang nggak dari buku cetak. Buk Lina hanya diktein," ucap Rizki setelah mengucapkan terima kasih kepada buk Tika. Rizki kembali menghadap Kenara yang kini menghela nafas kecil masih menunduk.

"Lo pinjem aja punya Bella, Rizka, Ilham atau..." jeda dua detik. "Gue," ucap Rizki pelan. Kenara mengangkat kepalanya seraya mengerjapkan matanya.

Cinta Dalam Hijrah || SELESAIWhere stories live. Discover now