14. Explanation from Davian.

3.6K 602 30
                                    

Jessyca menghela napas panjang setelah membaca pesan yang diterimanya, "kayaknya, kita nggak bisa ke cafe hari ini deh."

Kanaya mengerutkan keningnya bingung mendengar perkataan Jessyca, kenapa tiba-tiba?

"Emangnya kenapa?" tanya Kanaya.

"Jadwal les gue tiba-tiba diajuin hari ini." Sebenarnya Jessyca merasa bersalah kepada kedua temannya sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, jadwal les yang harusnya besok dimajukan hari ini karena besok guru lesnya memiliki urusan pribadi.

"Les apaan?" giliran Marsha yang bertanya kepada Jessyca.

"Les bahasa," balas Jessyca yang membuat kedua temannya itu menatap bingung ke arahnya.

"Lo ikut les bahasa?" tanya Kanaya yang dibalas anggukan kecil oleh Jessyca.

"Ya udah lah, mau gimana lagi." Marsha mengendikkan bahunya singkat, sebenarnya merasa kecewa tapi mau bagaimana lagi.

"Malam ini gue sama Kanaya ke rumah lo deh, nanti kita mampir dulu beli makanan. Gue yang traktir."

Marsha dan Kanaya langsung berbinar mendengar tawaran dari Jessyca.

"Serius?" tanya Marsha antusias.

"Iya serius. Udah ah, gue duluan ya, takut telat, bye." Setelah berpamitan, Jessyca lantas pergi meninggalkan kelas beserta kedua temannya.

"Lo pulang naik apa Sha? Mau bareng sama gue?" tanya Kanya ketika mereka berdua berjalan menuju parkiran sekolah.

"Nggak usah, gue udah dijemput sama bokap," balas Marsha.

"Bokap lo pulang?"

Marsha menganggukkan kepalanya lalu menunjuk arah gerbang sekolah. Kanaya mengikuti arah yang ditunjuk Marsha, disana papa Marsha tengah bersandar pada body mobil dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

Jujur saja, papa Marsha masih sangat tampan diusianya yang hampir menginjak angka 40. Kanaya bahkan hampir khilaf, ia sampai lupa jika om Andy telah beristri, bahkan memiliki 2 orang anak.

"Selamat siang, om," sapa Kanaya pada Andy yang di balas senyum ramah oleh lelaki tersebut.

"Selamat siang juga Kanaya, gimana kabarnya?" tanya Andy pada Kanaya. Walaupun Andy sudah cukup berumur, tapi ia cukup gaul untuk berbaur dengan anak muda.

"Baik, om kapan pulangnya?"

"Baru kemarin kok," ujar Andy yang dibalas anggukkan oleh Kanaya.

"Kalau gitu, Kanaya pulang dulu ya om."

"Nggak mau bareng aja? Biar om antarin," tawar Andy yang ditolak dengan halus oleh Kanaya.

"Nggak usah om, makasih. Kanaya bawa mobil kok tadi," kata Kanaya sembari menunjukkan kunci mobil di tangannya.

"Kalau gitu hati-hati dijalan ya, jangan kebut-kebutan."

Kanaya menganggukkan kepalanya, ia mencium tangan Andy lalu pamit undur diri. Ia menepuk pelan lengan Marsha, "duluan ya, ujarnya lalu berjalan menjauh.

JUST D [Who Are You?] [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt