seventeen ° leave well alone

Start from the beginning
                                    

Fri 20.51

Kak? |

Mon 07.32

Kakak kemana? |

Tue 16.01

Sibuk kerja ya? |

Maaf ya kalo aku ganggu

22.17

Kakak belum pulang kerja? |

Besok main yuk  |

23.56

Kak Changbin |

Aku kangen |

Today 17.34

Kakak apa kabar? |

Oh iya, besok aku harus berangkat. |

Kakak bisa ketemu aku gak? 

20.44

Sibuk ya? |

Kalau sempet Kakak besok pagi ke rumahku ya. Sekedar salam perpisahan gitu, hehe..

Nanti kalau on, kabarin ya Kak. |

Helaan napas panjang terdengar. Felix menutup kepalanya dengan bantal. Changbin tidak bisa dihubungi bahkan sejak ia pulang dari rumah sakit sepuluh hari lalu.

Tringg!

Dering singkat membuat Felix dengan cepat kembali meraih ponselnya. Disusul dengan nada dering panjang setelahnya.

Panggilan masuk dari Changbin.

"Halo Kak?"

"Iya, Fel. Maaf baru ngabarin kamu"

"Hu um,"

Ada suara ribut dari sebrang telepon.

"Eum- Kak Changbin bisa ketemu aku besok pagi?"

"Ah iya. Besok kamu berangkat jam berapa?"

"Jam setengah sepuluh. Tapi udah berangkat dari rumah jam tujuh"

Felix memeluk gulingnya erat.

"Besok aku langsung samperin aja... ke Soetta, kan?"

Felix mengangguk semangat meski tak dapat Changbin lihat.

"Iya Kak"

"Jam delapan aku udah disana besok. Hati-hati besok berangkatnya ya,"

"Siap, Kak!"

Kekehan Changbin terdengar dari sana.

"Ya udah kamu tidur gih"

"Iya. Kakak juga"

Pip

Felix berguling-guling di atas ranjang. Ia sudah lega sekarang, Changbin sudah bisa dihubungi. Mungkin malam ini ia bisa tidur nyenyak dibandingkan malam-malam sebelumnya.


•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PURZELBAUM [Changlix]On viuen les histories. Descobreix ara