twenty two ° gallivanted

4.1K 671 221
                                    

"Janji kamu bakal tunggu sampai aku selesai? Jangan pergi ya?"

Felix mengangguk cepat. Senyumnya belum pudar.

Changbin mau tak mau ikut tersenyum.

Suara riuh penonton mulai teredam oleh musik yang berputar. Suatu lagu RnB diperdengarkan indah. Memanjakan telinga orang-orang disana.

You don't know babe
When you hold me
And kiss me slowly
It's the sweetest thing
And it don't change
If I had it my way
You would know that you are

Suara Yuju mulai terdengar. Melantunkan lirik lagu yang menceritakan tentang seseorang yang begitu memuja orang yang dicintainya.

 Melantunkan lirik lagu yang menceritakan tentang seseorang yang begitu memuja orang yang dicintainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fokusnya teralih pada Changbin sekarang. Pemuda itu tampak tersenyum kecil sambil memandangi penonton yang juga ikut melantunkan lagu yang sedang diperdengarkan.

You're the coffee that I need in the morning
You're my sunshine in the rain when it's pouring
Won't you give yourself to me
Give it all, oh

Changbin menghadap ke samping. Seakan bertatapan dengan Yuju di samping kanannya. Tapi tidak. Changbin memandang ke arah Felix yang berada di samping panggung. Menatap lurus ke dalam netra milik pemuda Lee itu.

Suara Changbin mulai terdengar.

I just wanna see
I just wanna see how beautiful you are
You know that I see it
I know you're a star

Changbin tersenyum getir. Begitu menyenangkan saat dapat kembali lagi melihat wajah itu. Senyuman yang sejak dulu ia rindukan. Tatapan matanya yang seakan dapat menjeratnya tanpa bosan.

Where you go I'll follow
No matter how far
If life is a movie
Oh you're the best part, oh
Then You're the best part, ooh
You're the best part

Felix mengalihkan pandangannya ke arah lain. Matanya terasa perih. Lirik-lirik lagu kembali dilanjutkan. Bahkan hingga riuh tepuk tangan terdengar pun Felix masih terpaku di tempatnya.

"Ayok"

Felix menoleh. Mendapati Changbin yang berdiri di hadapannya. Tangannya digenggam, lalu ditarik pelan menjauhi keramaian.

Keduanya berjalan dengan santai keluar dari tempat itu. Basement tampak penuh malam ini. Changbin menoleh sekilas pada Felix di sampingnya.

"Kamu bawa kendaraan?"

Felix menggeleng. Keduanya berdiri di depan sebuah Audi R8 berwarna silver.

"Ayo masuk."

Yang lebih muda hanya duduk di jok penumpang yang terletak di sebelah kanan, tak dapat berbicara banyak. Changbin pun sama. Hanya diam selama perjalanan.

PURZELBAUM [Changlix]Where stories live. Discover now