five ° let me down

4.4K 921 236
                                    

Tubuhnya memberontak saat orang di belakangnya terus menariknya hingga sampai di belakang gedung fakultas kedokteran.

"Hmmpph- lepass!"

Tangan yang tadinya membungkam mulut Felix sudah terlepas. Begitu pula dengan cengkraman di pergelangan tangannya.

Felix berbalik, mendapati Changbin yang menatapnya tajam.

"Sudah diperintahkan keluar aula, bukan menguping di depan pintu"

"Eum- aku gak sengaja tadi, kak" jawab Felix.

"Kita masih di kampus, jangan seenaknya"

Changbin berujar dengan tegas. Membuat Felix berpikir bahwa pemuda di depannya pandai berakting juga.

"Maaf kak, saya tidak menjalankan instruksi"

Keduanya lalu terdiam.

Felix menunduk kala Changbin mengambil posisi berlutut di depannya. Kemudian mengikatkan tali sepatu kanan Felix yang memang tidak terikat dengan benar.

"Jadi anggota organisasi itu harus tertib, harus selalu siap" ucap sang ketua komdis yang sudah kembali berdiri.

"Siap, kak. Terima kasih."

Changbin menoleh.

"Terima kasih buat yang mana? Tali sepatu atau tumpangannya yang tempo hari?"

Felix sedikit tersentak. Pikirannya kembali pada malam itu. Pasalnya ia tak sempat mengucapkan apapun lagi setelah Changbin mengantarnya.

Felix melirik Changbin dengan takut-takut. Changbin yang menyadarinya malah memasang senyum.

"Iya sama-sama,"

Deg

Usapan lembut di kepalanya membuat waktu seakan terhenti bagi Felix.

•••

Diliriknya jam dinding di ruang tamu. Sudah pukul 20.13. Felix baru kembali dari kampusnya.

Felix menggunakan bahu kirinya untuk mendorong pintu kamarnya.

Ponsel Felix berdering singkat. Pemuda Lee itu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Tangannya mencari-cari ponsel dalam saku celana.

Hyunjeann


| Cabs kuy

Kemana dah? |


| Udah ikut aja, gue otw rumah lo

Felix beranjak.

Mungkin membasuh muka dengan air dapat menghilangkan lelahnya.

Felix mengganti pakaiannya dengan jeans hitam dan kaos putih tanpa kerah. Tak lupa membawa jaket coklat miliknya yang ia sampirkan di lengan.

Tak lama kemudian Hyunjin datang dengan Pajero sport putih miliknya. Felix belum pernah melihat itu, mungkin mobil baru dari ayah Hyunjin.

"Mau kemana sih?" tanya Felix setelah memasang seat beltnya.

"Jalan jalan ke tanah abang"

"Cakeepp" sahut Felix.

"Bukan pantun njir" Hyunjin tertawa keras.

Felix menoleh ke arah sahabatnya. Pasalnya kaca jendela sebelah Hyunjin masih terbuka. Beberapa orang yang melintas sontak menoleh saat mendengar tawa keras Hyunjin.

"Lix, gue mau cerita nih"

"Hu um" jawab Felix sambil bermain game di ponselnya.

Felix dapat merasakan mobil yang ditumpanginya berbelok.

PURZELBAUM [Changlix]Where stories live. Discover now