"Restu"

330 43 0
                                    

In Daegu, Kediaman Rumah Hong Dae dan Nyonya.

Chaerim membaca Plan nama yang tertempel depan pintu kayu cokelat yang menjulang tinggi di hadapannya. Ini kali pertama dia mengunjungi rumah baru orangtuanya setelah memutuskan ikut tinggal dengan Rain Samcheon.

Mata Chaerim mulai berkaca-kaca, dia bahkan tak mengingat bagaimana ekspresi terakhir Ayahnya dan dia merasa tlah menjadi anak durhaka selama ini karena tak pernah berniat untuk mengunjungi kedua orangtuanya.

"Yah! Aku pulang" batinnya.

Sebuah tangan meraih dan menyelipkan jemarinya di sela-sela jemari Chaerim, yeoja itu menoleh memandangi si Empu pemilik jemari itu lalu tersenyum.

"Unnie, Kau masuk duluan" bisik Joochan yang bersembunyi di belakangnya.

Chaerim menggelengkan kepalanya ngeri dan juga tak berani untuk masuk.

"Lagian kenapa gua harus ikut coba?" Gerutu Joochan.

Jongin ngerangkul Joochan sembari melepas kacamatanya.

"Kajja! Kita masuk duluan Chan-ah" ajah Jongin.

"Sirheo!" Tolak Joochan sembari bergelayutan di lengan Chaerim.

Chaerim hanya bisa berdecak kesal melihat kedua namja itu main tarik-tarikan.

"Hyak!!" Teriak Chaerim murka.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan Muncul seorang wanita cantik yang sudah kepalang 4 menyambut mereka.

"Eomma..." Joochan langsung memeluk wanita itu dengan manjanya.

"Aigoo!" Tutur Bu Shin sembari mengelus-elus kepala Joochan.

"Eomma, apa..." Sapaan Chaerim terpotong begitu saja.

"Kalian sudah datang? Masuklah! Jongin-ah, ayahmu ada di dalam" tutur bu Shin menarik tangan Jongin dan menghiraukan Kehadiran Chaerim.

Chaerim tampak sedih dan tak kunjung melangkahkan kakinya memasuki rumah itu.

"Kajja!" Sehun mengajaknya masuk sembari mengekor di belakang Jongin.

"Kalian sudah datang rupanya! Duduklah" Rain mempersilahkan mereka setelah mereka ber-4 memberi hormat.

Chaerim kembali berdiri dan menyusul bu shin ke dalam.

"Eomma marah padaku?" Tanya Chaerim yang terus mengusik mamanya itu.

"Wae? Eomma cuman marah padaku? Sedangkan JooChan ngk" gerutu Chaerim tak terima.

Bu Shin melempar tatapan sinis ke anaknya itu dan kemudian memukulnya memakai centong nasi.

"Lantas eommamu ini harus apa euh? Kau tak pernah mengunjungi kami selama ini, kau tahu seberapa rindunya wanita tua ini euh?" Amuk bu Shin.

"Appa..." Rengek Chaerim seraya meringis dan menghindari centong ditangan Bu Shin.

"Kemarilah!" Suruh Bu Shin sambil merenggangkan kedua tangannya. Chaerim lagi-lagi berkaca-kaca dan memeluk eommanya itu.

"Kenapa kau makin gendut Euh?" Ledek Bu Shin.

"Paan sih, aku ngk gendut mah" Bela Chaerim.

"Bagaimana bisa Pria Setampan itu jatuh cinta pada wanita gendut ini?" Goda Bu Shin.

"Mama mengenalnya?" Chaerim tampak kaget sembari melepas pelukannya.

"Dia pernah datang bersama pamanmu saat itu dan pamanmu mewakili dia sebagai walinya untuk meminta restu kepada ayahmu" cerita Bu Shin.

"My Angel" (Completed/End)✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz