"Perasaan Sehun"

387 40 2
                                    

Kabut lebat Menutupi pandangan Chaerim, Seseorang dari kejauhan hanya memperihatkan bayangannya pada Chaerim.

"Jika kau ingin melindunginya, jangan pernah jatuh cinta padanya" Sebuah Suara menggema.

"Cinta dari manusia hanya akan mempersulit Spesies kami, Malaikat tidak dibiarkan memiliki perasaan kepada Manusia. Karena akan melanggar peraturan yang telah mengikat kami" lagi-lagi suara itu muncul.

Terdengar mengancam dan menakutkan bagai Chaerim.

"Manusia terluka namun, seiring waktu dia akan pulih dan bangkit kemudian menemukan cinta baru lagi. Berbeda dengan malaikat, ketika terluka dia tak bisa sembuh seperti manusia. Karena perasaan yang dimiliki malaikat sangatlah murni berbeda dengan manusia yang dapat berubah kapan saja"

"Jangan mencintainya, jika kau ingin menyelesaikan tujuanmu dan kau bisa lebih lama bersamanya"

Chaerim lagi-lagi terbangun dengan ekspresi Syok dan mencoba mengatur nafasnya. Dia terdiam sejenak menatap atap kamarnya dan mencoba memejamkan matanya lagi.

Sebuah tangan tiba-tiba menyentuh perutnya dan membuat Chaerim membuka matanya lagi. Dia menoleh ke kanan mendapati sehun yang masih terjaga.

Chaerim memiringkan badannya memandangi pemandangan indah dipagi hari yang ada disampingnya itu.

"Kenapa kau harus membuatku jatuh cinta? Jika suatu saat nanti kau akan menghilang?" Batin Chaerim.

Sehun membuka matanya disaat Chaerim sedang memandanginya. Ingatan perihal kejadian semalam membuat Sehun tiba-tiba bangkit dan menjauhi Chaerim.

"Kau sudah bangun?" Sehun terlihat kelabakan.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau bertingkah berlebihan seperti itu?" tanya Chaerim.

"Aniya! Sudah jam 6 pagi, bersiaplah kalau tak ingin terlambat sekolah" Sehun meninggalkan kamar Chaerim dengan Ekspresi aneh.

Chaerim tersenyum kecil dan ikut meninggalkan tempat tidurnya.

"Jika Malaikat itu sampai mencintai Seseorang melebihi dewa, maka dia akan menghilang seperti debu. Malaikat adalah Makhluk yang taat dan tak boleh membuat dosa, dosa terbesar yaitu mencintai Makhluk ciptaan dewa yang derajatnya lebih rendah dari malaikat" Suara yang muncul di mimpinya terus saja menggema telinganya.

"Siapa sih itu? Bawel banget dahh.. Tak usah Khawatir, bagaimana bisa malaikat Senaif dia jatuh cinta kepada Manusia maniak dan suka buat onar seperti ku euh?" Oceh Chaerim.

"Lagipula, Gua ini cukup berpengalaman perihal cinta Sepihak jadi, gua ngk bakal serakah. Walaupun cinta memiliki 2 persepsi, memberi dan menerima Cinta" Timpal Chaerim.

Beberapa menit kemudian...

Chaerim ikut bergabung sarapan dengan Sehun. Seperti biasa mereka selalu sarapan berdua saja tanpa Nara halmoni, karena nenek tua itu lebih suka makan di ruang perpustakaannya Sendirian.

Sehun sesekali mencuri pandang melirik Chaerim yang sibuk dengan Sandwichnya.

"Itu, Anu. Yang semalam..." Chaerim tiba-tiba mengungkit kejadian yang ingin dilupakan Sehun.

"Maafkan aku. Aku lancang dan melewati batasanku, sepertinya terjadi kesalahpahaman disini" Sehun segera nyeloteh untuk meluruskan.

Chaerim hanya mengangguk saja dan memilih mengerti. Hal itu malah membuat Sehun merasa Aneh dengan sikap Chaerim yang berbeda seperti biasanya.

"Baiklah! Kau bermaksud menyuruhku melupakan kejadian semalam bukan? Kalau begitu mari kita lupakan" Chaerim menegaskan keinginannya.

"Eh?"

"My Angel" (Completed/End)✓Where stories live. Discover now