"Ingatan"

316 40 2
                                    

Hanbin berlari seperti dikejar-kejar Anjing galak menuju kelasnya.

"Hosh... Hosh... Hosh..." Suara napas Hanbin terengah-engah.

"Lu kenape?"

"Chaerim mana? Dia belum datang?" tanya Hanbin ke Moobin.

"Entar Siang dia dateng, Kuliahnya siang nanti" jawab Moobin.

"Lu tak akan percaya siapa yang gua liat" tutur Hanbin membuat moobin penasaran.

"Lama tak jumpa Moobin'ssi..." Suara seorang pria yang Sangat Familiar terdengar tiba-tiba.

Pria itu datang bersama Mina dan memandangi Moobin dan Hanbin lalu tersenyum.

Moobin masih tercengang dan menghampiri Namja itu. Dia mengobek-obek wajahnya memastikan bahwa dia adalah orang yang dia kenal selama ini.

"Hyakk... Cha Eunwoo! Kemarilah..." teriak Moobin memeluk Eunwoo dan tertawa haru.

"Lu kembali untuk selamanya kan? Lu tak akan pergi lagi kan?" Moobin memastikan hal yang tak ingin Moobin hadapi lagi, yaitu perpisahan.

"Gua Ngk akan pergi lagi. Mulai hari ini gua kuliah disini, Jurusan Jurnalistik Cha Eunwoo Angkatan tahun ke-2 Imnida. Mohon dampingannya Senior" Goda Eunwoo.

"Bagaimana Kalau lu ikut Seniormu ini Ke Kantin? Gua pengen lepas kangen bareng lu" Ajak Moobin.

Eunwoo melirik jamnya Sebentar dan menyetujui ajakan Moobin.

"Kalian tak ikut?" tanya Eunwoo yang merasa Hanbin sedari tadi melihatnya dengan tatapan tak percaya.

"Eh? Gua tentu ikut dong. Kalau elu yang traktir, iya'kan mina-ya" Ujar Hanbin Cengengesan.

"Gua yang traktir, lu harus ikut. Kamu juga Mina'ssi" Moobin meraih tangan Mina untuk ikut dengannya.

"Woi, ngk ada yang ingin meraih tangan gua gitu euh? Tangsn gua kosong nih" Sahut Hanbin mengekori mereka.

Sepanjang mereka ngobrol dan saling bertukar kabar, tak ada yang menyebut nama Chaerim. Eunwoo juga tak mempertanyakan yeoja yang tak langsung menjadi alasan kepulangannya itu.

*****
Belum juga Sehari Eunwoo menjadi Mahasiswa Baru, para Yeoja sudah mulai mengejar-ngejarnya kemana-mana. Bahkan teman-teman Sekelasnya memandangi Eunwoo yang hanya diam dikursinya sembari memejamkan matanya menikmati lagu yang mengalun lewat Earphone'nya.

"Hanbin Kampret, awas ajah kalau dia sampai ngibulin gua" Oceh Chaerim berjalan Cepat menuju kelasnya.

Hanbin menunggunya didepan kelas dan menyambutnya bak pelayan menyambut tuan Putri.

Chaerim malah menatap aneh Kelakuan Hanbin sekarang.

"Lu' pasti lagi ngerancanain sesuatu buat bales perbuatan gue yeh tempo lalu?" Tuduh Chaerim.

"Ngk dong. Gua kan baik hati dan tampan, orang tampan ngk boleh bales dendam. Gua cuman mau lihat wajah lu hari ini terus pergi, ah btw pak Baek belum dateng kok" Tutur Hanbin sembari melangkah pergi meninggalkan Chaerim yang masih ngk percaya dengan tingkah manis pria itu.

"Apa dia nyebar gosip kalau kami pacaran?" Asumsi Chaerim Mode on.

Chaerim mengintip ke kelasnya dan melihat situasi kelasnya yang biasa-biasa saja.

"Oke Chaerim'ssi bertingkahlah seperti biasa" Batin Chaerim pada dirinya.

"Selamat siang guys..." Sapa Chaerim.

"Hari yang Cerah yah!"

Terdengar suara gemuruh yang menandakan akan segera hujan membuat Chaerim malah tambah aneh dengan terlihat Keder karena tak ada yang merespon sapaannya.

"My Angel" (Completed/End)✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu