"Jogging"

532 59 5
                                    

Chaerim kini tinggal bersama Nara halmeoni dan juga Oh Sehun. Entah kenapa Nara Halmeoni mengenal Oh Sehun sebagai teman cucunya (Kim Jongin) yang kini kuliah di jerman dan menyuruh Sehun untuk tinggal bersamanya sebelum Chaerim datang, Sehun sudah menempati rumah neneknya itu.

Rumah Nara halmeoni eomma dari Shin hye. Rumah itu terletak satu komplek dengan rumah Cha eun woo dan juga Chayeon.

Komplek yang bisa dibilang elit, nenek Chaerim itu emang dikenal janda kaya di komplek perumahannya. Rumahnya juga sangat besar dan luas, ada beberapa ART yang merawat rumah itu namun tak tinggal dirumah Nara Halmeoni.

HongDae selaku menantunya menantunya tak ingin bergantung pada kekayaannya. Maka dari itu, ayah Chaerim membeli rumah sederhana dan jauh dari kehidupan mewah. Istrinya juga sangat pengertian dan tak pernah menuntut apapun darinya walaupun kini kehidupannya serba terbatas dan seadanya namun Shinhye bahagia dengan keluarga kecilnya.

Chaerim awalnya tak ingin tinggal dirumah Neneknya karena dia tak suka bilamana neneknya selalu merendahkan ayahnya. Namun, Chaerim ingin menebus waktu yang dia sia-siakan dlu karena walaupun seperti itu Nara Halmeoni hanya seorang nenek tua yang tinggal sendirian dirumah besarnya dan merasa kesepian. Chaerim juga tahu bahwa 2 tahun kedepan, Nara halmeoni meninggal karena serangan jantung dan tak ada siapapun dirumah saat itu.

Kini kehadiran Chaerim dan Sehun dirumah itu membuat, Rumah besar itu tak lagi sunyi karena setiap hari pasti terdengar teriakan Chaerim dan Sehun atau pertengkaran mereka.

Sehun juga menyadari bahwa kenapa Nara sunbaenim mengirimnya ke Chaerim karena semasa Sunbaenya itu hidup, dia adalah seorang nenek yang sangat menyayangi cucu-cucunya terutama Chaerim.

Hari Minggu, pukul 06:00 kst. 2013

Sehun merenggangkan kedua tangannya sembari keluar dari kamarnya menuju balkon yang berada dilantai 2. Matanya menangkap sosok Chaerim yang lagi bersembunyi dan sesekali menengok keluar pagar. Yeoja itu sudah siap dengan helm dikepalanya dan juga sepeda yang bertengger dibelakangnya. Dari kejauhan Cha eun woo mengoes sepedanya dengan santai dengan earphone ditelinganya.

"Ck! Kirain dia lagi ngapain. Ternyata ngecengin si' namja kampret itu" gerutu Sehun yang ikut-ikutan memanggil Eunwoo dengan julukan yang Chayeon sering kumandangkan.

"Heran dahh! Dia masih ajah menyukai si kampret itu padahal jelas-jelas kemarin dia terus dapat masalah karena ulah si kampret" Oceh Sehun yang merasa geram dengan sifat Chaerim yang bego+polos+keras kepala+pantang nyerah itu.

Ketika Eunwoo sudah melewati pagar depannya, Chaerim segera menaiki sepedanya.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

"Hyakk.. Lu ngapain? Turun ngk?" usir Chaerim.

"Pengen ikut. Lu mau jogging ke taman depankan? Ikut." rengek Sehun.

"Ya udah lu boleh ikut, tapi pake sepeda yang lain dong. Noh ada di garasi" Suruh Chaerim

"Ngk bisa bawa sepeda, boncengin aja napa" tutur Sehun yang tak beranjak dari jok belakang sepeda Chaerim.

"Argh! Michigetta" Umpat Chaerim mengacak-acak rambutnya.

"Buruan gih, noh Si kampret entar kejauhan" Suruh sehun.

"Kali ini elu gua biarin, awas ajah elu malah mengacaukan rencanaku nanti" Ancam Chaerim segera mengoes sepedanya.

Sesampai ditaman, Chaerim malah kehilangan jejak Eunwoo. Chayeon dan Hanbin tlah lama menunggunya dekat pancuran yang posisinya ada ditengah-tengah taman itu.

Dengan sisa tenaganya, akhirnya Chaerim sampai ketempat janjian mereka.

"Binbin, bagi gua aer" pinta Chaerim ngos-ngosan.

"My Angel" (Completed/End)✓Where stories live. Discover now