Chapter 18

35K 3.8K 941
                                    

Hai... kalau ada typo atau kalimat rancu, mohon koreksinya ya. Aku belum sempet koreksi soalnya. Keburu perut keroncongan 🤣🤣




Happy Reading




"Rei, nanti kamu satu mobil sama Sea ya,"

Rigel yang sedang mengikat skinny tie-nya menoleh pada ibunya dengan kernyitan malas saat mendengar perintahnya. Dasinya yang belum terikat sepenuhnya di kerah kemeja, dibiarkan menggantung tidak diselesaikan. Mood-nya seketika berubah masam mendengar titah itu. Jika Sea berangkat satu mobil dengannya dan masuk bersama ke tempat acara, pasti ia akan diledeki habis-habisan oleh teman satu gengnya.

"Nggak mau. Aku berangkat sama Star." Tolak Rigel langsung.

"Terus Sea gimana?"

"Bukan urusanku, Ma. Suruh aja dia jalan kaki. Terbang bolehlah. Kali aja dia punya sayap."

"Kamu jangan kejam-kejam ih, sama dia." Ibunya menegur.

"Ya Mama ngapain harus ajak dia sih?" Rigel mendecak, memasangkan arlojinya di tangan kiri.

"Rei, kamu punya dendam apa sama dia? Heran, akur bisa, kan?" Akhir-akhir ini Lovely memang sering memerhatikan tingkah anaknya yang sering mengerjai gadis itu.

"Pertanyaan itu seharusnya ditujukan buat dia, Ma. Dia yang punya dendam kesumat sama aku. Ekspresi dia selalu marah pas lihat aku."

"Karena kamu nyari gara-gara terus sama dia. Contohnya tadi sore saat dia bantu bibi ngepel, kamu sengaja buang-buang camilan ke lantai. Maksudnya apa coba? Siapa yang nggak akan marah? Kamu nggak pernah sekekanakan itu." Lovely sangat tahu karakter Rigel. Dia sangat diam, tidak pernah peduli akan banyak hal. Apalagi sampai merecoki pekerja rumah tangga di rumah ini, itu tidak akan pernah dilakukannya.

Sedang bagi Rigel, ia suka saja melihat wajah Sea sedikit berekspresi. Tidak datar seperti robot kehabisan baterai.

"Pokoknya aku nggak mau satu mobil sama dia." Rigel tetap kukuh dengan pendiriannya.

Rigel meraih jas hitamnya yang disiapkan oleh ibunya di kasur. Pakaian formal, kini membalut tubuh tinggi dan atletisnya. Celana jins hitam, dengan kemeja putih pas badan yang dimasukkan asal ke dalamnya. Sementara ke bawah, ia mengenakan sepatu merk Air Jordan.

 Sementara ke bawah, ia mengenakan sepatu merk Air Jordan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Beb...," Star memasuki kamar Rigel dengan antusias, hendak menyapa sedikit menggoda tadinya, tapi melihat ibunya ternyata ada di dalam, ia membulatkan mata, "...Bek!" Ia mengatupkan bibir, terkesiap.

"Star, kamu sudah siap?" Ibunya tidak ambil pusing dengan panggilan usil Star tadi untuk Rigel. Bebek? Hm... ada-ada saja kedua anak ini.

"Eh, aku pikir Mama udah di depan," Karena ia melihat Papanya sudah ada di teras, dilihat dari arah tangga. Star berdeham pelan, menutupi rasa gugup.

AddictedWhere stories live. Discover now