24

3.2K 187 26
                                    


Zaki mengajak Yuna ke halaman belakang sepi. Ada sebuah taman di sana, tempat itu sepi pada jam-jam kerja. "Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Zaki tanpa basa-basi.

"Aku masih ingin tahu alasan mengapa kita membatalkan pernikahan," kata Yuna.

Zaki menghela napas dan memegangi kepalanya. "Kenapa kamu keras kepala sekali? Sudah kubilang tidak ada gunanya membahas itu lagi sekarang!" geram Zaki.

"Memangnya kenapa? Sekalipun kamu jawab juga tidak ada pengaruhnya!" sentak Yuna. Dia berusaha membuat nada suaranya terdengar tegas dan menyakinkan agar bisa memaksa Zaki menjawab pertanyaannya.

Zaki tergemap, dia melangkah mundur selangkah. Tatapan mata Yuna saat ini sama dengan mata wanita itu sebelum ingatannya hilang, sehingga membuat Zaki gentar. Beberapa meter dari mereka, Tania mengintip dari balik tembok. Dia berpura-pura pergi ke ruang arsip tapi sebenarnya mengikuti dua orang itu. Tania merasa ada yang tidak beres di antara mereka dan dia perlu mengetahui hal itu.

Namun karena jarak mereka terlalu jauh, suara mereka hampir tidak terdengar di telinga Tania. Tania hanya menerka-nerka apa yang sedang mereka bicarakan dari gestur mereka. Zaki tampak marah sekaligus gugup sedangkan Yuna tampak memohon sesuatu padanya.

"Apa yang sedang mereka bicarakan?" gumam Tania penasaran. Namun dia tak berani mengambil jarak terlalu dekat karena takut risiko ketahuan.

Zina mengembuskan napas berat lalu menatap Yuna dengan serius. "Aku mohon Yuna, anggap saja hal itu sebagai sejarah kelam dalam hidup kita. Aku benar-benar tak ingin membicarakannya lagi," pinta Zaki.

"Bukankah kamu sudah memiliki seorang suami yang sangat menyayangimu? Untuk apa kamu terus mengungkit masa lalu di antara kita? Semua sudah berakhir Yuna. Semua sudah berakhir!"

Yuna menatap Zaki dengan gamang lalu kembali bertanya, "Kata Wanda kita putus karena kamu berselingkuh, benarkah itu?"

Bola mata Zaki membeliak. Dia menatap Yuna tak percaya. "Kamu menemui Wanda?" tanyanya.

Yuna menatap Zaki dan menemukan seberkas kegugupan di wajah pria itu. Yuna mengernyit bingung. "Kamu tahu aku dan Wanda bertengkar? Kamu tahu alasannya? Wanda mengatakan bahwa kami bertengkar karena dia mencuri uangku lagi, tapi aku entah mengapa aku tak bisa percaya padanya."

Zaki tertawa tiba-tiba dengan nada sinis. "Entahlah, kalau dia bilang begitu mungkin benar." Zaki melirik jam tangannya yang menunjukan pukul sepuluh. "Maaf, aku harus pergi. Aku ada rapat jam sebelas."

Zaki sudah hendak berlalu, namun Yuna mencekal tangannya sehingga langkahnya terhenti. "Kamu tahu sesuatu, kan? Apa sebenarnya yang membuat kami bertengkar?" tanya Yuna.

Zaki menepis tangan Yuna dengan kasar. Yuna terkejut, Zaki yang dulu tak pernah melakukan hal ini padanya. Zaki yang dulu sangat lembut kepadanya. Bagaimana bisa Zaki berubah menjadi seperti ini?

"Sudah cukup! Itu urusan kalian sendiri, jangan bawa-bawa aku!" Zaki menyegak lalu berlalu dengan langkah cepat-cepat. Yuna hanya terpaku di tempatnya.

***
Sedekah votes dan komen ya guys

***Sedekah votes dan komen ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rewrite memories (Ongoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang