14.

54 4 1
                                    

Happy Reading 💜💜

--------------

Setelah makan malam selesai,Taehyung mengambil laptop dan juga tas kerja nya yang berisi lembaran kertas putih yang harus ia kerjakan di ruang tamu. Sebelum memulai kegiatan nya,Taehyung mengecek ponsel nya.

Sekedar melihat notifikasi dari E-mail, menunggu pesan seseorang agar ia dapat melanjutkan pekerjaan kantor nya. Taehyung tidak ingin menunggunya lama-lama,dia pun mengirimkan pesan kepada orang tersebut dan pesannya tak kunjung di balas.

Ini membuat nya muak,Taehyung juga butuh istirahat. Sambil sesekali menggerutu 'Aishh,kenapa lama sekali' dengan wajah gusar dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Taehyung sudah seperti orang kebingungan.

Menelfon , ya itu adalah cara agar dia cepat mendapatkan balasan pesan nya. Tapi nihil,bahkan rasanya Taehyung ingin sekali menghancurkan laptop di depan,tapi dia mengurung kan niat nya itu.

Mengingat dia masih sangat membutuhkan nya untuk bekerja. Dengan keadaan terpaksa Taehyung mulai mengerjakan sebagian berkas dan menunggu orang tersebut membalas pesan nya.

Beberapa menit kemudian,ponsel nya menyala dan bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. Segera diraih nya ponsel tersebut dan betapa senang nya karena ia telah menerima pesan berupa file yang harus dikerjakan nya malam ini juga.

Sambil melihat pesan dari notifikasi lain yang berupa ucapan kata 'maaf baru kukirim' tapi ia justru tidak membalas nya dan memilih mengerjakan nya.

Jam dinding yang tergantung di tembok rumah nya seakan memberi tahu bahwa kini waktu bagi Taehyung untuk beristirahat. Pandangan nya juga tak berpindah kemanapun,dia tetap menatap lembaran kertas pitih dan laptop secara bergantian.

Kini ia mulia merasakan rasa kantuk yang menyerang dirinya sesekali ia juga mengucek kedua mata nya itu agar air mata yang dihasilkan akibat menguap tidak menghalangi aktivitas nya.

Untuk membantu menghilangkan rasa kantuk nya,ia akan berjalan ke dapur membuat kopi yang akan menemani nya mengerjakan tugas. Tapi niat nya ia batalkan,karena masih banyak yang harus di kerjakan nya.

Dalam benak nya terlintas 'daripada membuat sendiri ke dapur,lebih baik aku suruh Chungha saja membuatkan nya' lantas dia pun memanggil nya dan menyuruh nya membuatkan kopi yang ia minta.

~~~~~~~~~~

Terdengar dari ruang tamu bahwa ada suara yang memanggil Chungha dengan sangat keras. Ia pun berjalan mendekat ke arah suara tersebut dan menghampirinya. Dilihat nya suami nya itu sedang berkutat dengan beberapa kertas putih dan laptop

"Ada apa oppa?" Chungha sedikit gugup saat mulai angkat bicara.

"Buatkan aku kopi dan juga bawakan aku beberapa camilan. Jangan lama-lama!" Taehyung mengatakan nya sambil masih fokus pada laptop nya.

"Baiklah oppa" Chungha pikir dirinya akan dimarahi lagi malam ini.

Sedikit lega dan ada perasaan senang meskipun dia tidak yakin dengan pasti kalau Taehyung tidak akan marah-marah lagi dengan nya. Bahkan saat makan malam selesai,Taehyung juga tidak bicara padanya.

Setelah selesai membuat kopi, Chungha segera membawa nya beserta beberapa camilan ke ruang tamu dengan nampan yang ia bawa. Meletak kan nampan tersebut di sebelah kanan meja tempat Taehyung bekerja.

"Ini oppa kopi dan juga camilan nya" sambil meletak kan nya dengan hati-hati ke atas meja.

Detik selanjut nya, Taehyung mengalihkan pandangan nya ke arah kopi yang telah dibuat oleh istri nya itu. Mengangkat cangkir tersebut sambil meniup-meniup dan menyeruput kopi nya dengan perlahan.

Reaksi wajah Taehyung setelah meminum kopi nya menjadi berubah seperti orang marah "Kau mau meracuniku ya! Kenapa kau membuat kopi semanis ini! Kau mau aku terkena diabetes!?"

"Maaf oppa a aku tidak tahu kalau kau tidak suka manis di malam hari" Chungha hanya bisa menunduk dan memegang nampan nya sangat erat. Dia takut akan kemarahan Taehyung padanya.

PLAKK!!
Satu tamparan dari Taehyung mengenai pipi nya.

Kini dirinya hanya bisa menangis sambil memegangi pipi kiri nya. Ternyata malam ini ia tidak menerima jawaban baik dari doa yang ia harapkan beberapa jam yang lalu. Dia bahkan tidak berani menatap wajah marah suami nya tersebut.

"Kenapa kau tidak bertanya dulu padaku hah? Apa kau tidak punya tidak mulut?" mendengar jawaban istri nya itu semakin membuat dirinya marah bahkan otot-otot yang ada pada lehernya seakan ingin mencelos keluar.

Ingin sekali Chungha mengatakan 'aku takut mengganggu mu oppa,pasti nanti kau akan marah lagi padaku' tapi justru ia hanya bungkam seribu bahasa dan lebih memilih menerima perlakuan suami nya itu kepada dirinya.

"Hiks...maafkan aku oppa" bukan nya menjawab justru yang Taehyung lakukan yaitu menyiramkan kopi panas yang ada di cangkir tersebut ke arah kedua tangan Chungha.

"Awwh panas oppa hiks" refleks Chungha langsung memegangi kedua tangan nya sambil meniup-niup nya dengan masih setia membawa nampan dan air mata yang membasahi pipi nya.

Dengan kejam nya Taehyung bahkan tidak merasa kasihan sama sekali dan berkata "Rasakan itu! Itu adalah hukuman mu karena ingin meracuni diriku."

Tanpa permintaan maaf nya kepada istrinya itu,Taehyung bahkan menyuruh nya pergi dari hadapan nya. Sungguh keterlaluan Taehyung karena memperlakukan istrinya seperti ini, hanya karena kesalahan kecil yang di perbuat tapi dia sangat kasar pada istri nya.

Dengan rasa takut dan kesal nya, Chungha berlari meninggalkan Taehyung ke arah dapur. Menyalakan air kran di westafel lalu membasuh kedua tangan nya dengan air agar rasa panas di tangan nya sedikit reda.

Chungha juga tidak habis pikir kenapa bisa suami yang sangat ia cintai sejak mereka memulai hubungan saat masih SMA kini tega menyakiti diri nya bahkan sampai melukai nya.

Hati beserta pikiran nya ikut bergelut dengan berbagai macam pertanyaan untuk dirinya sendiri 'Apa Taehyung sudah tidak mencintai ku lagi? Kenapa dia berubah? Apa salahku terlalu besar pada nya?'

Ia merindukan sosok Taehyung yang dulu, yang sangat perhatian dan sayang pada nya. Tapi kenapa setelah mereka menikah Taehyung berubah menjadi orang yang sangat kasar dan juga kejam pada nya.

Setelah dirasa nya panas di tangan nya sedikit mereda, Chungha segera mengambil kotak P3K dan membawa nya ke meja pantry dan membuka nya. Lalu mengoleskan salep ke area luka nya dan di perban.

Bahkan suara isak tangis nya juga masih terdengar. Dia ingin menumpahkan dan menceritakan isi hatinya kepada orang lain. Semakin hari dirinya semakin tersakiti baik batin maupun fisik nya.

Malam ini juga telah menjadi saksi bahwa dirinya menangis kembali karena perlakuan Taehyung pada nya.

----------------

Annyeong readers 👋👋👋

Gimanaa?? Chapter ini sad banget ngga sih  😭😭

Aku aja ampe baper pingin nangis pas ngetik :(

See you....

Revenge_Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang