Bab 47 | Bukan Dia

10.9K 457 5
                                    

Assalamualaikum, selamat pagi. Apa kabar?, sehatkah?, waraskah?, atau sakitkah?.. semoga masih pada dilindungan Allah ya... author gak akan bosen-bosennya bilang.. kasih VOTE COMENTNYA YA... he..he..

Langsung aja dibaca ya, HAPPY READING...

*  *  *

'Laki-laki juga manusia, punya rasa sedih hingga dapat mengeluarkan air mata. Terkadang ia bisa menjadi selemah-lemahnya dan sekuat-kuatnya.'

*  *  *

Saat ini Aby, Ady, Seno dan pihak kepolisian sedang berada dirumah Meysa. Sebelumnya mereka sempat kesini namun urung karena Meysa tidak berada dirumah, dan mereka mendapat kabar dari teman Meysa bahwa Meysa hari ini ada dirumahnya. Tanpa banyak kata mereka mengetuk pintu rumah Meysa yang berwarna putih itu.

'tok tok tok'

Tanpa menunggu lama, nampaklah seorang perempuan dengan rambut acak-acakannya dan penampilan seksi khas bangun tidurnya membuat semua yang berada disana menelen ludahnya susah payah terkecuali Aby yang saat ini memandang Meysa tajam.

"Ada apa ya?." Tanya Meysa ketika menyadari ada beberapa polisi yang ikut serta.

Polisi itu berdeham.

"Maaf, kami dari pihak kepolisian ingin membawa anda ke kantor polisi atas tuduhan penculikan." Meysa mengernyit.

"Penculikan?, memangnya siapa yang diculik?. Tanya Meysa pura-pura tak tahu, padahal didalam hatinya ia tertawa karena melihat penampilan Aby yang sangat kacau itu.

"Jangan pura-pura gak tau lo, lo kan yang udah nyulik istri gue?."

"Oh jadi Asa hilang, ya baguslah." Ucap Meysa santai, membuat Aby geram.

"Lo gak usah banyak ngebacot, dimana Asa sekarang?."

"Gue gak tau, gue gak nyulik dia." Tapi kakak gue yang nyulik Asa, lanjutnya dalam hati.

"Jangan bohong lo, udah Pak tangkap aja."

Salah satu polisi menahan Aby yang tersulut emosi.

"Kita tidak bisa menahannya jika tidak ada buktinya."

"Tapi Pak saya yakin kalau dia yang udah nyulik istri saya."

"Kalau kalian gak percaya silahkan geledah isi rumah saya, jika tidak ada silahkan kalian pergi dari sini." Tanpa menunggu waktupun Aby menerobos masuk dengan menyenggol bahu Meysa kencang membuat perempuan itu meringis. Pihak polisi, Ady dan Seno pun menyusul Aby untuk menggeledah isi rumah Meysa.

'Kalian gak akan dapetin apa-apa disini, karena Asa tidak berada disini. Melainkan tempat yang sangat aman.' Batin Meysa, ia tersenyum menyeringai.

Aby keluar dari rumah Meysa dengan wajah frustasinya membuat Meysa tersenyum mengejek.

"Udah gue bilang dia gak ada disini, jadi silahkan kalian pergi dari sini." Sebelum Aby pergi, ia menatap Meysa tajam.

"Kalau sampai lo dalang dibalik semua ini, gue pastikan lo membusuk dipenjara." Aby pun meninggalkan Meysa diikuti pihak kepolisian dan kedua sahabatnya.

"SILAHKAN SAJA." Teriak Meysa.

Meysa menutup pintunya, ia mengintip dari kaca jendelanya untuk memastikam apakah mereka telah perhi atau belum. Setelah memastikan semuanya aman, ia mengambil ponselnya lalu menghubungi sang Kakak.

"Halo Kak, tadi Aby kerumah gue nyariin istrinya."

"..."

"Ya gak lah, gila aja kalau gue bilangin."

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang