Bab 19 | Mode Merajuk Ala Aby Berakhir Dengan Pengakuan Tak Terduga Aby

18.2K 732 4
                                    

Assalamualaikum man-teman selamat malam, gimana puasanya hari ini lancar kan?... Semoga lancar ya...

Update lagi nih ABYASA nya...  Seneng banget ya kayaknya author kalau bisa update... Pastinya lah ya seneng banget lah ya... He .. He.. He

Dibaca aja sekarang yukk....

*  *  *

'Tak perlu ragu tuk ungkapkan isi hatimu, katakanlah apa perasaanmu terhadapnya selama ini.'

*  *  *

Selama dalam mode merajuk Aby sama sekali tak mau berbicara sepatah kata pun dengan Asa, Asa tak merasa kesal yang ada ia malah merasa senang melihat wajah Aby yang terlihat menggemaskan ketika sedang merajuk seperti ini, yang ada malah Aby yang merasa kesal karena Asa tak mau membujuknya dan malah membiarkan dirinya merajuk seperti ini. Anggaplah ia kekanakan ia tak peduli, toh apa salahnya kalau ia merasa cemburu karena Asa dekat dengan pria lain, ia juga ingin melihat Asa membujuknya sama seperti perempuan lain yang membujuk suaminya ketika sedang cemburu. Tapi Asa bukan perempuan lain itu, ia berbeda, istrinya itu berbeda dan aneh. Mengapa Aby bisa menyebut Asa aneh, bagaimana tidak aneh ia merajuk bukannya Asa risau dan mencoba membujuknya, malah Asa merasa seperti menikmati penderitaannya ini.

Seperti saat ini, Aby sedang duduk diatas ranjang sambil bersedekap dada, ia menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang seraya memperhatikan Asa yang sibuk mengetik materi dilaptop menyelesaikan mengetik materi yang tertunda tadi di Caffe. Sebenarnya Asa sedari tadi menyadari kalau Aby memperhatikannya sedari tadi, tetapi ia lebih sibuk dengan tugasnya daripada harus meladeni laki-laki itu.

Ia kesal bukan main, karena Asa sangat serius dengan tugasnya itu mengabaikan dirinya yang masih dalam mode merajuk, menyebalkan sekali ya punya istri yang cuek. Beberapa kali Aby menghela lalu menghembuskan nafasnya pun terus begitu hingga ia bosan sendiri.

"kalau ngantuk tidur." celetuk Asa.

Aby hanya mendengus, Asa peka tidak sih kalau dia sedari tadi menungguinya makanya ia tak tidur duluan, tetapi memang dasar ini Asa ya susah kalau tak mengatakan langsung tanpa mengkode-kode. Aby merebahkan tubuhnya dengan kesal, ia menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala. Menyebalkan, menyebalkan, mungkin hingga Justin Bieber berduet dengan Ayu Ting-ting menyanyikan lagu dangdut pun Asa tak akan membujuknya. Persis seperti anak kecil sekali ia ini, ia mengakuinya.

"awas gak bisa nafas, saya gak mau jadi janda diumur semuda ini."

Celetukkan Asa kembali bukannya menghilangkan rasa kesalnya malah semakin membuatnya bertambah kesal, Asa lebih peduli terhadap statusnya kelak daripada nyawanya, nyawa suaminya sendiri. Aby geleng-geleng kepala Asa ini kalau dimasukkan kedalam daftar list istri yang tak perdulian mungkin ia akan mendapatkan ranking pertama alias nomor satu, paling atas, patut diacungi jempol. Lama-lama Aby cium juga Asa ini saking kesalnya ia. Loh kok pikirannya malah kotor begini sih, gara-gara Asa sih, suruh siapa dia kelewat cantik dan imut. Nah nambah gak nyambungkan, sepertinya otaknya memang harus dicuci atau bila perlu pakai mesin cuci supaya tidak terkontaminasi pikiran-pikiran kotor yang ingin menerkam Asa saat ini juga.

Aby membuka selimut dengan kasar dan dengan rakus ia menghirup udara sebanyak-banyaknya. Asa yang melihatnya pun terkekeh kecil.

"udah dibilangin juga apa, untung kamu masih hidup kalau mati saya jadi janda kembang dong."

Aby membelalakkan matanya.

"doanya buruk sekali sih Sa, yang bagus dikit kenapa?." kesal Aby.

Asa hanya terkekeh, ia menutup laptopnya setelah menyimpan materi yang ia ketik, lalu membereskan kertas-kertas dan menyusunnya menjadi satu. Setelahnya ia membaringkan tubuhnya diatas ranjang samping Aby yang masih menatap Asa kesal.

Imamku BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang