Bab 34 | Mimpi Itu...

14K 525 2
                                    

Assalamualaikum semua, di Bab ini kita akan kembali flashback masa lalunya Asa,Iza dan Ica tak lupa laki-laki yang telah menyebabkan Asa trauma ya... Jadi sengaja aku nulisnya pakai tulisan miring gitu supaya pada tau kalau ini tuh flashback...

Vote coment nya ya....

*  *  *

'Mimpi adalah bunga tidur, berdoalah sebelum mata terlelap insyaAllah tak ada keburukan yang menyertai alam bawah sadarmu.'

*  *  *

Sepanjang penjuru tepi lapangan di padati oleh siswa-siswi yang tengah menonton pertandingan lomba antar kelas, termasuk tiga gadis yang tengah berteriak memanggil nama seorang siswa.

"AYOOO FANDOOO SEMANGAT, FANDOO, FANDOOO, FANDOOOO..."

Laki-laki yang bernama Fando menatap ketiga gadis yang tengah memberikannya semangat itu lalu tersenyum tipis. Ia kembali fokus ke arena permainan, kelasnya yaitu XI IPA 2 akan melawan kelas XI IPS 1, ia termasuk peserta yang akan ikut bertanding bola basket. Fando berlari dengan semangat mengejar bola lawan hingga saking semangatnya ia, ia tak menyadari bahwa ada kaki yang terjulur kearahnya membuat ia tersandung lalu terjatuh, ia meringis merasakan sakit diarea lututnya yang kini mengeluarkan darah segar.

"FANDOOO." ketiga gadis yang semula meneriakkan namanya menghampirinya lalu membantunya berdiri.

"fando lo gak apa-apa kan?." tanya gadis berambut sebahu kepada dirinya, Fando hanya menggeleng menjawab pertanyaan gadis itu.

Gadis berambut sebahu itu menghampiri siswa laki-laki yang sengaja menjulurkan kakinya hingga membuat Fando terjatuh, ia mendorong bahu laki-laki itu dengan kuat hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

"heh lo, lo pasti sengaja kan dorong teman gue sampai dia jatuh gitu?." tanya gadis itu dengan raut wajah menahan marah, sedangkan laki-laki yang sempat ia dorong bahunya hanya meliriknya sekilas.

"kalau iya emang kenapa hah?. " gadis itu menggeram hendak memberikan pukulan kepada laki-laki yang menurutnya tak punya rasa bersalah sedikitpun telah membuat temannya terluka. Namun sebuah tangan terjulur menahannya membuat ia mengurungkan niatnya.

"udah ca gak usah diladenin." ucap gadis berambut panjang itu sambil menenangkan sahabatnya.

"iya ca, lebih baik kita bawa Fando ke UKS aja soalnya kayaknya lukanya lumayan parah." ucap gadis yang satunya lagi. Gadis yang dipanggil Ca itu menghela nafas lalu menatap laki-laki itu tajam.

"kalau sampai terjadi sesuatu sama teman gue, habis lo." lalu membantu Fando untuk berdiri dan membawanya keruang UKS.

Sesampainya di UKS, mereka membantu Fando untuk berbaring lalu mengambil kotak P3K di dalam, kedua gadis itu menatap mereka berdua seraya tersenyum karena melihat kepedulian sahabat mereka terhadap Fando. Setau mereka sahabatnya itu tak pernah perduli terhadap laki-laki, namun dengan Fando ia terlihat sangat cemas dan khawatir melihat laki-laki itu terluka, mereka bisa menyimpulkan kalau sahabatnya itu menyukai Fando.

"ad-dduh p-pelan-pelan." ringis Fando ketika gadis itu menempelkan kapas yang telah diberi antiseptik kearah lukanya.

"begini aja lo kesakitan gitu, apalagi luka yang lebih parah. Untung tadi kita nolongin lo kalau gak habis lo sama bocah songong tadi." omel  gadis itu sambil menekan lukanya kuat-kuat.

"p-pelan-pelan Ca, beneran sakit loh ini." gadis itu akhirnya menekan lukanya dengan perlahan.

"ngomong-ngomong makasih ya udah nolongin gue." ucap Nando seraya menatap mereka bertiga satu-persatu.

Imamku BerondongWhere stories live. Discover now